13. AIRPLANE

13.1K 2.3K 176
                                    

MONSTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MONSTER


























Aku menjatuhkan diriku di sofa dan memejamkan mataku. Sebenarnya sudah beberapa hari aku selalu seperti ini. Suhu tubuhku juga bisa naik ataupun turun dan aku tidak selera memakan apapun itu.

Kecuali kalau sedang sangat menginginkannya.

Aku duduk. Lagi-lagi rasa ini muncul.

Aku berdiri dan berjalan ke dapur. Mengambil segelas air dan meminumnya.

Perutku akhir-akhir ini bermasalah. Aku memang menyukai makanan pedas tapi akhir-akhir ini aku tidak pernah makan apapun yang pedas karena Renjun selalu membuat makanan yang sehat.

Sebenarnya aku bingung.

Bukannya membaik, malah semakin menjadi-jadi. Aku sedikit berjalan-jalan dan menekan perutku berkali-kali untuk menghilangkan perasaan ini.





Renjun, cepatlah.





Rasanya ada yang naik menuju dadaku. Aku berjalan ke toilet dan mengetuk pintunya.

"R-renjunㅡ"

Tidak ada jawaban. Hanya suara dari shower yang terdengar karena disini cukup sunyi.

"Hurry up!" aku mulai memukul pintu toilet.

Setelahnya aku terduduk. Kepalaku pusing dan perutku terus seperti ini rasanya.

Sesuatu yang naik itu rasanya mulai menuju tenggorokanku.

Aku berdiri dan saat itu Renjun membuka pintunya.

"Heyㅡ"

Aku menabraknya dan masuk.

Kumuntahkan seluruh isi perutku di wastafel.

Beberapa hari ini selalu seperti ini. Meskipun tidak setiap hari dapat kukeluarkan seperti ini.

"H-heyㅡ"

Kulihat Renjun keluar entah kemana. Sementara aku terus berusaha mengeluarkan seluruh isi perutku sampai benar-benar lega.

Ini menyiksa.





+






"Kau ingin makan apa?" tanyanya sambil menyentuh tanganku melihatku tidak menyentuh masakannya.

"Aku tidak lapar."

Renjun berdecak dan menyibak rambutnya yang masih basah. Dahinya terlihat jelas sekarang.

Fitur-fitur wajahnya selalu membuatku tidak bisa melepas perhatianku dari seluruh pusat duniaku.

Lihat, lagi-lagi aku bingung bagaimana agar kusudahi perasaanku sendiri.

"Renjun,"

"Hm."

"Sebenarnya aku ini siapa?"

Dia diam.

"Lily, right?"

"Seriously."

"Yes, you are Lily." dia meraih tanganku. "The only one that I love in this entire world." katanya seraya tersenyum.

Aku tertawa kecil.

Andai saja kami selalu seperti ini.

Aku ingin hidup selamanya kalau begitu.

"Lying?" tanyaku.

Dia menggeleng cepat. Kemudian mencium punggung tanganku.

"I have no reason to do that."

Aku menatap matanya.

Semuanya, rasanya begitu tenang. Aku ingin tubuh ini pada orang yang berbeda. Pada laki-laki yang tidak akan menyakitiku, tapi mustahil.

Satu-satunya yang jelas disini hanya kebodohanku.

Aku mencintai laki-laki di hadapanku meskipun dia menyakitiku. Aku mencintainya dengan segala apapun itu yang ada padanya.

Sehingga itulah kenapa keberanianku tidak cukup kuat sebagaimana perasaanku.

Untuk melawannya aku takut. Untuk melarikan diri aku sampai memikirkan jutaan kemungkinan.

Dan aku terus saja melawan salah.

"Ayo, coba ini. Kau akan menyukainya." Renjun menyendokkan masakannya dan mencoba menyuapkannya ke mulutku.

"Open your mouth. This is an airplane." katanya.

Kalau begini, aku tidak akan bisa mengubah perasaanku padanya. Dia terlalu manis.

Aku tertawa kecil dan membuka mulutku. Dia menyuapkannya dan ya, masakannya memang enak seperti biasanya.

Setelah kutelan, rasa itu muncul lagi.

Padahal ini baru suapan pertama.

"Renjunㅡ"

Aku berlari menuju toilet.

"Lily!"






































episode 13

episode 13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MONSTER: ApocryphalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang