♤Perkemahan & Rencana Jahat Meira♤

2.1K 104 9
                                    

             Beberapa Saat Kemudian.
          Bis Kampus sampai di kawasan hutan yang menjadi tempat perkemahan mereka.Amara berdiri dari bangku Bisnya dan berjalan ke Pintu depan Bis dan Satya berjalan dengan Doel ke pintu belakang Bis.
Amara menunggu semua mahasiswa dan Mahasiswi turun duluan.Karena Amara tidak suka harus berebutan keluar dari Bis.Tanpa Amara sadari Meira di belakang Amara.Amara hendak berjalan menurunin bis Tiba tiba Meira mendorong.Amara hampir terjatuh tapi tiba tiba Satya memeluk pinggang Amara.Amara dan Satya saling menatap.Meira kesal melihat itu.
"Lo nggak apa apa" Tanya Satya khawatir dan mendirikan Amara dengan tegap.
"Gue nggak apa apa" Ucap Amara.
            Satya menatap Meira tajam.
     Meira berjalan menuruni bis dan berjalan menghampiri Satya.
"Lo sengaja dorong Amara kan" Ucap Satya Dingin.
"Gue nggak dorong Amara,Satya,
Amara sendiri yang jatuh" Ucap Meira Ngelak.
"Alah jangan bohong lo Meira,Jelas jelas gue lihat lo dorong Amara" Ucap Tara.
"Heh,Jangan asal nuduh Meira,Amara sendiri yang pura pura jatuh biar cari perhatian Satya" Ucap Kartika.
"Heh,Jangan belain teman lo dech" Ucap Cantika.
"Lo yang diam,Teman lo yang gatel sama Satya" Ucap Riri.
"Brugh"
              Tara menghajar Riri.
"Sekali lagi lo bilang teman gue gatel habis lo" Ucap Tara Penuh kemarahan.
"Heh,Berani berani yang lo mukul Riri" Ucap Kartika menjambak Rambut Tara.
"Lepasin nggak tangan lo dari rambut Tara" Ucap Cantika.
"Brugh"
             Cantika menendang perut Kartika.
             Meira Tak terima melihat Cantika menendang Kartika.Meira menjambak Rambut Cantika.
"Brugh"
           Meira meninju perut Cantika.
     Amara menarik Tangan Meira dari rambut Cantika.
"Brugh"
            Amara membanting tubuh Meira.Meira nggak terima.
"Brugh"
             Meira membenturkan kepala Amara di bis.Membuat darah segar mengalir di kening Amara.Amara membalik badannya.
"Brugh"
             Amara menghajar Meira.
"Brugh"
"Bragh"
"Brugh"
         Kedua geng itu saling berkelahi dan Saling meninju serta menghajar.
Semua Mahasiswa dan Mahasiswi terkejut melihat Perkelahian itu.Satya terkejut melihat perkelahian itu.Apalagi melihat Wajah mereka babak belur dan Melihat kening Amara yang mengeluarkan darah.
          Tiba tiba Dosen datang dan Berjalan menghampiri Mereka.Tadi Dosen pergi sebentar untuk ketemu kepala desa.
"Hentikan Perkelahian" Teriak Dosen dengan Suara yang memekakkan telinga.
           Kedua Geng itu berhenti berkelahi.
"Apaan kalian,Kalian Wanita tapi kalian Mencerminkan Preman Pasar,Setelah ngobatin Luka kalian,Kalian Saya hukum membangun seluruh Tenda Mahasiswa,Mahasiswi termaksud Dosen,Semuanya bubar" Ucap Dosen.
            Semuanya berjalan menuju perkemahan.Amara memegang kepalanya pening karena benturan yang di lakukan Meira terhadap Amara.Amara hampir terhuyung Tumbang.Tapi Tiba tiba Satya menahan tubuh Satya.Tiba tiba Amara merasa lemas parahnya pusing dan Satya langsung Mengendong Amara ala Bridal Style.

Tiba tiba Amara merasa lemas parahnya pusing dan Satya langsung Mengendong Amara ala Bridal Style

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Meira terkejut melihat Satya mengendong Amara.Meira berjalan menghampiri Satya dan Merangkul lengan Satya.
"Satya,Kenapa lo mengendong Amara sich,Pala gue pusing" Ucap Meira berusaha membuat Satya melepaskan gendongannya ke Amara.
             Satya menghempaskan tangan Meira.Membuat Meira terjatuh.
"Lo udah bikin kesabaran gue habis,Kalau sampai terjadi sesuatu sama Amara,Abis lo sama gue" Ucap Satya Marah.
           Satya berjalan meninggalkan Meira sambil mengendong Amara.
"Satya Argggh" Ucap Meira Kesal.
          Beberapa Saat Kemudian.
       Satya mendudukkan Amara di brangkar ruang klinik.Satya mengambil kotak P3K.
"Gue bisa obatin diri gue sendiri" Ucap Amara mengobatin Lukanya sendiri tapi Amara kesulitan untuk mengobatin Luka Di keningnya.
"Sini gue obatin" Ucap Satya mengambil Kapas itu.
"Nggak perlu gue bisa sendiri" Ucap Amara.
"Diam atau Gue cium" Ancam Satya.
          Amara hanya diam aja dan Satya mengobatin luka Amara di kening Amara.Pipi Amara dan Sudut bibir Amara.
"Aw Pelan pelan" Ucap Amara Meringis kesakitan.
"Preman seperti lo bisa sakit juga,Kalau nggak mau sakit jangan berkelahi" Ucap Satya mengobatin Luka Amara dengan Pelan pelan.
         Satya duduk di atas Brangkar dan Satya memperban Kening Amara.
Wajah mereka saling berdekatan.
Amara dan Satya saling menatap satu sama lain.Meira kesal melihat Satya yang mengobatin Amara sedangkan dirinya mengobatinya sendiri.
"Satya,Obatin gue Dong,Sakit,Pala gue pusing" Ucap Meira Pura pura pusing.
"Doel,Obatin Meira" Ucap Satya Dingin.
          Doel selesai mengobatin Cantika dan Berjalan menghampiri Meira.
"Satya,Gue mau ya di obatin sama lo" Ucap Meira.
"Lo nggak lihat gue lagi obatin Amara" Ucap Satya.
"Lo ngapain Sich Obatin Amara,Dia cuman Gadis pelacur dan Dia nggak perawan lagi" Ucap Meira Kesal.
"Iya,Dia nggak perawan tapi lo jangan lupa yang merenggut keperawanannya adalah gue,Jadi jangan pernah lo ngatain Amara pelacur,Sebelum gue benar benar khilaf dan menghabisin lo" Ucap Satya Dingin.
             Meira kesal dengan sikap dingin Satya terhadapnya.
            Beberapa Saat Kemudian.
       Amara Cs dan Meira Cs sedang membangun Tenda tenda mahasiswa,Mahasiswi dan Dosen.
Kecuali Doel dan Satya membangun tenda mereka sendiri.Meira dan Amara berjalan menghampiri Satya dan hendak membantu Satya.
"Gue nggak butuh bantuan kalian,Gue bisa sendiri" Ucap Satya Dingin.
            Amara berjalan meninggalkan Satya dan Amara membangun tenda lain.
"Tapi Satya gue mau bantu lo" Ucap Meira.
"Gue bisa sendiri Meira" Ucap Satya Dingin.
           Meira kesal dengan Sikap Dingin Satya.Meira berjalan meninggalkan Satya.
"Lo nanti tidur sama siapa" Tanya Doel.
"Sama lo lah" Ucap Satya Dingin.
"Bukannya lo tidur sama Amara,Bukannya dulu lo pernah tidur sama Amara sampai bikin Anak" Ucap Doel Menggoda Satya.
"Lo minta gue gampar lo Doel" Ucap Satya Kesal.
"Gimana sich tubuh Amara indah nggak dan Beberapa ronde lo sama Amara" Ucap Doel.
"Anjay mulut lo nggak bisa di remnya" Ucap Satya.
"Lo kuat Yang Sat,1 kali lo lakuin itu bikin anak lo sama Amara,Jangan jangan ronde berkali kali" Ucap Doel.
"Lo benar benar mulut lo pengen gue gampar lo ya" Ucap Satya Kesal dengan sahabatnya yang mengungkit masa lalunya.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Amara Cs dan Meira Cs sudah selesai memasang seluruh Tenda mahasiswa,Mahasiswi dan Dosen.
Mereka semua berkumpul di tengah perkemahan.
"Oke,Semuanya Hari kita bebas kalian mau jalan jalan kemana aja boleh tapi ingat jangan jangan jauh,Nanti Malam kita akan melakukan jerit malam,Semuanya Bubar" Ucap Dosen.
           Amara,Cantika dan Tara di tenda mereka.Mereka lebih asyik menonton film di Laptop mereka dari pada jalan.Tiba tiba hp Amara berdering.Amara melihat Video Call Dari Theo.Amara mengangkat Video Call terlihat wajah Theo.
"Hallo Pa"
"Hallo sayang,Lihat nich Amelia kangen sama kamu" Ucap Theo mengendong Amelia.
"Sayang tuch Mama" Ucap Theo menunjuk Amara.
             Amelia melihat Amara sambil tersenyum bahagia dan bertepuk tangan.
"Mama angen" Ucap Amelia dengan mata berkaca kaca.
"Mama juga kangen lusa Mama akan pulang dan Mama akan membawa mainan yang banyak"
"Yeah ainan" Ucap Amelia Cadel.
"Kamu hati hati ya disana jangan kesehatan kamu" Ucap Theo.
"Iya Pa,Amara akan jaga diri Amara baik baik,Titip Amelia dengan baik ya Pa" Ucap Amara.
"Iya,Papa akan jaga Amelia dengan baik" Ucap Theo.
              Amara mematikan video callnya tiba tiba dia menangis.Tara dan Cantika melihat Amara menangis.
"Lo kenapa Amara" Tanya Tara.
"Setiap kali gue lihat wajah Papa,Gue ngerasa bersalah,Karena nggak bisa menjaga nama baik keluarga,Gue udah nggak perawan,Gue udah kotor" Ucap Amara mengingat Saat Dia terbangun dari tidurnya dia sudah kehilangan mahkota yang selama ini dia jaga.
"Amara,Udah dong jangan Nangis,Lo tetap Amara yang dulu,Amara yang selalu menjaga kehormatannya,
Semua terjadi terhadap lo udah kehendak takdir lo harus bisa menerimanya" Ucap Cantika memeluk Amara.
              Amara menangis di pelukan Tara.
             Disisi lain Satya berdiri di pinggir.Satya berdiri bersandar di pohon.Dia mengisap rokoknya dan Menghembuskan Asap rokoknya.
Satya melamun melihat Danau dan sekeliling.Satya masih mengingat Tempat ini Tempat yang sering Satya,Sunny dan Keluarganya mengadakan Perkemahan keluarga disini.Satya menoleh ke belakang melihat Tempat yang biasanya di jadikan untuk Bangun Tenda.

Cewek Preman ♤END♤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang