Bab 2 : Awal semuanya

963 37 1
                                    

Pagi ini aku bangun lebih awal karna semalam aku mendapat panggilan dari salah satu perusahaan tempat aku melamar pekerjaan. Rasa bahagia pada diriku sampai membuat seisi rumah heran dengan tingkah aneh-ku pagi ini.

"Pagi mama, masak apa hari ini? kok tumben ma bangunnya cepetan dari biasanya, ada menu special ya yang mau dibuat?" Kataku sambil mengambil kentang goreng buatan mama.

"Ya ampun mariska..... kamu ini ya bukannya bantuin mama malah makan kentang gorengnya" sahut mama sambil menjewer telingaku.

"uhhh, mamaaa... sakit tau. Ini kan juga bantuin ma tapi bantuin habisin maksudnya" jawabku sambil terkekeh

"Kamu ini bisa aja cari alas--- ehh kamu mau kemana tumben banget pagi-pagi udah rapi? " tanya mama heran dan bertolak pinggang.

"Aku mau interview mama, semalam ada perusahaan yang menghubungi."

"Kok pagi banget? Tapi lebih baik kamu kepagian dari pada kesiangan sih kalo kata mama. Kamu berarti gak tunggu masakan mama?"

"Gausah ma, ini udah cukup kok" kataku sambil menunjuk roti yang ada ditanganku. "Ma, aku pergi dulu ya. Nanti bilangin papa kalo aku ada interview. Bye mama" sambungku lagi sambil sedikit berlari

****
Setelah tadi aku selesai interview dan tentunya besok sudah bisa mulai bekerja, senyum di bibirku tidak pernah hilang sampai orang yang melihatku merasa aneh.Tapi biarkan saja mereka tidak tahu apa yang aku alami saat ini. Tiba-tiba hp ku berdering dan ada panggilan masuk.

"Halo kak, ada ap---"

"Bulan...... kata mama hari ini kamu interview. Gimana,diterima tidak? Kok engga cerita sama kakak sih? Pokoknya sekarang kamu harus temenin aku belanja dan traktir makan".

"Ya ampun kak, satu-satu kali tanya-nya, aku sampe gak nafas loh dengar ocehan kakak. iya, aku diterima dan mulai besok udah kerja. Ketemu dimana kak? Nanti makan nya jangan yg mahal ya, aku baru kerja besok loh belum gajian" kataku dengan suara sesedih mungkin.

"hehehe, iya iya bulan. Kamu tau rumah teman kakak yang namanya helena kan? Kamu kesini aja, nanti setelah di simpang nya kamu kabarin aku."

"gak bisa ketemu di mall aja kak? Rumah nya itu loh masuk lorong sepi gitu, aku takut." Jawabku dengan nada memohon

"Ini masih siang mariska, pokoknya aku gamau tau kamu cepetan kesini titik. Aku tunggu ya, bye".

"Oke kak." jawabku pasrah karna kalo kak Dea sudah menyebut nama ku bukan lagi dengan kata "bulan" berarti dia serius.

****
Aku sudah turun dari angkutan umum dan mulai berjalan melewati lorong kerumah mbak helen. sumpah demi apa pun walau ini siang hari aku tetap ketakutan, jadi lah aku belari sambil melihat ke belakang, hingga aku tak melihat lagi arah depan dan ...

Bukkk

"Awww, sakitt..." kataku sambil mengusap-usap lututku yang berdarah karna aku terjatuh kearah depan.

"dasar cewek bodoh, bisa jalan yang bener gak lo? Masa badan sebesar ini masih aja lo tabrak, makanya jalan itu lihat ke depan bukan ke kebelakang" katanya dengan raut wajah yg menahan marah karna dia juga terjatuh ke belakang.

"Maaf... aku gak sengaja tadi aku buru-buru ke--- loh ini kok.. aa-aku ada disini? Ini tempat a-pa?" Tanyaku dengan ketakutan dan masih dalam posisi duduk sambil melihat gedung kosong dengan banyak coretan serta rumput liar.

"Udah gue bilang kalo jalan itu lihat ke depan, dasar cewek gila" sahutnya sambil mulai berdiri.

"Cukup ngatain aku cewek bodoh dan gila. sekarang tolongin aku berdiri dong" kataku sambil menjulurkan tanganku dan melihat kearahnya. Saat dia hendak membantuku,
"aaaaaaa, resleting celana kamu terbuka" kataku lagi dan...

Cinta MariskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang