Sorry for typo(s)
Happy reading!
Hari ini saatnya berkemah. Ah- sepertinya bukan, lebih tepatnya jalan-jalan, berlibur. Karena mereka bukan tidur di tenda, tetapi di villa. Jumlah Villa yang di pesan ada tiga sampai enam villa. Masing-masing untuk kelas 10, 11, 12.
Pagi ini, Mama Irene dengan Papa Suho selaku orangtua anak-anak Liandra dan donator untuk sekolah juga datang. Jangan lupakan Mark yang juga ikut mengantar ketujuh adiknya. Katanya ikut mengantar agar empat hingga lima hari kedepan tidak merasa rindu dengan adik-adiknya.
Lebih tepatnya agar tak merasa rindu dengan Si Adik perempuan satu-satunya. Buktinya sampai sekarang Mark masih betah untuk memeluk Haru dari belakang, dengan dagu yang ia letak di bahu sempit Si Adik. Merasa berat untuk melepas pelukannya.
Haru, selaku Adik kesayangan Mark hanya santai saja, sudah biasa menurutnya saat Mark memeluknya posesif seperti ini. Tetapi beberapa mata 'netizen' melihat Haru dengan sangat tak santai. Mata mereka melotot hingga terlihat hampir lepas dari tempatnya. Terlebih lagi Nancy dan temannya.
Rasanya Haru lupa memberitahukan hal ini dari dulu. teman-temannya Nancy ada tiga orang. Yaitu Heejin, Kyla, Eunbin.
Dari hasil yang Haru dengar, Nancy menyukai Haechan. Heejin menyukai Jaemin, Eunbin menyukai Jeno. Dan Kyla yang katanya masih bertahan sendirian...
Ah– tidak. Kyla menyukai Jeno juga. Tapi ia sadar diri. Ia merasa wajahnya tak cantik, begitu juga badannya yang terlihat lebih besar dari ketiga temannya.
Huh– dasar. Padahal semua perempuan itu cantik. Kyla-nya yang tak sadar.
Jam tiga sore ketujuh remaja itu sudah sampai di villa. Semua murid memilih villa sesuai keinginan masing-masing. Kebanyakan pergi ke villa yang pertama sampai villa yang ketiga. Villa terakhir akan ditempati mereka bertujuh, ditambah enam orang lagi dari teman-teman Jaemin. Jangan lupa Hyunjin, Minju, Nako, Han Jisung, Sanha, Shuhua, dan Chaewon.
"Undian dulu yuk untuk kamarnya!" sahut Renjun dan semuanya berkumpul.
"Gelas plastik yang di tangan kiri gue buat cewek, yang di tangan kanan gue buat cowok. Jangan salah ambil, nggak lucu, bro," ujar Jeno sambil menggoyangkan gelas plastik ditangannya yang berisi undian pemilihan kamar.
"Ambil sekarang ker—"
"Hai," potong seseorang.
Yang mendengar langsung melihat ke arah sumber suara. Ekspresi orang-orang yang berada di ruangan itu mendadak datar.
"Kenapa sih mukanya kayak gitu?" tanya Heejin ramah. Lebih tepatnya sepertinya pura-pura ramah.
"Kalau mau masuk itu ketuk dulu pintunya. Jangan seenaknya aja langsung masuk," ucap Jeno datar.
"Iya tuh, emang ini villa punya lo hah?" sinis Jieun. Han Jisung juga mulai ikut nyinyir.
"Emangnya kenapa sih Kak Jen? Kok kamu kayak gitu?" tanya Eunbin sambil mengerucutkan bibirnya.
"Nggak usah pake aku-kamuan. Jijik gue dengernya," gerutu Jeno. Badannya juga sedikit menggeliat geli.
Cringe banget an*pip*! Haechan ingin sekali berteriak seperti itu. Namun ia urungkan. Teriak dalam hati aja, gapapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Family | ft. NCT DREAM
Fanfiction[SELESAI] Punya saudara yang banyak kelihatannya menyenangkan. Tapi tidak untuk keluarga yang satu ini. Keseharian yang penuh dengan keributan, kecerewetan, teriakan yang terdengar seperti lumba-lumba, dan sebagainya. Yang mungkin saja bisa memekakk...