Bab 17 : First Night

440 19 0
                                    

Author Pov

Pernikahan itu menjadikan 2 individu yang berbeda jenis kelamin menjadi satu, dan terlahir kembali. Terlahir menjadi anak itu sudah pasti, dan terlahir lagi menjadi seorang suami maupun istri, terakhir terlahir lagi menjadi Orangtua.

Begitu juga pernikahan antara Romeo dan Mariska menjadikan mereka satu didalam ikatan suci. Itu merupakan hari bahagia tentunya, tapi tidak untuk semua yang menghadiri acara itu, karena ada yang memilih pergi sebelum acara berakhir.

Disinilah mereka yang tidak terlihat bahagia itu berada sekarang,dirumah. Laki-laki itu mengambil langkah lebar seperti berlari, dan diikuti wanita dibelakang nya.

"Mas...mas raka, tunggu aku dulu." Ucap wanita itu

"Mas mau ke kamar dan tidur karena besok bukan hari libur,lizaa." Jawab laki-laki yang bernama raka itu.

"Bukan itu yang mau aku tanya. Mas kenapa sih? Tiba-tiba pergi dari acara tadi" kata lizaa membalas.

"Aku gak bisa."

" gak bisa apa mas?"

" dari pada membuat kekacauan lebih baik aku pergi"

" tapi mas kita udah janji sama mama dan papa".

" dan aku memenuhinya bukan?"

" mas ada hubungan apa sama istri Romeo?" Tanya lizaa to the point

" itu hanya masa lalu "

" dan mas gak bisa melihat masa depan seperti kata papa. Dari awal papa udah tau pastinya, kalo mas ada "something" dengan Mariska makanya kemaren bicara gitu".

"emang kamu bisa??"

wanita yang bernama lizaa itu kaget dan menundukan kepala,tapi hanya sebentar lalu kembali menjawab " aku lagi berusaha mas dan mas gatau semua nya".

"Bagian mana yang gak mas tau? tentang impian gilamu menikahi romeo?"

"Mas!!! Aku bilang aku lagi berusaha untuk melupakan itu dan menjadi saudari yang sesungguhnya".

" itu bukan ide buruk, mas dukung kamu.Udah kamu tidur sana, mas mau ke kamar dulu" raka mengakhiri pembicaraan.

"Kalian semua gatau apa yang sebenarnya terjadi" ucap lizaa dengan tetesan air mata setelah raka jauh dari dirinya. Satu yang pasti bahwa apa yang dialami setiap orang hanya dia yang tahu sebenarnya, sama seperti lizaa yang sepertinya memyimpan beban itu sendiri.

****
Aku berpamitan kepada Papa dan Mama untuk ikut kerumah orangtua suamiku, karena dimana dia berada disitulah aku seharusnya mulai dari kami sudah menjadi pasangan hidup.
Romeo mengendarai mobil itu sendiri, padahal mama sarah sudah melarang karena romeo pasti lelah, tapi ditolak dengan alasan maut romeo yaitu "ingin berdua saja ".

Aku semakin merasa tidak nyaman dengan gaun ku ini karena dari tadi romeo memperhatikan terus.

Aku memberanikan diri bertanya dan melihat kearah romeo " ada yang salah sama muka aku ya? Makeup nya udah luntur dan jadi kayak badut? "

"lo gak nyadar apa yang salah"

" pasti gaun aku ya? "

"masih nanya lagi. Lo bilang waktu fitting baju mau baju yang nyaman dan gak terbuka, ternyata ini yang lo maksud gak terbuka."

"Bukan gitu rom, tapi tadi itu mama minta ak...-"

"Tetap aja lo gak nolak kan. Jadi gausah alasan".

"Kamu diam dan denger dulu aku siap jelasin baru kasih komentar, nyebelin tau. Asal kamu tau aku nyaman kok dengan baju ini, kamu aja yang terlalu mempermasalah kan nya." Aku pun terpaksa berbohong karena malas dengan ocehan receh romeo.

Cinta MariskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang