♤Ciuman Amara & Pertengkaran♤

2.2K 112 4
                                    

           Beberapa Saat Kemudian.
      Amara dan Satya sudah berada di kantin rumah sakit.Mereka sedang menyantap bubur.Satya melihat Ada bekas bubur di sudut bibir Amara.Satya mengusap bibir Amara dengan jempolnya.Amara terdiam melihat Apa yang di lakukan Satya dan Jantung Amara berdetak cepat Saat Satya mengusap bibirnya.Amara tersadar dari lamunannya dan mengibas tangan Satya kasar.
"Lo apaan sich modus ya" Ucap Amara.
"Nggak,Ada bekas bubur di sudut bibir lo,Sebenarnya gue bersihkan bekas bubur di bibir lo dengan Ciumannya" Ucap Satya Tersenyum dan Menyantap Buburnya.
"Apaan sich lo modus benar" Ucap Amara selesai menyantap Buburnya dan Meminum es teh nya.
"Lo nggak lupa kan kalau Gue menang tadi basket sama lo,Lo harus cium gue di depan semua murid sekolah kita,5 hari lagi gue akan kembali ke sekolah dan Lo harus cium gue di depan semua murid" Ucap Satya tersenyum.
"Uhuk Uhuk Uhuk"
              Amara terbatuk batuk karena tersedak mendengar perkataan Satya.
Dia mengingat Taruhannya dengan Satya.
"Bisa nggak kalau gue cium bibir lo di sini aja,Disini lumayan sepi jadi enak kita ciuman" Ucap Amara.
"Nggak ah,Lo nggak lihat ada alat oksigen di hidung gue" Ucap Satya.
"Kan bisa di buka" Ucap Amara.
"Nggak bisa,Gue nggak buka alat oksigen ini selama gue di rawat di sini,Janji tetap Janji,Bilang aja takut,Masa Cewek Preman yang sering bikin ulah,Ngelawan guru,Membanting orang,Tawuran dan Balapan,Masa takut nyium gue di depan semua orang" Ucap Satya tersenyum.
"Gue nggak takut,Oke gue bakal lakuin itu tapi gue berharap lo nggak sembuh" Ucap Amara Sinis.
"Doa nggak baik nggak akan terkabul" Ucap Satya tersenyum penuh kemenangan.
             Amara menatap Satya penuh kekesalan.Amara mengambil sebatang rokoknya dan hendak menyalakan rokoknya.Tapi Satya menahannya.
"Jangan merokok di sini" Ucap Satya.
"Tapi kan ini bukan kawasan rumah sakit" Ucap Amara.
"Tapi gue nggak bisa kena Asap rokok karena Oksigen gue bisa tercemar asap rokok lo" Ucap Satya.
            Amara baru ingat Kalau ada Alat oksigen terpasang di hidung Satya.Amara tidak jadi merokok.
Satya selesai menyantap buburnya dan meminum Air putih.
"Sebenarnya lo sakit Apa sich sampai nggak boleh kena asap rokok dan pakai alat oksigen segala" Tanya Amara penasaran.
            Satya terkejut mendengar pertanyaan Amara.Dia menutup botol air minumnya.
"Gue alergi asap rokok jadi kalau Kena asap rokok gue jadi sesak nafas,sebelum gue pingsan gue nyium asap rokok jadi gue sesak nafas dan Langsung pingsan dech,Jadi untuk sementara gue pakai Alat oksigen" Ucap Satya Berbohong.
"Jawaban Lo nggak maksud Akal" Ucap Amara.
"Kenapa lo kepo benar sama hidup gue,Lo suka ya sama gue" Ucap Satya mengalihkan pembicaraan.
"Jangan PD dech gue cuman nanya doang,Udahlah gue mau baring Ke ruang rawat untuk siap siap pulang,Gue malas nengok muka lo" Ucap Amara Berdiri dan Hendak berjalan meninggalkan Satya.
"Yakin lo malas nengok muka gue,Gue yakin kok sampai di ruang rawat lo bakalan Mikirin gue,Setelah itu lo di rumah juga bakal mikirin gue,Pas lo tidur juga bakalan mikirin gue" Ucap Satya.
           Amara menghentikan Langkahnya dan menoleh ke belakang.
"PD Lo" Ucap Amara berjalan meninggalkan Satya.
           Satya tersenyum dan menoleh memandang Amara dari jauh.
"Makasih Amara Si Cewek preman,Lo udah bikin beban di pikiran gue berkurang sedikit,Gue jadi nggak sabar pengen ketemu lo di sekolah" Batin Satya tersenyum bahagia.
           Beberapa Saat Kemudian.
        Amara sedang membereskan pakaiannya.Tiba tiba dia kepikiran Satya dan senyuman Satya.Amara mengelengkan kepalanya.
"Arggh kenapa jadi gue mikirin dia secara nggak langsung gue membenarkan perkataan dia lah" Ucap Amara kesal.
            Sore harinya Amara sudah di jemput sama Tara dan Cantika.Tanpa Meira.Amara,Tara dan Cantika berjalan menuju mobil Tara.Amara menoleh ke belakang dan melihat sekelilingnya.Tiba tiba dia kepikiran Satya.
"Ayo Amara masuk" Ucap Cantika.
           Amara membuka pintu mobilnya dan Masuk ke dalam Mobil.
Tanpa Amara sadari Satya melihat Amara dari jendela ruang rawat Satya sambil tersenyum melihat Mobil Tara keluar dari rumah sakit.
         Malam Harinya Amara nggak bisa tidur dengan tenang karena dia memikirkan Satya.Amara bangun dari kasurnya dan Mengacak rambut panjangnya dengan Kesal.
"Ngapain sich gue mikirin Cowok Freak itu" Ucap Amara Kesal.
           Amara mengambil hpnya dan Melihat kontak nomor wa Satya.Tadi Satya langsung mengambil Hpnya dengan tidak sopan dan Mengsave. nomornya di hp Amara.

Cewek Preman ♤END♤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang