"Max mana?" calvin yang baru bergabung memecah keheningan.
"seharusnya kita yang nanya sama lo vin." rama menjawab
"heran gue, kembaran lo itu max atau calton sih? doyan banget lo nempelin si max" romeo menambahi dengan nada datar.
"sialan lo rom. Lo masih dendam sama gue soal istri lo yang bohai itu" calton melempar remote tv setelah mendegar ucapan kembaran nya itu dan pas mengenai kepala calvin " gila lo calt, kembaran lo aja dianiaya" sambil memegangi kepalanya
"suami dari istri yang lo bilang itu masih disini kampr**t, jadi jaga ucapan lo" kata calton
"dan dia sangat sensitif kalo bersangkutan dengan istri nya" Mereka melihat ke arah suara itu yang berasal dari pintu kamar.
"dan lo lebih parah dari gue kalo itu soal nadine" balas romeo pada max setelah berjalan mendekat kearah mereka.
"Karena gue mau dia yang terakhir" max terkekeh dan merebahkan diri nya di kasur.
"enak aja lo main tidur dikasur gue. Bangun lo. Kita ngumpul itu buat bahas soal tantangan dari alex." Ucap rama
"Betul itu, kita nunggu lo bukan sebentar max"calton menambahi
Romeo yang melihat sahabatnya berdebat hanya diam saja sambil memainkan ponsel nya. Dia sedang mengirim pesan pada mariska bahwa dia ada urusan dan tidak bisa menjemput. setelah pesan terkirim romeo melihat kearah sahabatnya dan ternyata mereka semua sedang memperhatikan nya. Max yang masih berada dikasur dan posisi telungkup, calton dan calvin duduk di bawah kasur sambil tersenyum mengejek dan rama yang mengusap-usap bokong nya seperti nya baru jatuh dari kasurnya setelah perdebatan mereka tadi.
"lo semua ngapain lihat gue gitu?" tanya romeo
" efek dari istri yang lebih dewasa" kata calton sambil melipat kedua tangan nya di dada.
" bisa membuat seorang romeo senyum sendiri saat mengetik pesan kepada istri tercinta" lanjut calton seperti memprediksi kepada siapa romeo mengirim pesan
" dan dia adalah mariska wulandari" jelas max.
" dan karena perbuatan lo gue jadi kesakitan." rama menyalahkan max atas kesakitan nya.
Max duduk dan ingin membela diri , belum sempat max berbicara romeo sudah bersuara lebih dulu
"STOP... kita mending bahas hal yang menjadi topik utama" teriak romeo.Mendengar itu semua terdiam. Max yang semula duduk di kasur ikut duduk dibawah begitu juga rama yang tadi berdiri kembali duduk ditempat semula. "Oke ram apa informasi yang lo dapat?" tanya romeo to the point.
sebelum berbicara, rama melihat satu persatu sahabatnya"Jadi tadi itu Alex ngomong ke gue secara langsung dan bilang kalo dia ngasih tantangan." dia menghela nafas dan melanjutkan "Pertama itu balapan dengan taruhannya adalah berdamai dengan masa lalu, yang kedua itu adalah fight di ring dengan taruhannya adalah menjaga masa depan."
"dan yang jadi lawan nya?" calvin bertanya.
" yang pasti romeo" jawab max yang bersandar pada kasur sambil melihat kearah rama.
"bukan" tebak romeo setelah dia melihat pesan yang masuk ke ponselnya. Max yang sudah mengalihkan pandangan nya pada romeo menduga kalo romeo tadi membaca balasan pesan dari mariska.
"jadi?" tanya si kembar bersamaan.
"lawan nya itu gue" jawab rama. Mendengar itu max,calvin dan calton melongo karena tidak biasanya alex seperti itu. "rom, kenapa lo bisa tebak kalo itu bukan buat lo?"
" jangan lupa ram kita kenal dia bukan baru setahun ini."
" dan yang lo pilih adalah ?" tanya calton pada rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Mariska
RandomPertemuan itu terjadi bukan hanya karna kebetulan tapi ada faktor lain dan mungkin itu adalah takdir. Takdir yang ada harus diterima dan dijalanin dengan semestinya agar kebahagian menjadi bagian di dalamnya. "Kamu tanya kenapa harus aku, begitu ya...