♤Menjauh & Perebutan♤

1.9K 95 2
                                    

            Keesokkan Harinya Amara dan Satya berpapasan di lorong sekolah.
Satya berjalan melewatin Amara.
Amara terdiam melihat Sikap Satya terhadapnya.Satya tak sengaja menabrak Meira.Meira hampir terjatuh tapi Satya menangkap punggung Meira.Meira menatap Mata Satya.Amara menoleh ke belakang  melihat Satya memeluk Pinggang Meira.Amara bingung dengan perasaannya mengapa Dia merasa hatinya di sayat saat melihat Satya dengan Meira.Satya mendirikan Meira dengan tegap.
"Sory Sat,Gue nggak sengaja menabrak lo" Ucap Meira.
           Satya hanya mengangguk dan berjalan melewati Meira.Amara berjalan meninggalkan mereka dengan perasaan yang sakit.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Amara berjalan memasukin kelas melihat Satya duduk di depan bukan di sampingnya dan Melihat Satya sedang mengobrol dengan Doel.
Amara melihat Satya.Doel melihat Amara menatap Satya.
"Sat,Itu Amara" Ucap Doel menyenggol tangan Satya.
           Satya sama sekali tidak memandang Amara.Amara bingung dengan Sikap Satya terhadapnya.Amara berjalan ke bangku paling belakang sambil menatap Satya yang asik mengobrol.sambil menatap Satya yang asik mengobrol dengan Doel.
           Beberapa Saat Kemudian.
        Amara dengan ketiga temannya sedang berjalan di lorong sekolah menuju kantin.Tiba tiba Satya dan Doel yang sedang berjalan menuju kelas tak sengaja menabrak Amara dan Meira.Tiba tiba Satya mengulurkan tangannya ke hadapan mereka.
"Lo nggak apa apa" Ucap Satya.
            Amara hendak menerima uluran tangan Satya.Tapi Ternyata Satya menerima uluran tangan Meira dan membantu Meira berdiri.Amara terkejut melihat Satya lebih memilih membantu Meira dari pada dirinya.
"Sory gue nggak sengaja nabrak lo" Ucap Satya.
"Nggak apa apa kok,Sat" Ucap Meira.
          Amara berjalan melewatin Satya dan menabrak bahu Satya.Satya terkejut.Tara berlari mengejar Amara.
Sedangkan Cantika membantu Meira berjalan.Satya menatap Amara dari jauh.
"Lo kenapa sich Sat,Kok hari ini lo cuek dan ngejauh dari Amara" Tanya Doel.
"Nggak,Gue nggak cuek atau ngejauh dari dia" Ucap Satya.
"Lo ada masalah ya sama Amara" Tanya Doel.
"Nggak ada,Biasa biasa aja gue" Ucap Satya berjalan meninggalkan Doel.
            Doel bingung dengan Sikap Satya.
"Brugh"
"Brugh"
"Brugh"
            Amara menghajar Dinding toilet berkali kali tanpa menghiraukan tangannya terluka.
Air mata Amara menetes melihat kedekatan Meira dan Satya.Dia merasa hatinya sangat terluka.
"Brugh".
"Prang"
             Amara meninju kaca Toilet sampai pecah dengan penuh kemarahan.Amara tidak menghiraukan tangannya yang berdarah karena pecahan kaca itu.
Amara menangis untuk pertama kalinya dia menangis untuk meluapkan Dirinya yang begitu rapuh.Amara hendak meninju kaca lagi.Tapi Tara menahan tangan Amara.Amara memberontak dan Langsung Tara memeluk Amara.Amara menangis di pelukan Tara.Tara mengingat Terakhir Amara menangis saat dia mengetahui dirinya anak pelacur dan Sekarang Tara harus mendengar isak tangis Amara.
Tara mengusap punggung Amara yang bergetar hebat di iringin air mata yang tidak henti henti mengalir di pipinya.
"Amara,Gue tau lo sangat rapuh,Tapi lo jangan kayak gini nyakitin diri lo sendiri" Ucap Tara.
"Jika pada akhirnya cinta begitu menyakitkan,Lalu kenapa cinta itu harus ada Tara" Ucap Amara menangis di pelukan Tara.
"Lo cinta sama Satya" Tanya Tara.
"Gue nggak tau,Tapi hati gue sakit lihat dia dekat sama Meira" Ucap Amara menangis.
             Tara berusaha menenangkan Amara.Tara mengusap punggung Amara memberikan ketenangan untuk Amara.Dia tau Amara merasakan cinta untuk pertama kalinya.
            Beberapa Saat Kemudian.
       Bel pulang berbunyi.Semua murid sudah keluar dari kelas.Kecuali Satya dan Doel yang masih mengemaskan buku mereka sambil bercanda.Semua murid berkumpul di lapangan melihat Amara dan Meira saling menatap Sinis.
"Gue kan udah bilang sama lo beribu kali sama lo jangan dekatin orang yang berada di dekat gue dan Gue nggak suka berbagi" Ucap Amara.
"Dia bukan siapa siapa lo Amara,Jadi dia berhak untuk gue dekatin" Ucap Meira.
"Tapi gue nggak suka lo dekatin dia" Ucap Amara.
      "Kenapa lo nggak suka kalau gue dekatin,Emang yang lo suka sama dia hah" Ucap Meira Marah.
"Gue suka sama Satya,Puas lo dan Gue nggak akan Biarin lo rebut orang yang gue sukai" Ucap Amara tegas.
"Gue juga suka sama Satya dan Lo dengan Satya nggak ada hubungan,Jadi gue bisa dekatin Satya kapanpun gue mau" Ucap Meira Tegas.
             Mereka semua terkejut mendengar perkataan Amara dan Meira yang sama sama menyukai Satya.Ini hal yang membuat Tara dan Cantika takutin persahabatan mereka akan hancur karena Cinta.
"Lo kenapa sich Mei,Gue suka apapun lo juga suka,Lo harus tau diri lo itu di bawah gue dan bukan di atas gue,Gue nggak akan biarin lo rebut apa yang gue sukain" Ucap Amara.
"Lo egois Amara,Lo merasa diri lo paling berkuasa dan Gue akan nyerah untuk mendapatkan Satya" Ucap Meira.
"Brugh"
              Amara menghajar Meira.
         Meira menghajar Amara.Mereka berkelahi dan Saling menghajar.
Semua murid terkejut melihat Perkelahian Mereka.Tara dan Cantika ingin memisahkan Mereka tapi Mereka tau Kalau Amara dan Meira sedang dalam keadaan kemarahan yabg tinggi.
            Satya dan Doel berjalan di lorong sekolah dan Melihat kerumunan.
"Itu kenapa tuch" Tanya Satya.
"Nggak tau,Gara gara lo lama benar beresin bukunya" Ucap Doel.
"Kok gue sich,Lo ya gangguin gue terus" Ucap Satya.
"Yok lah kesana" Ucap Doel.
             Doel dan Satya berjalan memasukin kerumunan mereka menerobos untuk ke barisan depan melihat apa yang terjadi.Semua murid menatap Satya.Satya bingung dengan tatapan mereka.Satya dan Doek berada di barisan depan.Mereka terkejut melihat Amara dan Meira berkelahi.Tara dan Cantika berjalan menghampiri Satya dengan penuh kemarahan.
"Ini semua gara gara lo Sat" Ucap Tara Marah.
"Kok salah gue" Ucap Satya bingung.
"Iya salah lo,Karena Amara dan Meira perebutin lo,Lo suka godain Amara setelah itu lo dekatin Meira,Sama aja lo phpin mereka" Ucap Cantika.
"Kalau lo suka Amara kejar Amara,Jangan lo malah dekatin Meira" Ucap Tara.
"Amara dan Meira sama sama suka sama lo Sat,Jadi kalau lo nggak bisa kasi kepastian di antara mereka,Lebih baik Lo menjauh dari mereka,
Daripada bikin mereka berkelahi rebutin lo" Ucap Cantika.
             Satya terdiam memikirkan perkataan kedua teman Amara dan Meira.Satya nggak bermaksud untuk mempermainkan Mereka berdua.Satya tau Siapa dia cintai yaitu Amara.Tapi dia nggak bisa bersama dengan Amara mengingat Kondisinya.Cepat atau Lama dia akan pergi dan Akan membuat Hati Amara semakin terluka.Satya senang mengetahui Amara menyukai.Tapi dia nggak mau karena dirinya persahabatan mereka hancur.
"Dor"
            Satya dan Semua terkejut melihat Amara mengangkat pistol ke atas Langit dan Amara mengarahkan Pistolnya ke arah Meira.Meira mengangkat Pistol ke arah Amara.
Mereka saling menatap sengit.Satya berjalan menuju Mereka.Doel menahan Satya.
"Jangan Sat,Itu berbahaya" Ucap Doel.
            Satya menghempaskan tangan Doel dan Satya berjalan ke tengah mereka.Satya berdiri di tengah mereka.Amara dan Meira terkejut melihat Satya ada di tengah mereka.
Mereka serentak menurunkan senjata mereka.Satya melihat Amara dan Meira.
"Kenapa kalian turunkan senjatanya,
Tembak ayo Tembak,Gue kan yang jadi perebutan kalian,Jadi tembak gue biar gue mati jadi kalian nggak perlu rebutin gue" Ucap Satya Tegas.
               Amara dan Meira terdiam mereka masih menatap sengit.
"Masa depan kalian terlalu panjang untuk rebutin gue nggak ada masa depannya,Karena gue nggak akan bisa menjadi Milik kalian" Ucap Satya berhenti sejenak.
"Karena gue cepat atau lama akan menjadi Milik Tuhan" Batin Satya Lirih.
"Seharusnya kalian rebutin itu pendidikan bukan Gue,Kalau Kalian mau rebutin cowok,Cowok lain yang lebih sempurna dan Lebih baik dari gue,Bukan gue,Kalian hanya membuang waktu kalian sia sia hanya untuk rebutin gue,Karena gue nggak ada waktu milih kalian berdua dan Gue nggak akan milih di antara kalian,Jadi Kalian jangan bego habisin waktu kalian untuk rebutin gue,Karena gue nggak akan memilih di antara kalian,Jadi gue minta sama kalian untuk berhenti rebutin gue" Ucap Satya.
         Amara menjatuhkan Senjatanya dan Menjatuhkan pistolnya ke tanah.Amara berjalan menghampiri Satya.
"Lo suka kan sama Meira,Karena lo nggak mau memilih antara gue dan Meira,Karena lo nggak mau menyakiti hati gue,Tapi udah sakitin hati gue Sat,Lo udah terlalu dalam masuk ke dalam gue tapi ujung ujungnya lo Phpin gue dan nyakitin hati gue,Nggak seharusnya gue termakan ngombalan lo dan Nggak seharusnya gue menjadi kan Alasan gue hidup,Lo mau Pilih Meira,Sana lo sama Meira tapi Jangan salahkan gue kalau gue memilih untuk pergi dari kehidupan lo selamanya,Karena gue udah nggak ada alasan lagi buat hidup" Ucap Amara Menangis.
          Satya terdiam melihat Amara menangis.Hatinya tersayat melihat Amara menangis.Amara mengambil tasnya dan Berlari meninggalkan mereka semua.Meira tersenyum sinis dan Berjalan menghampiri Satya.
Satya masih memandang Amara dari jauh.Meira merangkul lengan Satya.
Satya menghempaskan tangan Meira.
Meira terkejut melihat Sikap Satya.
"Gue nggak memilih antara lo atau Amara,Jadi gue mohon jangan pernah dekatin gue lagi dan lupain perasaan lo ke gue,Karena gue nggak akan membalas perasaan lo" Ucap Satya Dingin.
                Satya berjalan pergi meninggalkan Meira.
"Sat,Satya" Teriak Meira kesal.
           Satu persatu murid berjalan keluar dari sekolah.Tara dan Cantika berjalan menghampiri Amara.
"Gue nggak habis pikir sama lo Meira,Lo tau Amara suka sama Satya,Tapi Kenapa lo masih pengen rebut Satya,Gue pikir waktu kita kecil,Lo dengan Amara sering rebutan mainan dan Lo seharus pengen mainan Amara,Tapi Sekarang lo dan Amara rebutan cowok,Lo pengen rebut cowok yang di sukai Amara,Kenapa sich lo Meira,Lo seharus pengen memiliki apa yang Amara miliki,Gue tau lo iri kan sama Amara" Ucap Cantika.
"Gue iri sama Anak Haram dan Pelacur itu,Gue lebih baik Dari Amara,Gue bukan anak seorang Wanita ngejual dirinya demi uang dan Gue nggak serendah Amara yang terlahir sebagai Anak haram,Jadi buat apa gue iri sama anak haram" Ucap Meira.
"Plak"
             Tara menampar Meira.
Meira terkejut karena tamparan Tara.
"Sekali lagi lo ngatain Amara anak pelacur dan Anak haram di hadapan gue dan Cantika,Gue nggak segan segan habisin Lo Meira,Kedengkian Lo terhadap Amara udah membutakan lo Mei,Gue tau lo dengki sama Amara,Karena walaupun Amara anak hasil di luar nikah,Tapi Dia memiliki keluarga lengkap,Nggak kayak lo yang sudah menjadi Anak yatim,Dari kecil lo selalu pengen mendapatkan Apapun yang Amara punya,Gue dan Cantika masih maklumin saat itu,Kalau lo dengki sama Amara,Tapi sampai sekarang lo masih dengki sama Amara,Lo nggak ingat waktu Lo dan Amara berusia 10 tahun,Saat itu Mobil keluarga angkat lo hampir meledak dan lo terjembak di dalam mobil,Amara menolong lo tanpa mempedulikan nyawanya sampai dia hampir mati karena luka bakar di punggungnya,Selama tuhan masih baik dan memberikan Amara untuk hidup lagi" Ucap Tara.
             Meira masih mengingat Saat itu.Saat Amara menyelamatkan Nyawanya.Tapi Meira tidak mempedulikan hal itu.
"Amara aja sok Pahlawan" Ucap Meira berjalan meninggalkan mereka semua.
                  Tara dan Cantika tak menyangka dengan Meira yang begitu ngampang melupakan Pengorbanan Amara untuknya.
             Malam Harinya Satya berdiri di samping Jendela dengan termenung memikirkan perkataan Amara.Satya sama sekali tidak menyentuh Obatnya malam ini.Karena perkataan Amara selalu membuat dia kepikiran.Tiba Tiba Satya merasa sangat sesak dan sulit bernafas.Satya mencekram dada kirinya tempat di jantungnya.Wajah Satya memucat dan Keringat dingin membasahi wajahnya.Satya berjalan gontai ke Atas meja untuk mengambil Obatnya.Satya terjatuh dan Berusaha mengapai Obatnya.Obat Satya terjatuh.Satya mengerama kesakitan.
"Argggh Mom" Teriak Satya memanggil Mobilnya sambil berusaha untuk mengapai Pil Pil Obatnya.
            Rindu membuka pintu kamarnya terkejut melihat Putranya kesakitan.Rindu berlari menghampiri Putranya.Rindu mengambil Pil Pil Obat Satya yang terjatuh dan Dia mendudukkan Satya di samping Ranjang Satya.Dia memasukkan pil Pil Obat itu ke dalam mulut Putranya.
Setelah Itu dia membantu Satya meminum Air.Tapi Satya masih mencekram dada kirinya.Jantung Satya berdetak nggak karuan dan Detakan begitu menyakitkan buat Satya.Satya merasa sangat Sulit bernafas.Wajah Satya semakin memucat dan Keringat dingin semakin Banyak memenuhi Wajah Satya.Rindu memeluk Putra bungsunya untuk menemani Putranya melawan Rasa sakit yang membuat Putranya sangat menderita.
Rindu Menangis memdengar Ringisan kesakitan Putranya dan Merasakan nafas putranya yang tak beraturan.
"Sakit Mom,Sat ya Su lit Ber na fas Mom,Ke na pa jantung ini ng gak ber hen ti ber de tak aja Mom,Ka lau dia su dah le lah ber de tak La gi,Sat ya Ca pek Mom,Ha rus me ra sa kan ke sa ki tan se per ti ini Mom" Ucap Satya tertatih tatih.
"Satya,Harus kuat ya sayang,Kamu tenangkan pikiran kamu jangan terlalu banyak pikiran,Itu akan memperparah kondisi kamu" Ucap Rindu menangis dan Memeluk Putranya.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Satya sudah mulai tenang dan Rindu merasakan Nafas Satya mulai teratur.Rasa sakit di jantung sudah mulai mereda.Rindu membantu Satya berdiri dan Membopong Tubuh Putranya yang melemah.Rindu membaringkan Putranya di King Size Putranya.Rindu duduk di samping Putranya dan Mengusap keringat Dingin di wajah Putranya.Melihat Wajah Putranya yang semakin memucat.Rindu mengusap rambut hitam pekat Putranya dengan lembut.
"Kamu kenapa kok bisa telat minum obat,Kamu lagi mikirin apa" Tanya Rindu.
"Satya,Nggak mikirin apa apa Mom" Ucap Satya berbohong.
"Satya,Cerita sama Mom,Mom tau kalau Satya lagi Banyak pikiran" Ucap Rindu.
             Satya bangun dari posisi baringnya dan Menyandarkan kepalanya di Pangkuan Rindu.Rindu mengusap rambut Satya lembut.
"Satya menyukai seorang gadis Mom" Ucap Satya.
"Gadis yang kamu cium kan" Tanya Rindu.
"Iya dan Gadis itu juga menyukai Satya" Ucap Satya.
"Bagus dong,Berarti perasaan anak Mommy terbalaskan" Ucap Rindu.
"Masalahnya adalah Salah satu teman orang yang Satya sukai itu menyukai Satya juga dan Tadi mereka bertengkar karena rebutin Satya,Apa yang harus mereka rebutin dari Satya,Satya kan penyakitan,Cepat atau Lama Satya akan pergi dan menjadi Milik Allah,Bukannya sia sia ya Mom,Mereka rebutin Satya yang nggak ada masa depan ini" Ucap Satya.
"Satya,Kok kamu ngomong Gitu,Mungkin mereka rebutin kamu karena kamu adalah Orang yang terbaik buat mereka rebutin dan Untuk menyelesaikan Masalah ini kamu harus memberi kepastian ke mereka,Kamu sudah menyukai seorang gadis,Kamu harus perjuangin dia" Ucap Rindu.
"Satya nggak mau persahabatan mereka hancur karena Satya dan Satya sekarat,Satya nggak berani memberikan kepastian orang yang Satya cintai,Karena Satya takut Saat Satya pergi,Nanti dia akan sedih dan menderita,Satya nggak bisa membahagiakan dia,Satya hanya memberikan kesedihan buat dia" Ucap Satya dengan mata berkaca kaca.
            Rindu menangis melihat Putranya.Rindu mengecup kening Putranya lembut.
"Sayang,Kamu nggak boleh merasa takut,Kamu harus bertahan demi orang yang kamu cintai" Ucap Rindu.
"Kalau Satya tetap milih bersama dengan Gadis yang Satya cintai,Nanti persahabatan mereka yang sudah di bangun Lama hancur karena Satya gimana Mom,Satya nggak mau persahabatan mereka hancur karena Satya" Ucap Satya.
"Mommy punya ide untuk sementara kamu menjauh dari mereka dulu sampai Keadaan Mereka sudah membaik,Sambil kamu memikirkan langkah selanjutnya kayak gimana setelah kamu menjauh dari mereka untuk sementara,Mommy cuman mau bilang sama kamu,Kalau Kamu udah mengambil keputusan,Kamu harus siap dan jangan nengok ke belakang lagi,Sekarang kamu tidurnya udah malam" Ucap Rindu.
         Rindu menarik Selimut Satya sampai sebatas dada Satya dan Rindu mengecup kening Putra bungsunya.
Rindu berjalan meninggalkan kamar Satya dan Mematikan lampu kamar Satya.Satya memikirkan perkataan Rindu.

BERSAMBUNG.

                  Vote And Comment.

            
               

Cewek Preman ♤END♤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang