O25

2.2K 158 2
                                    

Sorry for typo(s)

Happy reading!



13 May.

"Adekkk! Buruan siap-siapnya. Nanti kita telat!" panggil Jeno.

"Bentar!" balas Si Adik perempuan.

"Udah nih," ujar Haru ketika dirinya sudah berada di depan Jeno.

"Adek abang kok cantik banget, sih?" Jeno mencubit pelan pipi Haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adek abang kok cantik banget, sih?" Jeno mencubit pelan pipi Haru. Tidak lupa senyumnya mengembang dan eyesmile-nya terbentuk.

"Adek emang cantik dari dulu, kok," balas Haru percaya diri.

Jeno terkekeh pelan. "Kamu bawa baju buat dance, kan?" tanya Jeno.

Haru menganggukkan kepalanya pelan.

Malam ini sekolah Haru akan mengadakan malam perpisahan, walaupun ini ditujukan untuk kelas akhir, tetapi kelas satu dan kelas dua SMA juga dibolehkan untuk mengikuti kegiatan ini.

Acara akan dimulai jam enam sore. Sekarang hampir jam setengah lima tetapi ada tiga anak remaja yang belum juga berangkat.

Tersisa Jeno, Haru, Jaemin. Yang lainnya sudah pergi terlebih dahulu meninggalkan saudaranya yang sangat santuy, kata orang Indonesia pada umumnya.

"Ayo, turun," ajak Jeno sambil menggenggam tangan kecil milik Haru.

"Apa tuh pegang-pegang tangan?" tanya Jaemin sambil menunjuk tangan Jeno dan Haru ketika mereka sudah sampai di lantai satu.

Jeno terkekeh melihat tingkah saudaranya. "Cemburu ya?" tanya Jeno sambil tersenyum jahil.

"Iya," jawab Jaemin lalu menarik tangan Haru dan Jeno agar tidak bertautan lagi. Kemudian menautkan jari-jarinya yang besar ke sela jari kecil milik Adik kembarnya.

"Iya, deh. Kasihan yang masih jomblo," ujar Jeno pelan.

"Kayak dia nggak jomblo aja. Padahal sama aja pun," balas Jaemin sambil menatap Si Kakak sinis.

"Gue udah ada gandengan ya," sahut Jeno.

"Ya tapi kan belum di tembak. Jadi status anda masih jomblo, belum kawin."

"Apaan, sih? Dari kemarin bicarain jombla, jomblo, jombla, jomblo aja terus. Beneran nggak ada pasangan sampai mati, baru tau rasa. Aku doain nih," sewot Haru.

"Ih, jangan doain kayak gitu dong," rengek Jaemin.

"Lah bodoamat, bodoamat lah~" Haru kemudian mengeluarkan lidahnya. Pertanda mengejek Si Kakak kembar. Lalu pergi meninggalkan kedua laki-laki itu di ruang tengah.

"Cepetan. Atau nggak, aku yang nyetir sendiri dan tinggalin kalian!" sahut Haru dari arah teras rumah.

Jaemin dan Jeno saling tatap untuk beberapa saat kemudian pergi menyusul Haru.



[✔] Family | ft. NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang