O26

2.4K 163 7
                                    

Sorry for typo(s)

Happy reading!




















"Bangun, euy!"

"Apa sih?!" gerutu Haru akibat tidurnya terganggu.

"Bangun, dek. Ke base, yuk!" ajak Renjun. Daritadi laki-laki itu berusaha sebisanya untuk membangunkan Adik perempuan satu-satunya.

"Nggak mau. Capek gara-gara kemarin," tolak Haru.

"Segitu doang bilang capek, idih," cibir Renjun.

Haru langsung mendudukkan badannya di atas tempat tidur. Kemudian menatap tajam Si Kakak.

"Heh! Kemarin aku sama Bang Jeno tampil dance dua kali. Sama Jaemin dance sekali. Sedangkan abang cuma nyanyi sekali doang. Aku capek!" rengek Haru sambil menggerakkan seluruh organ tubuhnya walaupun masih terasa lemas.

"Pokoknya ke base. Yang lain pada olahraga di bawah, masa kamu nggak? Olahraga! Titik," ujar Renjun penuh penekanan di setiap katanya.

Haru menghela nafas kemudian meminta Renjun untuk menggendong badannya.

"Abang panggil Jaemin aja buat gendong kamu," ucap Renjun.

"Cih. Bilang aja udah tua. Nggak kuat lagi buat gendong Adek," ejek Haru.

"Terserah." Renjun memutar bola matanya dengan malas lalu pergi untuk memanggil Jaemin.

Tentunya Haru mengambil kesempatan ini untuk kembali tertidur.

Kira-kira lima menit kemudian, Jaemin datang sendirian ke kamar adik kembarnya itu.

Jaemin mendudukkan dirinya di pinggir kasur. Menatap Adik perempuannya itu sambil mengusap pelan kepalanya.

"Bangunlah. Ke base, yuk," ajak Jaemin.

"Males. Capek. Atau nggak gendong aku sampai bawah," balas Haru tanpa membuka matanya dan dengan badan yang membelakangi Jaemin tentunya.

Jaemin menggelengkan kepalanya kemudian mulai mengendong badan Adik kembarnya seperti koala yang menurutnya ringan.

Sangat ringan.

Jaemin terkadang heran dengan badan adiknya itu. Haru tergolong anak yang paling banyak makan di rumah tetapi berat badannya tetap stabil. Sama seperti Renjun.

Atau hanya dia saja yang makan sedikit tetapi berat badan bertambah banyak?

Ah— itu tidak mungkin.

"Uhh, manjanya," ujar Jaemin.

Sedangkan Haru yang berada di gendongannya menganggukkan kepala dengan pelan. Seakan setuju dengan ucapan yang di lontarkan Jaemin.

"Aduh, aduh. Adek Abang lagi manja manjaan sama Jaemin," sahut Jeno ketika Jaemin dan Haru sudah turun dari lantai dua.

"Turun ih, dek," ucap Jaemin. Haru menggelengkan kepalanya sambil mengeratkan pelukannya pada Jaemin.

"Nggak mau..."

"Gendong aku sampai base aja," sambungnya.

Jaemin menghela nafas kemudian mengajak saudaranya yang lain ke base —tempat yang biasa mereka gunakan untuk berolahraga.

"Turun," perintah Jaemin.

"Males. Mau peluk kamu aja," balas Haru.

"Olahraga, ih. Jangan malas", ujar Jaemin.

[✔] Family | ft. NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang