Beberapa Saat Kemudian.
Satya di baringkan di kasur.
Amara terkejut melihat banyak Alat medis di kamar Satya.Roni memasang Alat oksigen di hidung Satya.Serta Memasang Alat medis di dada Satya dan Alat infus di tangan Satya.Amara bingung Mengapa Alat medis di pasang di dada Satya.Roni sedang menambah oksigen Satya.
Rindu yang melihat Amara kebingungan.Rindu berjalan menghampiri Amara.
"Amara,Ikut Tante ke kamarnya,Ganti baju dulu,Basah baju kamu" Ucap Rindu.
"Nggak perlu Tante nggak usah Tante" Ucap Amara.
"Nggak apa apa ayo" Ucap Rindu.
Rindu berjalan merangkul bahu Amara keluar dari kamar Satya.
Satya sedang tertidur karena Suntikkan Pereda sakit yang di berikan Oleh Dr Roni.
Amara dan Rindu berjalan masuk ke dalam sebuah Kamar mewah.Amara melihat Kamar ini.Kamar perempuan karena Pernik Perniknya dan Dekorasi berwarna Pinkbeda dengan Kamar Satya yang bernuansa Barcelona.Amara melihat banyak Pigura Foto seorang Gadis dari yang masa kecil,Memakai seragam Smp sampai memakai seragam SMA dan Memakai Pakaian Santai.Amara melihat Rindu yang sedang membuka lemari dan Memilih baju untuk Amara.Amara melihat Sebuah Pigura foto Satya bersama Seorang Gadis.Amara mengambil Pigura itu dan melihat Pigura itu.
Rindu selesai memilih baju Untuk Amara.Dia berjalan menghampiri Amara.Dia melihat Amara sedang memperhatikan foto Satya dengan Sunny.
"Itu Sunny Kakak Yang Satya,Sunny lebih tua dari Satya 3 Tahun,Oh iya ini baju Untuk Kamu" Ucap Rindu memberikan Pakaian Sunny untuk Amara.
"Makasih Tante" Ucap Amara menaruh Pigura itu dan Menerima Baju Pemberian Rindu.
Amara berjalan memasukin Kamar mandi dan Menganti Pakaiannya.
Beberapa Saat Kemudian.
Amara berjalan keluar dari kamar Mandi kamar Sunny.Rindu tersenyum melihat Amara yang memakai pakaian Sunny.
"Sini Tante sisirkan rambutnya" Ucap Rindu menepuk kasur Sunny.
"Nggak usah Tante aku bisa sendiri" Ucap Amara.
"Nggak apa apa ayo Sini" Ucap Rindu.
Amara duduk di kasur Sunny dan membelakangin Rindu.Rindu menyisir rambut panjang Amara dengan lembut.Amara merasa bahagia karena rambutnya di sisirkan oleh Sosok ibu.
"Sunny sangat suka di sisirkan sama Tante,Sampai dia besar juga,Dia sering minta di sisirkan Tante" Ucap Rindu menahan Air matanya.
"Oh iya Kak Sunny dimana ya Tante,Kok tadi di pesta saya tidak melihat Kakak Satya" Ucap Amara.
"Dia terbaring Koma karena Kecelakaan 2 tahun lebih yang lalu sampai sekarang dia belum sadar dari koma" Ucap Rindu Menangis mengingat keadaan Sunny.
Amara terkejut mendengar Isak Tangis Rindu.Amara membalikkan badannya melihat Rindu menangis.
Amara menggenggam Tangan Rindu.
"Tante,Maafin Saya ya Karena mengungkit tentang Kak Satya" Ucap Amara.
"Bukan Sunny aja koma,Sejak Kecelakaan Hidup Satya juga berubah,Dia" Ucap Rindu mengingat Satya tidak ingin ada yang tau tentang penyakitnya.
"Apa Satya sakit parah karena Saya bingung mengapa Terpasang Alat medis di tubuh Satya" Ucap Amara.
"Satya nggak sakit apa apa kok,Kan dia baru saja tenggelam dan Denyut jantungnya melemah,Jadi Pakai Alat itu,Ya udah Kita ke kamar Satya ya,Oh iya tante mau bilang terima kasih karena kamu telah menyelamatkan Satya" Ucap Rindu.
"Iya,Tante.Sama sama" Ucap Amara.
Rindu berdiri dan berjalan mendahului Satya.Amara merasakan kalau Rindu menyembunyikan tentang keadaan Satya.
Beberapa Saat Kemudian.
Amara dan Rindu sampai di kamar Satya.Mereka berjalan memasukin kamar Satya melihat Satya sedang duduk dan Melihat beberapa kado dari temannya.Mereka berjalan menghampiri Satya.
"Sayang,Kamu lagi ngapain" Tanya Rindu.
"Satya bingung mau kado mana yang di buka" Ucap Satya tersenyum Bahagia.
Satya melihat Kado Amara dan Dia mengambil kado berukuran sedang milik Amara.Amara terdiam dan Duduk di samping Satya.
"Boleh buka nggak kadonya" Tanya Satya.
"Sebenarnya sich gue nggak mau lo buka,Karena Kado gue jelek" Ucap Amara.
"Nggak apa apa kok,Kalau kadonya jelek" Ucap Satya membuka kertas kado itu dengan Bahagia.
Satya membuka kotak kado itu.Satya tersenyum bahagia melihat Dream Catcher dan Gelang Dream Catcher.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Preman ♤END♤
FanfictionAmara seorang Siswi tercantik dan Terkenal di sebuah sekolah terkenal.Tapi Sayang Sikap dan Tingkahnya seperti Preman.Dia bersama ketiga temannya sering membuat masalah di sekolah dan di luar sekolah.Mereka di sekolah sering membully orang yang mere...