♤Amara & Satya Resmi Jadian♤

1.9K 104 1
                                    

Keesokkan Harinya Satya dan Amara berjalan di lorong sekolah.
Amara benar benar merasakan tegang.Karena hari ini dia mengerjakan ulangan tanpa contekan.
"Gue benar benar tegang" Ucap Amara.
"Preman kayak lo bisa tegang" Ucap Satya tersenyum.
"Rese banget sich lo" Ucap Amara Kesal.
Satya memegang kedua bahu Amara untuk berhadapan dengannya.
"Lo nggak boleh tegang,Lo harus tenang dan Positive thinking kalau lo bisa mengerjakan soal ulangan dengan baik murni tanpa contekan" Ucap Satya.
Satya mendekatkan bibirnya dengan telinga.
"Karena setelah lo mendapatkan nilai ulangan di atas rata rata dan Gue yakin kejutan itu akan membuat lo bahagia" Ucap Satya pelan di telinga Amara.
Amara terdiam mendengar suara Satya.
"Semangat" Ucap Satya mengepal tangannya ke atas.
"Semangat" Ucap Amara mengepal tangannya ke atas.
Amara dan Satya bertos mereka tersenyum dengan bahagia.
Hari ini penampilan Amara berubah dia memakai seragam Putih abu abu dengan Rapi serta dasi di lehernya dan ikat pinggangnya di pinggangnya.
Dia memakai sepatu hitam dan Kaos kaki.Rambut panjangnya sudah di hitamkan bukan berwarna dulu.Lengan baju seragamnya tidak di gulung lagi seperti dulu seperti pelajar SMA yang sebenarnya bukan Pelajar Preman.Walaupun dia masih sering kasar dan Memukul.Mereka berjalan bergandengan dengan senyum tidak lepas dari bibir Mereka.
Beberapa Saat Kemudian.
Mereka berjalan memasukin kelas.
Mereka masih tentang satu ruangan.
Satya duduk bagian belakang ketiga di pojok barisan ke empat dan Amara duduk paling depan dekat pintu barisan pertama.Semua murid sudah duduk di bangku mereka.Amara melihat Satya yang jauh darinya dan Satya tersenyum semangat untuk Amara.Bu Guru berjalan memasukin kelas.Bu Guru membagikan lembar Soal dan Lembar jawaban ke Mereka.
Mereka hanya menunggu Aba Aba.
"Sekarang kalian sudah boleh mengerjakan Ulangannya" Ucap Bu Guru.
Mereka serentak mengerjakan soal Ulangan Mereka.Satya nampak Santai mengerjakan Soal ulangannya berbeda dengan Lainnya yang Tampak pusing mengerjakan Soal Ulangan dan Ada melihat Contekan yang mereka bawa serta saling bertukar jawaban.Kecuali Amara.
Amara tersenyum melihat Soal yang pernah Satya ajari semalam.Amara mengerjakan Soal itu.
Beberapa Saat Kemudian.
Semua murid mengumpulkan lembar Soal dan Jawaban mereka ke guru.Mereka berjalan keluar dari kelas.Amara dan Kedua temannya duduk di kantin sambil menunggu pesanan Mereka.Mereka melihat Meira yang duduk sendirian.
"Gue kangen dech persahabatan kita yang dulu" Ucap Cantika.
"Iya,Gue juga tapi Meira terlalu dengki" Ucap Tara.
"Iya,Gue masih kesal sama dia,Tapi Jujur gue kangen kebersamaan kita dulu" Ucap Amara.
Tiba tiba Pesanan mereka datang Bersamaaan dengan Satya dan Doel yang datang.Satya duduk di samping Amara dan Merangkul bahu Amara.Doel menarik Kursi satu lagi dan Duduk di samping Satya.
"Gimana Ulangannya" Tanya Satya.
"Lumayan" Ucap Amara Lesu.
"Kalau lumayan kenapa lesu" Tanya Satya.
"Kita kangen persahabatan Kita sama Meira Sat" Ucap Tara Lesu.
"Sory,Gara gara gue persahabatan kalian" Ucap Satya merasa bersalah karena penyebab Kehancuran persahabatan mereka karena dirinya.
"Nggak kok Sat,Bukan Salah lo kok,Dari kecil Meira selalu iri Sama Amara,Dulu waktu kecil aja mereka sering rebutan Mainan,Karena Meira selalu menganggap Amara beruntung dari pada Dia,Karena Amara memiliki keluarga lengkap,Kita pikir kalau kita udah Besar kedengkian Meira bakal kurang,Tapi ternyata dia masih seperti itu,Kedengkian benar benar menguasai Meira" Ucap Tara.
"Udah ya jangan sedih,Gue yakin persahabatan Lo dan Meira akan membaik kok seiring berjalannya waktu" Ucap Satya mengecup Pelipis Amara.
Meira yang melihat Satya begitu mesra dengan Amara.Membuatnya sangat marah.Meira melihat mereka bergobrol sambil tertawa.
"Lo lihat aja Amara Vanela gue akan hancurin lo dan Gue hanya menunggu waktu melakukan itu" Batin Meira tersenyum Licik.
1 Minggu Kemudian.
Selama seminggu mereka selesai mengerjakan soal Ulangan.
Keesokkan Harinya Mereka duduk di bangku mereka menunggu guru memanggil mereka untuk memberikan hasil Ulangannya.
"Amara Vanela" Panggil Wali kelasnya.
Amara berjalan menghampiri Guru.Guru memberikan beberapa lembar jawaban Amara dari semua pelajaran.
"Ulangan kamu sangat bagus Amara,Hasil ulangan kamu bisa menaikan Hasil raport kamu seminggu lagi" Ucap Guru.
"Iya Bu,Makasih" Ucap Amara.
Amara berjalan keluar dari kelas.
Beberapa Saat Kemudian.
Amara menunggu Satya di bangku lorong sekolah.Satya berjalan keluar dari Kelas.Satya berjalan menghampiri Amara.
"Mana kertas ulangan lo" Ucap Satya.
Amara berdiri dan Memberikan beberapa lembar jawaban Amara ke Satya.Mereka berjalan beriringan di lorong sekolah.Satya melihat semua nilai ulangan Amara 80.
"Lo sebenarnya Pintar nilai lo 80 semua" Ucap Satya.
"Nilai Ulangan lo berapa" Ucap Amara.
Satya memberikan semua lembar jawabannya ke Amara.Amara terkejut melihat Semua nilai Satya 100.
"Ini sich Lo pintar banget,Bisa dapat Beasiswa kuliah luar negeri kali" Ucap Amara.
"Iyalah anak Homeschooling pasti Pintar lah" Ucap Satya Bangga.
"Homeschooling,Lo nggak pernah bilang sama Gue kalau lo pindahan dari mana,Seingat Gue homeschooling Biasanya untuk Orang yang sakit atau Nggak mampu sekolah umum,Apa lo sakit Parah sampai lo homeschooling" Tanya Amara Curiga.
Satya terdiam mendengar perkataan Amara.
"Maksud gue HomeSchooling di luar negeri,Soalnya orang tua gue takutnya gue terpengaruh pengaulan bebas" Ucap Satya Berbohong.
"Luar negeri mana dan Nama sekolah yang mana" Tanya Amara.
Satya terdiam mendengar perkataan Amara.Dia mana tau tentang sekolah luar negeri.
"Pokoknya gue bukan Pindahan dari Planet kok,Oh iya soal kejutan pas selesai Ambil raport baru aku kasi kejutan ya" Ucap Satya.
Amara memegang kedua Pipi Satya dan Menatap mata Satya.
"Lo keliatan selalu ceria dan Bahagia tapi dari mata lo kayak ada sesuatu yang lo sembunyiin" Ucap Amara menatap Mata Satya.
Satya terdiam mendengar perkataan Amara.
"Gue nggak ada sembunyikan Apapun,Ya udah Pulang yok" Ucap Satya.
Satya berjalan menarik tangan Amara menuju mobil.Amara merasa Curiga dengan Satya.
1 Minggu Kemudian.
Keesokkan Harinya semua guru sudah membagikan semua raport murid murid.Amara berjalan di lorong sekolah lantai atas mencari Satya.Tadi Satya keluar duluan soalnya di dapat rangking satu.Tiba tiba Tara datang dan Memasang mahkota bunga di kepala Amara.
"Ini apaan sich Tara" Ucap Amara memegang Mahkota bunga itu.
"Ada dech,Pokoknya jangan lo lepasin" Ucap Tara berjalan meninggalkan Amara.
"Tara" Panggil Amara.
Amara berjalan hendak menurunin tangga tiba tiba Cantika Datang dan Memasangkan Kalung bunga ke leher Amara.
"Jalan ke lapangannya" Ucap Cantika berjalan meninggalkan Amara.
"Cantika" Panggil Amara.
Amara berjalan menuju Lapangan.Tiba tiba Para siswi memberikan setangkai bunga untuk Amara.Amara memegang beberapa tangkai bunga mawar.

Cewek Preman ♤END♤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang