Beberapa Saat Kemudian.
Amara terbangun dari tidurnya.
Dia merasakan bibirnya lengket.Amara memegang bibirnya basah.
"Siapa yang nyium gue,Tapi kok tadi gue mimpi Satya nyium gue,Ah mungkin cuman perasaan gue aja" Ucap Amara merasa aneh.
Disisi lain Dr Roni masuk ke dalam ruang rawat Satya melihat Satya yang sedang berpura pura tidur.
"Jangan berpura pura tidur,Kalau kamu masih berpura pura tidur,Om langsung Pasang alat medis lagi di tubuh kamu" Ancam Dr Roni.
Satya membuka matanya karena mendengar ancamannya Om Roni.Satya mendengus sebal.
"Gimana ciumannya enak nggak" Tanya Dr Roni.
Satya terkejut mendengar perkataan Dr.Roni.
"Om ngintip ya" Tanya Satya.
"Iya dan Kayaknya Om yakin kamu menyukai Gadis itu" Ucap Dr.Roni.
"Om,Apa boleh Satya merasakan Cinta,Merasakan Bahagia dan Merasakan indahnya pacaran sebelum Satya benar benar hilang dari dunia ini" Ucap Satya menoleh memandang Luar jendela.
"Kok ngomong gitu,Kamu bisa sembuh kok" Ucap Dr.Roni.
"Dengan Operasi dan Menerima Organ Jantung Kak Sunny untuk Mengantikan Organ Jantung Satya yang rusak,Lebih baik Satya yang mati Om,Daripada Satya harus mengorbankan Kak Sunny,Kak Sunny Berhak bahagia dan Menikmati dunia ini,Satya yang udah mengambil semua kebahagiaan Kak Sunny karena keegoisan Satya,Kak Sunny koma juga karena Satya" Ucap Satya menangis.
"Sat,Kamu jangan salahkan diri kamu sendiri,Ini sudah kehendak takdir Satya" Ucap Dr.Roni.
"Semua salah Satya,Seandainya Satya menurutin perkataan Kak Sunny,Semua nggak akan terjadi,Jantung Satya nggak akan rusak dan Kak Sunny nggak akan koma" Ucap Satya menangis penuh penyesalan.
Dr.Roni menarik keponakannya ke dalam pelukannya.Satya mengingat Saat itu.Saat saat kehancurannya.
2 Tahun Yang lalu.
Saat Satya sudah lulus dari Smp.
Satya berjalan menurunin tangga dengan Pakaian Trendynya.
"Kamu mau kemana" Tanya Sunny.
"Ke Club Malam Kan,Soalnya tempat keren dan Ngehits Banget kak,Teman Satya undang Satya dan Semuanya untuk merayakan kelulusan" Ucap Satya.
"Kakak nggak izinkan kamu kesana dan Kakak nggak akan biarin kamu berteman dengan Mereka" Ucap Sunny.
"Kakak Apaan sich,Satya udah besar jadi kakak nggak berhak untuk mengatur Satya" Ucap Satya Marah.
"Kakak nggak mau kamu terjerumus Dek,Kamu tau kan Club Malam itu tempat yang nggak baik buat kamu" Ucap Sunny melarang Satya.
"Satya udah besar,Satya nggak bakal terpengaruh" Ucap Satya Marah.
"Kakak bilang nggak ya Nggak,Kenapa kamu jadi suka melawan Kakak hah" Ucap Sunny Marah.
"Terserah,Gue nggak butuh Izin Kakak,Satya tetap akan pergi" Ucap Satya Tegas.
Satya berjalan meninggalkan Sunny.Sunny mengejar adiknya.
"Kakak ya Antar" Ucap Sunny.
Sunny dan Satya berjalan memasukin Mobil.
Beberapa Saat Kemudian.
Sunny sedang mengemudikan mobilnya.Satya terkejut karena Sunny melewatin Club Malam janjian temannya.
"Kak,Club Malam yang udah lewat" Ucap Satya.
"Kita akan merayakan Hari kelulusan kamu di tempat lain" Ucap Sunny
"Kakak apaan sich,Berhenti nggak teman Satya udah nungguin Kak" Ucap Satya.
"Nggak,Kamu jangan ngelawan kakak terus,Sejak kamu temanan sama Mereka,Kamu jadi sering ngelawan Kakak" Ucap Sunny.
"Kakak Egois,Kakak jahat,Kakak selalu ngatur Satya,Satya berharap kakak nggak ada di hadapan Satya biar Satya bisa hidup bebas tanpa aturan Kakak,Berhenti,Nggak Kak" Ucap Satya memegang Stir mobil dan membelok.
Sunny menahan Stir yang di kemudikan Satya.
"Satya berhenti kita bisa celaka,Kamu mau kakak nggak ada di hadapan kamu" Ucap Sunny berusaha mengendalikan Stir mobilnya.
"Biarin,Satya berharap Kakak nggak ada di hadapan Satya selamanya" Ucap Satya memegang Stirnya.
Sunny dan Satya saling berebutan Mengendalikan Stir mobil.
Tiba tiba Mata mereka silau ada Truk di hadapan mereka dan Melanjut cepat.
"Aaaaaaaa" Teriak Mereka.
"Brak"
Truk itu menabrak Mobil Sunny.Darah segar mengalir dari kepala Sunny dan Kepala Sunny terbentur kaca jendela.Sunny tak sadarkan diri.Satya masih membuka matanya.Tapi Dadanya tepat di jantungnya tertusuk Pecahan Kaca.
Membuat Satya merasa sakit untuk berhak.Satya berusaha mengoyahkan tangan Sunny.Satya berusaha memegang kedua pipi Sunny.
"Kak,Sakit Kak,Satya sulit untuk bernafas Kak,Ma afin Sat ya kak,Sat ya ng gak mau ka kak per gi da ri ha da pan Sat ya" Ucap Satya merasa sesak.
"Huek"
Satya memuntahkan darah begitu banyak dari mulutnya.Tiba tiba Kegelapan merenggut kesadaran Satya.Satya tak sadarkan diri di dekapan Sunny.
Beberapa Saat Kemudian.
Para Suster mendorong Brangkar Sunny dan Satya.Rindu dan Rivan menangis melihat Putra dan Putri mereka terluka.Suster memasukkan Brangkar mereka ke dalam Ruang UGD.Rindu menangis di pelukan Suaminya.
"Mas,Satya dan Sunny Mas,Aku nggak mau kehilangan mereka" Ucap Rindu.
Rivan menangis memeluk Rindu.
Beberapa Jam Kemudian.
Rivan dan Rindu menunggu dokter.Tiba tiba Dr.Roni keluar dari ruang UGD dengan wajah lesu.Rivan dan Rindu menghampiri Roni.
"Gimana keadaan Kedua anak aku Roni" Tanya Rindu.
"Aku harus memberitahukan kabar buruk tentang kedua anak Mbak,Tapi kalian harus menerima" Ucap Roni.
"Maksud kamu apa Roni" Tanya Rivan.
"Sunny Mengalami luka yang begitu Parah di kepala Belakangnya serta Sistem syaratnya mengalami kerusakan parah,Organ Organ di tubuh Sunny juga mengalami kerusakan hanya jantung yang berfungsi dengan baik dan Satya mengalami luka Di jantungnya Kak,Yang membuat Jantungnya mengalami kerusakan Kak" Ucap Dokter.
"Berarti kedua anak ku nggak ada harapan untuk hidup" Ucap Rindu Menangis.
"Hanya Satya yang memiliki peluang untuk hidup lebih besar,Tapi dia harus melakukan Transfusi jantung" Ucap Dokter.
"Apa ada pendonor untuk Satya" Tanya Rindu.
"Hanya Sunny pendonor yang tepat untuk Satya tapi kalau Organ Jantung Sunny di ambil otomatis Sunny nggak akan hidup kan,Karena Organ yang berfungsi dan bisa membuat Sunny hanya jantung" Ucap Dokter.
"Berarti aku harus memilih antara Sunny dan Satya" Ucap Rindu.
"Iya kan,Kaka harus mengikhlaskan salah satu di antara mereka untuk pergi" Ucap Roni.
"Ya Allah" Ucap Rindu menangis terluruh.
Rivan memeluk Rindu sambil menangis mengingat kondisi kedua anaknya.Mereka harus memilih Siapa yang harus mereka pertahankan dan Siapa yang harus di ikhlaskan untuk pergi.
Beberapa Saat Kemudian.
Satya tersadar dari pingsannya.
Dia memegang dadanya yang terasa sakit.Rindu terkejut melihat Putranya yang kesakitan.
"Sakit Mom,Sakit" Ucap Satya kesakitan.
Rindu mengenggam tangan Putranya.Roni memasang Alat Alat medis jantung di tubuh Satya dan Memasang alat oksigen di hidung Satya.Roni menambahkan oksigen untuk Satya.
"Kak Sunny mana Mom dan Satya sakit apa kok banyak alat medis di tubuh Satya" Tanya Satya.
Rindu bingung harus menjawab apa ke Satya.Tapi dia harus meminta persetujuan Satya untuk melakukan Transfusi jantung.
"Kamu harus kuat ya nak,Kalau dengar semua ini,Kak Sunny Koma dan Jantung kamu mengalami kerusakan" Ucap Rindu menangis.
"Kak Sunny,Koma ini semua kesalahan Satya dan Satya bakal mati ya Mom,Sebelum Satya mati,Satya mau bilang maaf sama kak Sunny" Ucap Satya menangis menerima kernyataan yang Pahit.
"Nggak,Satya masih bisa hidup kalau Satya mau di operasi dan Menerima Organ Jantung Sunny" Ucap Rindu.
"Mommy suruh Satya bunuh kakak Satya sendiri,Satya lebih baik mati daripada Satya harus bunuh Kakak Satya,Om ada cara lain kan untuk Satya bertahan Hidup tanpa operasi,Satya nggak mau ambil jantung Kak Sunny,Satya nggak mau" Ucap Satya menangis dan mengenggam tangan Roni.
"Om Satya nggak mau ambil jantung Kak Sunny,Satya nggak mau hidup tanpa Kak Sunny,Lebih baik Kak Sunny yang hidup Tanpa Satya,Karena Satya adik yang nggak baik untuk Kak Sunny,Satya mohon jangan Korbankan jantung Kak Sunny untuk Satya,Om Jawab Om" Ucap Satya memegang dadanya terasa sesak.
"Satya kamu tenang ya,Om nggak akan ambil Jantung Kak Sunny,Kamu bisa bertahan hidup dengan Obat obatan Oke" Ucap Roni menambah Alat Oksigen Satya dan mengusap rambut keponakan.
Roni memberikan Suntikan pereda rasa sakit untuk Satya.Satya tertidur.Rindu menangis melihat Kondisi Putranya dan Mengingat kondisi putrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/166619269-288-k885994.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Preman ♤END♤
FanfictionAmara seorang Siswi tercantik dan Terkenal di sebuah sekolah terkenal.Tapi Sayang Sikap dan Tingkahnya seperti Preman.Dia bersama ketiga temannya sering membuat masalah di sekolah dan di luar sekolah.Mereka di sekolah sering membully orang yang mere...