Bab 13 : Penjelasan yang tertunda

328 15 0
                                    

Sinar matahari menerobos masuk lewat jendela kamar dan mengusik tidurku pagi ini, aku mulai bergerak dan mengusap mataku dengan sebelah tangan dan mencoba untuk duduk diatas kasur. Ketika kesadaranku mulai pulih aku teringat sesuatu, astaga aku semalam tidur dimana dan ini jam berapa.... Habis sudah riwayatku sebagai karyawati, kerja belum ada sebulan udah gak masuk aja. Aku mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan itu dan menemukan romeo tidur disofa yang ada dikamar tersebut, tapi sedikit aneh kenapa dia tidur memakai seragam sekolah...

"Yatuhan ini jam berapa sih" gumamku sendiri dengan pelan tapi kalo romeo bangun dia masih bisa mendengar. Aku menemukan keberadaan ponsel ku dan melihat jam disana, aku terkejut karena ini sudah jam 10 pagi. Aku turun dari kasur itu dan berjalan mendekati romeo yang masih tidur, aku mencoba membangunkan nya dengan cara mengguncangkan tubuhnya.

"Romeo... ayo bangun aku udah sangat terlambat untuk kerja" rengek ku pada romeo dan masih setia dengan posisi setengah membungkuk sambil mengguncangkan tubuhnya.

"Romeo...cepat bangun atau aku pulang sendiri!!!" karena tidak ada respon dari romeo aku pun membenarkan posisiku untuk berdiri tegak tapi belum sempat aku membalikan tubuhku, sebelah tanganku ditarik oleh romeo,karena tidak siap dengan perlakuan romeo tersebut aku jatuh diatasnya dengan posisi telungkup.

" lo gak bisa keluar dari kamar ini sebelum gue jelasin semua sama lo tentang foto yang lo lihat kemaren" jelas romeo dengan memeluk ku dengan kedua tangan nya.

sungguh aku tidak bisa mengeluarkan  kata-kata apa pun karena posisiku saat ini sangat tidak baik untuk dilihat. Bagaimana jika pintu itu tidak dikunci dan orang lain melihat posisi kami, bisa terjadi pemikiran yang tidak-tidak bukan. Walaupun kami sudah bertunangan tapi ini masih belum pantas.

"gue tau lo nyaman dengan posisi tidur diatas gue, tapi asal lo tau dari terakhir gue gendong lo di kota tua berat badan lo bertambah drastis"lanjut romeo dengan terkekeh pelan.
Aku yang tadi nya menenggelam kan kepalaku kini beralih menatap nya.

"apa... kamu bilang apa tadi?? aku makin gemuk gitu? Yaudah... kalo kamu gamau sama aku bat..-"

"gue gamau dengar kata pembatalan ataupun pisah setelah kita menikah nanti.Bisa kan lo janji sama gue??" Tanya romeo dengan nada memohon. Astagaa.... bocah satu ini pintar banget buat aku meleleh dengan kata-kata nya.

"ii..iya aku janji. Tapi kamu juga harus janji sama aku bu..buat, setelah tante sarah dan lizaa, cuma aku perempuan terpenting buat kamu. Bisa kan??" kataku sambil mengalihkan tatapan ku dari nya. Aku sudah menahan malu dan dia hanya diam.. malu nya aku dengan perkataanku barusan, karena dia tidak menanggapinya. Jahatt...

Cup

"ih... apaan sih... sembarangan banget cium pipi aku" kesal ku pada romeo.

" itu jawaban dari pertanyaan lo, dan sekarang" kata romeo dan mulai duduk dari posisi tidurnya, refleks aku pun turun dari atas tubuhnya dan duduk di kasur. "Bisa gak lo duduk disebelah gue ??" Aku berjalan lagi kearah nya dan duduk disebelahnya.

"Udah. Yaudah cepetan cerita. Asal kamu tau ya hari ini aku gak kerja karena kamu"

"Jangan potong ucapan gue sebelum selesai dan jangan nangis karena hal itu gak pantas lo tangisin."

"Iya...iyaa"

"Kemaren setelah ngantar lo kerja,gue nanya rama ada dimana dan dia jawab lagi dikantin. Gue gak tau kalo disana ada clara, kalo gue tau pasti gue udah menghindar. Karena bujukan dari teman gue yang lain akhirnya gue mau mendengar penjelasan dari clara. Kami bicara di taman belakang, dan clara jelasin bahwa dia selama ini mau pacaran sama gue karena mbak lizaa yang nyuruh. Itu pun disaat dia masih pacaran dengan alex, maksud gue orang yang waktu itu mukul gue pake balok. Untuk foto yang lo lihat saat gue lagi meluk dia, itu cuma buat tenangin dia, karena dia cerita sambil nangis." Aku melihat romeo diam sejenak

Cinta MariskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang