Sorry for typo(s)
Happy reading!
07.10 AM
Seperti biasa, pergi ke sekolah. Tak ada yang spesial. Tapi setiap pagi ada yang namanya rusuh. Pastinya Haechan dan Chenle yang buat keributan. Orang yang tenang seperti Renjun, Jeno, Mark tidak akan pernah ikut. Mungkin hanya melerai.
"Buruan, Bang!" gerutu Haru. Karena Haechan sangat lama.
"Sabar, dong!" teriak Haechan.
"Dari tadi sabar, sabar, sabar. Kapan selesainya? Kak Haru aja yang cewek lebih cepat daripada Abang. Gimana sih?" celetuk Jisung.
"Iya, iya! Nih, gue udah siap!"
...
Kring!
Bel istirahat bunyi. Haru berniat membereskan buku lalu diletakkan ke dalam laci, tetapi ia sudah ditarik terlebih dahulu oleh Jaemin ke kantin.
"Na! Sakit banget tau! ngapain juga megang tangan Haru keras banget? Mau sekeras apa kamu megangnya?" semprot Haru kesal. Ketujuh saudara ini udah jadi pusat perhatian.
"Iya. Jangan cemberut deh, gemes liatnya," balas Jaemin sambil mengacak puncak kepala adik kembarnya menggunakan kedua tangan.
Haru melihat ke sekitar. Penggemar berat Jaemin dan saudara Haru menatap ke meja yang ia dan saudaranya tempati. Ada tatapan sinis, ada yang menatap Haru dan saudaranya sambil tersenyum gemas.
"Aduh... Sibling goals banget!"
"Weh! Gue iriiiiiii!"
"Iya, nggak usah sambil goncang badan gue juga kali."
"Apalah daya gue punya abang yang cuma bisa babuin adeknya. :("
"Keuwuan apa lagi ini ya, Tuhan. Iri gue, iriiiii. anjim!"
"Sisain satu kayak mereka buat gue jadiin saudara. Pacar juga boleh. Ehe."
"Centil banget sih!"
"Nempel sana sini terus, kayak nggak ada kerjaan lain aja!"
Haru hanya menghela napas lalu mengabaikan bisikan-bisikan tersebut. Lebih ke omongan, bukan bisikan. Karena terdengar oleh Haru.
Selama ketujuh saudara ini makan, hanya sendok, garpu, piring, dan gelas yang berbunyi di atas meja itu. Mungkin efek kelaparan. Tiba-tiba Jaemin menepuk bahu Haru yang membuat perempuan itu tersedak.
"Dek. Makan tuh yang benar. Jadinya tersedak kan?" kata Jeno sambil memberi air mineralnya.
"Kok salahin adek sih, Bang? Ini nih Nana yang buat, nepuk bahu orang. Gimana nggak kaget?" jawab Haru.
Jeno langsung menatap tajam Jaemin. Yang ditatap hanya menujukkan cengirannya saja.
"Malah nyengir kuda pula dia," celetuk Haechan.
"Udah deh. Di lanjut aja makannya. bentar lagi bel," perintah Renjun dengan muka datar. Membuat saudaranya langsung melanjutkan makannya.
"Nanti deh Nana bilang," bisik Jaemin ke Haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Family | ft. NCT DREAM
Fanfiction[SELESAI] Punya saudara yang banyak kelihatannya menyenangkan. Tapi tidak untuk keluarga yang satu ini. Keseharian yang penuh dengan keributan, kecerewetan, teriakan yang terdengar seperti lumba-lumba, dan sebagainya. Yang mungkin saja bisa memekakk...