Keesokkan Harinya Semua Murid sudah duduk di bangku mereka.Termaksud Amara dan ketiga temannya sudah duduk di bangku mereka sambil mengobrol.Amara dan Meira menoleh melihat Bangku Satya yang di sebelah kanan Amara.
"Ternyata dia nggak datang apa karena kemarin" Batin Amara Mengingat Saat Satya terjatuh Pingsan di pelukan Amara.
Amara tak sengaja melihat Meira yang berada di sebelah kirinya.
Amara melihat Arah tuju mata Meira ke bangku Satya.Amara terkejut melihat Itu.Meira terkejut karena tertangkap basah melihat bangku Satya.Meira memandang Papan tulis menghiraukan Tatapan Curiga Amara.
Tara menoleh ke belakang tepat di hadapan Amara.
"Amara,Nanti malam Si Sandra ngajak kita balapan,Lo terima nggak" Tanya Tara.
"Tuch orang masih belum Kapoknya gue kalahin,Oke gue terima tantangan dia" Ucap Amara Tersenyum.
Tanpa Amara sadari Meira tersenyum Sinis menatap Amara.
Beberapa Saat Kemudian.
Amara dan Ketiga temannya duduk di sofa Roftop Sekolah.Cantika sedang sibuk Chattingan dengan Pacar pacarnya dan Tara sedang Video Call sama Luky pacarnya.
Sedangkan Amara sedang mengisap Rokoknya dan Menghembuskan asap rokoknya.Sedangkan Meira meminum air soda dan Menikmati pemandangan Langit.
"Lo suka sama Satya" Tanya Amara Tiba tiba.
"Uhuk Uhuk Uhuk"
Meira terbatuk karena tersedak mendengar pertanyaan Amara.Termaksud kedua teman Amara juga terkejut mendengar pertanyaan Amara.
"Kenapa lo nanya kayak gitu" Tanya Meira.
"Gue tadi lihat lo mandangin Bangku Satya" Ucap Amara mengisap Rokoknya dan Menghembuskan asap rokoknya.
"Gue cuman Heran aja,Tumben Tuch cowok nggak masuk,Biasanya Dia selalu menggoda lo dan Lo kangen kan sama dia" Ucap Meira meminum air kalengnya.
"Gue nggak kangen sama dia,Lo kali kangen sama dia,Gue cuman peringatin lo,Jangan pernah lo dekatin atau rebut orang yang dekat sama gue,Mungkin semua orang nggak akan tau tentang perasaan lo,Tapi gue nggak,Gue tau tentang lo" Ucap Amara Sinis dan Membuang Putung rokoknya serta menginjaknya.
Amara berdiri dan hendak berjalan meninggalkan Mereka semua.
"Satya bukan pacar lo,Jadi berhak siapapun untuk dekatin dia" Ucap Meira Sinis.
Amara tersenyum sinis dan Dia membalikkan badannya.
"Dia emang bukan milik gue,Tapi gue nggak suka orang yang sedang dekatin gue,Lo ambil dan Gue nggak suka harus berbagi sama orang lain" Ucap Amara.
"Lo suka sama Satya" Tanya Meira berdiri dan berjalan menghampiri Amara.
"Nggak,Gue nggak punya perasaan apapun ke Satya sekarang,Tapi belum tau nanti,Tapi gue nggak mau lo dekatin Dia atau Rebut dia,Gue mau lo di atas gue,Lo harus tetap di bawah gue" Ucap Amara tersenyum Sinis.
Amara dan Meira saling menatap penuh persaingan.Tara dan Cantika menyadari tatapan Amara dan Meira.Mereka yakin Amara dan Meira menyukai Satya.Mereka pastikan Satya menjadi perebutan mereka.
"Kalian berdua suka sama Satya dan rebutin dia,Kayak nggak ada cowok lain aja" Ucap Tara.
"Gue nggak suka kok sama Satya,Gue cuman Nggak mau Meira dekatin dia karena dia Sudah ngedekatin gue duluan,Gue cuman mau beritahu Posisi Meira berada dimana,Di bawah gue bukan di atas gue" Ucap Amara Menatap Meira tajam.
Amara tersenyum sinis dan berjalan meninggalkan mereka.Meira menatap Amara penuh kemarahan.
Meira mengepal tangannya.Tara dan Cantika merasa ada Hawa persaingan antara Amara dan Meira.
Malam Harinya Amara berjalan berhadapan dengan Seorang Gadis bernama Sandra.
"Lo masih mau kalah lagi dari gue" Tanya Amara.
"Gue nggak takut kalah sama lo dan Gue yakin gue akan menang dari lo,Karena bantuan dari Salah satu orang yang berada di dekat lo" Ucap Sandra.
"Maksud lo Apa" Tanya Amara Bingung.
"Lo terlalu bego,Karena lo menyadari Orang yang berada di dekat lo adalah musuh di balik selimut" Ucap Sandra.
"Maksud lo apaan sich" Tanya Amara semakin bingung.
"Udah dech jangan banyak bacot,Ayo kita balapan,Kita buktiin siapa pemenangnya,Lo atau Gue" Ucap Sandra.
Amara dan Sandra berjalan ke motor Mereka.Mereka berdua menaikin motor mereka masing masing.Amara dan Sandra memakai helm mereka.Mereka berdua mengstarters Motor mereka.Amara dan Sandra saling menoleh dan Menatap Segi.
Cantika berjalan di tengah mereka.
"One,Two,Third Go" Ucap Cantika Melempar Kain itu.
Kedua motor itu melesat dengan Cepat melewati Cantika.
"Amara,Amara,Amara" Teriak Cantika dan Tara.
Meira hanya tersenyum Sinis melihat itu.
Amara mengemudikan Motornya dengan kecepatan tinggi melewatin tikungan Pertama.Amara duluan Dari pada Sandra.Sandra mengemudikan Motornya dengan Kecepatan Tinggi.Mereka saling beradu motor.Sandra berhasil menduluin Amara di tikungan ke 2.
Mereka saling beradu kecepatan untuk mencapai Garis Finish.Amara terkejut melihat Anak kecil di hadapannya.Amara berusaha mengerem Motornya.Tapi Remnya Blong.
"Aaaaa" Teriak Anak Kecil itu.
Amara membelokkan Stand motornya.Amara berusaha mengerem motornya.Tapi Rem motornya nggak berfungsi.
"Brak"
Motor Amara menabrak Pohon.Amara terlempar dari motornya.Amara berguling guling di aspal.Dengan darah segar yang mengalir di kepalanya.Amara tergeletak tak sadarkan diri.
"Amara" Teriak Tara dan Cantika berlari menghampiri Amara.
Meira tersenyum sinis melihat Amara kecelakaan.Meira melihat Sandra.Sandra menatap Meira sambil tersenyum.Tara menaruh Kepala Amara di pangkuannya.Tara membuka helm Amara.Melihat Kepala Amara mengeluarkan darah segar dan Hidung Amara yang berdarah.
"Amara,Bangun Amara" Ucap Tara Panik menepuk Pipi Amara.
Cantika panik menelpon Ambulance sambil menangis melihat Amara kecelakaan untuk pertama kalinya Amara kecelakaan.
Beberapa Saat Kemudian.
Tara,Cantika dan Meira bersama para suster mendorong Brangkar Amara menuju Ruang UGD.Suster memasukin Amara ke dalam ruang UGD.Suster menahan Mereka bertiga.
Tara dan Cantika begitu Panik dan Menangis.Kecuali Meira yang hanya terlihat Santai.
"Kenapa Amara bisa kecelakaan seperti ini" Ucap Tara Panik.
"Gue juga nggak tau Tara,Untuk pertama kalinya Amara kecelakaan dalam balapan" Ucap Cantika Khawatir.
Tara melihat Meira yang terlihat santai nggak seperti dirinya dan Cantika yang panik.
"Meira,Lo kenapa bisa sesantai itu,Lo nggak khawatir" Tanya Tara.
"Gue khawatir kok sama Amara" Ucap Meira.
"Bohong kalau lo khawatir,Lo bakal Panik,Bukan sesantai ini" Ucap Tara.
"Lo mau apaan sich Tara,Ya Amara butuhkan Bukan Panik dan Tangisan tapi dia butuh doa untuk keselamatan dia" Ucap Meira Malas.
"Tapi apa lo nggak ada simpatik sedikit,Sahabat kita itu kecelakaan,Harusnya Lo panik bukannya malah santai" Ucap Tara Marah.
"Udah kalian Apaan sich berdebat terus,Amara lagi di ruang UGD seharusnya Kalian banyak Berdoa untuk keselamatan Amara bukannya berdebat" Ucap Cantika Marah.
"Terserah kalian lah,Gue malas berdebat sama Lo Tara,Lebih baik gue ke kantin aja" Ucap Meira.
Meira berjalan meninggalkan Mereka.
"Kok gue ngerasa anehnya sama Meira" Ucap Tara.
"Udah dech,Tara,Lo jangan berburuk sangka dulu,Sekarang kita pikirkan adalah keadaan Amara" Ucap Cantika.
Tiba tiba Dokter keluar dari ruang UGD.Tara dan Cantika menghampiri Dokter.
"Gimana keadaan Pasien dok" Tanya Tara.
"Pasien tidak apa apa,Dia tidak mengalami luka serius dan Dia hanya shock aja,Jadi kalian nggak perlu khawatir dan Pasien akan di pindahkan ke ruang rawat" Ucap Dokter.
Para Suster mendorong brangkar Amara keluar dari UGD.
Kedua teman Amara melihat Perban putih melilit di kepala Amara.Mereka mengikuti suster ke ruang rawat.
Disisi lain Satya membuka Alat medis di tubuhnya dan Membuka alat oksigen di hidungnya.Satya turun dari kasurnya dan berjalan menuju pintu ruang rawat.Dia membuka pintu ruang rawatnya sedikit.Dia terkejut melihat Amara di brangkar dan Di dorong ke ruang rawat di sampingnya.
"Amara,Dia kenapa kok kepalanya di perban" Ucap Satya.
Tiba tiba Satya terkejut melihat Dr Roni berjalan ke ruang rawatnya.
Satya menabrak sofa dan terjatuh.Dr Roni membuka ruang rawat Satya dan Melihat Satya yang terjatuh.
"Kamu mau kemana,Mau kabur,Kenapa kamu buka Alat Oksigen dan Alat medisnya" Tanya Dr Roni.
Satya berdiri dari lantai.
"Satya,Udah membaik kok Om,Satya udah enakkan" Ucap Satya.
"Nggak,Besok Pagi Baru boleh buka Alat medis di tubuh Kamu tapi Kamu harus alat Oksigen sampai kamu benar benar pulih" Ucap Dokter membalikkan Tubuh Satya dan Merangkul bahu Satya menuju Brangkarnya.
Dr Roni mendudukan Satya di atas brangkar dan Membaringkan tubuh Satya di brangkar Dokter Roni memaksa Alat Oksigen di hidung Satya dan Menempelkan Beberapa Alat medis di tubuh Satya.Satya mengerutu sebal.
"Om hari ini nggak ada tugas,Jadi Om Bisa ngejagain Remaja nakal seperti kamu yang selalu berniat kambuh" Ucap Dr Roni.
Satya membelakangin Om Roni dengan sebal.
"Nggak Om,Mommy dan Daddy sama aja nyebeli,Gue kan pengen ketemu Amara" Batin Satya Kesal.
Beberapa Saat Kemudian.
Amara tersadar dari pingsannya.
Dia melihat Sekelilingnya bercat Putih.Dia melihat Tara dan Cantika di sampingnya.Meira bersandar di samping Dinding.
"Gue ada dimana" Tanya Amara.
"Di rumah sakit" Ucap Tara.
Amara mengingat kalau Dia tadi kecelakaan.Dia memegang Kepalanya yang di perban.
"Kenapa lo bisa tabrakan sich" Tanya Cantika.
"Rem motor gue blong dan Gue juga nggak tau,Kenapa remnya bisa blong,Jelas jelas gue udah suruh orang bengkel memeriksa motor gue" Ucap Amara.
"Kayaknya ada yang sengaja sabotase motor lo dech" Ucap Tara.
Amara bangun dari tempat tidur.Tapi dia memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
"Lo masih belum sehat,Besok sore baru bisa pulang" Ucap Tara.
"Udah lo istirahat aja,Gue,Tara dan Meira pulang ya,Lo nggak apa apa kan di tinggal sendiri" Ucap Cantika.
"Nggak apa apa gue biasa di tinggal sendiri" Ucap Amara.
Mereka bertiga berjalan meninggalkan ruang rawat Amara.
Amara menoleh memandang luar jendela.Amara selalu sendirian dari dulu.Setiap dia sakit dan Di rawat fdi rumah sakit.Kedua orang tuanya nggak pernah jenguk dia.
Keesokkan Paginya Satya duduk di samping Amara yang masih tertidur.Di tubuh Satya udah nggak ada Alat medis lagi.Hanya Ada Alat Infus di tangannya dan Alat Oksigen di Hidungnya.Satya menatap wajah Amara yang begitu damai.
"Gue pikir cewek Preman kayak lo nggak bakal sakit ternyata bisa sakit juga,Lo makin cantik kalau lagi tidur,Cepat sembuh ya,Gue nggak suka lihat lo sakit,Biar gue aja yang sakit,Asalkan lo nggak sakit" Ucap Satya mengusap rambut panjang Amara.
Satya melihat Bibir Amara.
Satya membuka alat Oksigennya dan berdiri.Satya mendekatkan wajahnya dengan Wajah Amara.
"Cup"
Satya mengecup Bibir Amara lembut dan Melumatnya dengan lembut.Satya mencium bibir Amara dengan lembut tanpa menganggu tidur Amara.Tanpa Satya sadari Dr Roni melihat Satya mencium Bibir Amara.Satya melepaskan ciuman bibirnya dengan Amara.
"Maaf ya gue lancang cium lo,Soalnya bibir lo selalu bikin gue ingin menciumnya,Semoga cepat sembuhnya cewek Preman" Ucap Satya Tersenyum.
Satya berjalan keluar dari ruang Rawat sambil memegang Tiang Infus dan Oksigennya,Satya memasang alat oksigen di hidungnya.Dr Roni bersembunyi di balik tembok.Satya berjalan keluar dari ruang rawat Amara dan Berjalan masuk ke ruang rawatnya.Dr Roni keluar dari persembunyian.BERSAMBUNG.
Vote And Comment.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Preman ♤END♤
FanfictionAmara seorang Siswi tercantik dan Terkenal di sebuah sekolah terkenal.Tapi Sayang Sikap dan Tingkahnya seperti Preman.Dia bersama ketiga temannya sering membuat masalah di sekolah dan di luar sekolah.Mereka di sekolah sering membully orang yang mere...