MONSTER
Aku bersandar di sofa. Renjun sudah menyuruhku untuk pindah ke ranjang dan mengancam akan menyeretku paksa tapi dia tidak melakukannya saat aku menolak.
Merasa bingung? Aku juga.
Hari ini dia benar-benar menjadi Renjun yang pertama kali kukenal.
Perutku mual lagi. Tapi tidak terlalu ingin muntah.
Aku memejamkan mataku dan memijit pelipisku.
"Jangan mengikuti kelas besok. Lebih baik kita pergi ke rumah sakit."
Aku mengangguk.
Kalau kau pikir selama dua minggu itu aku aman dalam kurungannya kau salah.
Setelah malam itu, malam dimana ia mengigau. Renjun semakin sensitif.
Aku pernah mencoba mencari ponselku dan dia mengetahui itu, malamnya dia mengikat tangan dan kakiku.
Aku juga pernah menamparnya saat dia menyeretku karena aku tidak mau makan, dia mengurungku di kamarnya dan tak memberikanku makanan seharian penuh. Bahkan dia pernah menghukumku dengan kasar sampai besoknya aku tidak bisa berjalan seharian.
Dua minggu ini, rasanya seperti neraka bagiku.
Tapi aku lupa hanya dengan sedikit perlakuan manisnya hari ini.
Semua ini tidak seimbang.
Dia baru saja keluar dari kamarnya dengan hoodie dan celana panjang.
"Aku akan keluar. Jangan melakukan apapun. Tidurlah." ucapnya sambil mengelus kepalaku dan pergi.
Kau tahu? Dia mengganti pin apartemennya satu minggu sekali.
Dan angka-angka yang dipilih sangat random letaknya sehingga untuk menebaknya saja bisa jadi cukup sulit.
Tapi beruntungnya, dia tidak sadar aku mendengar gumamannya.
Beberapa angka yang kuyakin itu pin apartemennya.
Berpikiran untuk melarikan diri? Tentu saja tidak, percuma.
Aku berjalan menuju ranjangnya dan tidur.
Benar, kami satu ranjang. Sudahlah.
+
Lagi dan lagi, paginya aku terbangun lebih awal karena mual.
Aku mencoba memuntahkannya tapi tidak bisa. Alhasil setelahnya aku menatap pantulan diriku di cermin besar toilet apartemennya.
Kantung mataku melebar. Kulitku kusam, bibirku pucat.
Aku menyibak rambutku dan memejamkan mataku.
Cuaca akhir bulan ini sepertinya memang begitu merugikan. Aku berjalan keluar dan mencari kalender.
Ini sudah akhir bulan tapi aku bahkan belum mengalami itu.
Aku mengecek tanggal jadwalku dan menghitung berapa lama aku melewatkannya.
Satu, duaㅡtunggu.
Ini tidak benar.
Aku berjalan ke kamar berniat membangunkan Renjun.
Ah tidak, jangan membangunkannya.
Aku mengambil salah satu jaket Renjun yang tebal dan berjalan keluar. Kubilang aku tahu pin apartemen minggu ini, bukan?
Tidak lupa, aku mengambil beberapa lembar won dari dompetnya yang tergeletak di nakas.
Lift.
Sampai. Lantai dasar. Aku berjalan keluar dan menyebrang.
Setelah menyebrang aku harus berjalan dua blok untuk sampai di tempat itu.
Hari ini sedikit lebih dingin dari biasanya. Musim dingin sepertinya akan datang lebih cepat?
Ini juga alasan kenapa tubuhku tumbang.
Aku akhirnya sampai dan segera masuk.
Ya, sepertinya aku pelanggan pertama.
"Ada yang bisa kubantu, nonaㅡ"
"Can you give me aㅡ" perkataanku tercekat di teggorokan.
+
Setelah berjalan melewati dua blok, menyebrang, menaiki lift dan sampai kembali di apartemennya.
Aku tidak tahu semalam dia pulang pukul berapa yang pasti pakaiannya bau alkohol dan asap cigarette. Dia tidur tanpa mengganti pakaiannya.
Mungkin karena bau itu juga aku semakin mual dan terbangun pagi ini.
Menghela nafas saja tidak pernah seberat ini sebelumnya.
Kepalaku semakin pusing.
Akuㅡtidak perlu ke rumah sakit 'kan?
Hasilnya sudah jelas disini.
Aku keluar dari toilet dan seseorang itu sedang berdiri di hadapanku.
"Hey, what happen?"
Aku menutup wajahku, Renjun memelukku.
"Apa ada yang sakit?" tanyanya sambil mencoba melepas tanganku. "Bicara."
"R-renjunㅡ"
"Hei, bicara yang benar."
Aku bingung. Bagaimana ini.
"RenjunㅡI'mㅡ"
"Lily, look at me." Renjun berhasil melepas tanganku dan menatapku.
Dua tangannya memegang tanganku.
Sejak awal, ini jalan yang kupilih 'kan?
Aku harus siap. Bagaimanapun itu.
Aku terkejut, perasaanku tidak bisa kujelaskan setelah melihat hasil yang keluar.
"What happen?"
"I'm pregnant."
episode 14
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER: Apocryphal
Fanfiction❝i broke myself to fix you.❞ ©lie-ar 2018 [ not revised ] TW ⚠️ This book contains sensitive material relating to: Violence, Suicidal, Mental Issues, Child Abuse, Physical Abuse, Family Issues, Self-Harm, Suicide Attempt PG-15