Sorry for typo(s)
Happy reading!
"Bang Jennnnnn!" panggil Haru dari ruang keluarga di lantai dua.
"Apa, dek?" tanya Jeno.
"Tas aku mana?" tanya Haru.
"Ya, mana Abang tau. Emang kamu letak terakhir kali dimana?" tanya Jeno setelah mengatur nafasnya yang terburu-buru akibat lari ke lantai dua.
"Ihhh. Dimana sih?!" pekik Haru tertahan. Perasaan terakhir kali letak di sini, batinnya.
"Coba kamu ingat-ingat lagi deh," ucap Jeno.
Jeno melihat gerak-gerik Sang Adik yang dari tadi asik berbicara sendiri dengan nada kesal. Merasa bingung dengan sikap Haru yang sedang berubah, Jeno akhirnya bertanya ke Haru.
"Dek, kamu kenapa sih? PMS?" tanya Jeno.
"Apa?!" pekik Haru. Antara ia tak mendengar pertanyaan Jeno atau masih merasa kesal karena tas-nya yang belum juga terlihat.
"Kamu PMS? Makanya sikap kamu agak aneh?" tanya Jeno hati-hati. Takut Haru makin mengamuk kayak singa, pikirnya.
"Aneh gimana sih, Bang? Apanya yang aneh?! Udah ah sana kalau nggak mau bantu aku cari tas!" Haru mendorong Jeno ke arah tangga.
"I-iya. Aduh, dek. Jangan di dorong. Ntar Abang jatuh gimana?" tanya Jeno.
"Biarin!" ucap Haru galak.
"Ih, udah! Abang turun, nih. Jangan di dorong elah," ujar Jeno.
Setelah itu Haru berhenti mendorong badan Jeno yang besar. Lalu pergi untuk mencari tas-nya lagi.
"Beneran PMS nih anak," monolog Jeno lalu turun ke lantai satu.
...
"Woi, dek. Cepetan!" sahut Haechan di lorong sekolah karena Haru berjalan lambat. Membuat beberapa siswa melihat ke arah Haechan.
"Apaan sih?!" gerutu Haru.
"Lambat banget sih, dek? Kayak siput tau nggak!" sewot Haechan.
"Diam!" ucap Haru dingin. Setelahnya, perempuan Agustus itu berjalan mendahului ke-enam saudaranya itu menuju kelasnya.
"Itu Adek kenapa sih?" tanya Renjun bingung.
"Kayaknya PMS deh. Soalnya tadi pagi marah-marah terus bawaannya karena tas-nya nggak ketemu. Padahal udah dia bawa ke teras rumah," balas Jaemin.
"Bodo amat, lah." Haechan menaik-turunkan kedua bahunya lalu berjalan lebih dulu ke kelas.
Beberepa menit kemudian Jaemin sudah sampai di depan kelas. Laki-laki itu melihat Haru yang sudah sibuk memainkan Handphone di meja-nya. Sedangkan ke-tiga sahabat Haru, ditambah Kyla sedang berbicara di depan. Tetapi perempuan Agustus itu mengabaikan sahabatnya dan lebih memilih menyumpal telinga menggunakan Earphone.
Jaemin berjalan ke meja yang ditempatinya. Kebetulan bulan ini mejanya bersebelahan dengan Haru. Hasil dari undian yang tiap minggu dilaksanakan.
Jaemin meletakkan tas-nya, membuat Haru sedikit menoleh ke arah Laki-laki Agustus itu. Setelahnya, Haru membuang muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Family | ft. NCT DREAM
Fanfiction[SELESAI] Punya saudara yang banyak kelihatannya menyenangkan. Tapi tidak untuk keluarga yang satu ini. Keseharian yang penuh dengan keributan, kecerewetan, teriakan yang terdengar seperti lumba-lumba, dan sebagainya. Yang mungkin saja bisa memekakk...