" cepat kasih tau gue dimana jo sekarang." clara berucap dengan kedua tangan yang dikepal.
" Lo tau kan aturan main nya?" jawabnya santai sambil memutar pisau yang ada ditangan.
" Lo" tunjuk clara karena sudah mulai kehabisan kesabaran nya. " Gue udah nunggu setahun, jika lo lupa akan itu. Aturan mana lagi yang tidak gue lakukan, ha!!!!"
"Tunggu sampai akhir permainan, jika lo berhasil dan dinyatakan jadi pemenang maka akan dapat hadiah yaitu tunangan lo." Lalu pisau itu dilempar kearah clara, terjatuh disamping kiri clara.
" Gilaa!!!! Lo mau bunuh gue?" clara berjalan mendekat, lalu tangan nya sampai di pipi lawan bicaranya. Sudut bibir yang terkena tamparan itu berdarah. Yang terkena tamparan memegang sudut bibirnya, lalu secepat kilat memplintir tangan kanan clara kebelakang. Sekarang clara membelakangi laki-laki itu.
" hei, bitch" ucapnya seperti berbisik di telinga clara. "Kenapa, lo gak suka gue menyebut lo seperti itu."
"Lepasin tangan gue, atau semua rahasia.. awww-" rintih clara karena tangannya semakin merasa sakit.
"Siapa yang akan percaya sama ucapan bitch? Romeo atau Alex? Lo sudah menyalahgunakan kepercayaan mereka. Disaat Romeo rapuh akan masalah keluarga nya lo hadir seperti malaikat cinta yang ternyata hanya untuk mencari informasi tentang tunangan malang lo itu. Tapi, Romeo yang bodoh itu tidak tau sebelumnya lo juga sudah mendekati alex karena merasa adiknya adalah tunangan lo karena kemiripan nama." Dia tertawa meremehkan " Lo itu siswa berprestasi cla, bukan berarti alex memiliki saudara bernama Jo dan sudah pasti itu tunangan lo. Dan ternyata alex sama bodohnya dengan Romeo, menjadikan lo sebagai sekutunya menghancurkan Romeo."
Bugh..
Clara menendang kemaluannya. "Tapi gue gak sebrengsek lo. Manusia berkepribadian ganda. Masih ada Mariska yang akan percaya sama gue. Gue akan bilang melalui dia bahwa lo itu, orang yang seolah menenangkan gue disekolah saat menjelaskan kepada romeo, padahal sebelumnya lo udah memfoto kami dan ngirim ke Mariska. Lo juga yang dengan sengaja ingin mempermalukan mariska di rumah nya sendiri, dan yang paling parah lo juga orang yang telah merencanakan pertemuan raka dengan mariska sehingga tambah banyak kesalahpahaman diantara mereka. aa, gue juga dapat bisikan, jika perempuan yang tiba-tiba muncul di arena balapan adalah bagian rencana lo." Penjelasan clara, cukup membuat wajah laki-laki itu berubah merah padam, berjalan mendekat lalu tangan nya mencekek leher clara.
"Jalang kecil, lo berani menakuti gue dengan ocehan itu, hm?" tangan clara meremas-remas tangan laki-laki itu karena merasa sesak.
"Le..p..asin gu-"
"Ssttt" jari telunjuk nya berada dibibir clara. "Simpan tenaga lo untuk rencana berikutnya, kita mau masuk babak akhir permainan sayang." lalu dia tertawa, dan melepas tanganya dari leher clara. Clara memegang lehernya, dilanjutkan mengatur deru nafasnya.
"Lo gak ada pilihan cla, ikut aturan atau sasaran gue bertambah. Tunangan, Mas Andri, dan Ibu lo yang sedang sekarat itu."
"Psikopat!!!!"
************Aku jatuh cinta
Kepada dirinya
Sungguh-sungguh cinta
oh apa adan——Mariska berhenti bernyanyi karena kagum hasil dari pekerjaan nya, "Yuhuuu, akhirnya semua selesai tepat waktu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Mariska
RandomPertemuan itu terjadi bukan hanya karna kebetulan tapi ada faktor lain dan mungkin itu adalah takdir. Takdir yang ada harus diterima dan dijalanin dengan semestinya agar kebahagian menjadi bagian di dalamnya. "Kamu tanya kenapa harus aku, begitu ya...