♤Kebahagiaan Amara & Keterpurukkan Satya♤

2K 103 1
                                    

                 6 Bulan Kemudian.
        Sudah 6 Bulan Amara mengurus anaknya sambil berkuliah.Amara selalu berusaha untuk menyembunyikan Statusnya.Yaitu Memiliki Anak tapi belum menikah.
Amara sering melakukan persaingan dengan Meira bersama kedua temannya.Dari segala hal Dari Akademik dan Non Akademik.Tapi Ujung Ujungnya Meira and the genk Kalah Dari Amara.Di kampus Amara di takutin Oleh seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi karena Amara jago menembak dan Berkelahi.Terbukti Saat Ada Orang yang menganggunya dia langsung membantingnya dan Mematahkan Tulang orang itu.Amara juga terkenal sangat Dingin dan Banyak Cowok yang mengejarnya tapi dia menolak.Karena dia masih mencintai Satu Cowok yaitu Satya walaupun dia masih membenci Satya yang sudah meninggalkannya.
Sedangkan Satya sering mendapatkan kabar tentang Amara dari Doel.Kalau Amara kembali menjadi Cewek Preman yang Kasar dan di takuti oleh semua orang.Tapi Satya tidak dapat kabar tentang Anaknya karena Amara menjadi Tertutup.Sedangkan Satya bingung karena Kak Sunny belum menjenguknya dan Satya selalu menanyai tentang Sunny ke Rindu dan Rivan.Mereka selalu bilang Sunny masih jalan bersama temannya.
Walaupun Satya merasakan mereka menyembunyikam sesuatu.Selama 6 bulan Satya ikuti Kuliah Di New york dengan Cara Online.Kadang Dosen datang ke rumah Sakit untuk Mendengar presentasi tugas Satya.
Setiap malam Satya memikirkan Amara dan Anaknya.Satya sering melihat Rindu terlihat sedih memandang Foto Sunny yang membuat Satya merasa ada yang disembunyikan.

INDONESIA.
             Keesokkan Paginya Amara sedang memasak dan Melihat Amelia yang sedang duduk di kereta Dorong.
"Ting Nong"
             Tiba tiba Amara mendengar suara Pintu.
"Bibi tolong buka pintu ya" Ucap Amara.
"Baik Non" Ucap Bibi menaruh sapunya.
            Bibi berjalan menuju Pintu Apartement.Dia membuka pintu Apartement.Bibi melihat Seorang Pria Tua yang memakai Jas.
"Maaf Tuan,Cari siapa" Tanya Bibi.
"Saya Theo,Ayah kandung Amara" Ucap Pria itu adalah Theo.
"Oh silahkan masuk Tuan" Ucap Bibi mempersilahkan Theo masuk.
            Theo melangkah masuk ke dalam apartement Amara.
"Siapa Bik" Tanya Amara berjalab menuju Pintu sambil mengendong Amelia.
         Amara terkejut melihat Theo.
            Beberapa Saat Kemudian.
       Theo dan Amara duduk di sofa saling berhadapan.Mereka masih terdiam belum ada yang berani membuka suara.
"Papa dapat Apartement Papa dari mana" Tanya Amara.
"Papa menyuruh Bodyguard Papa untuk mencari tau keberadaan kamu" Ucap Theo.
"Sudah setahun Papa nggak mau mendengar penjelasan Amara dan Sekarang Papa cari Amara untuk apa" Ucap Amara menangis mengingat Theo yang begitu kecewa terhadap Amara dan Lidya yang mengusirnya.
"Papa ingin mendengar semua penjelasan kamu" Tanya Theo.
"Amara nggak pernah ngejual diri Amara,Tapi Amara tanpa Sadar udah melakukan hubungan itu dengan Satya pacar Amara saat Pesta ulang tahun Meira,Saat Amara terbangun,Amara udah kehilangan Kehormatan Amara,Amara minta maaf karena nggak bisa menjaga kesucian Amara,Saat Amara hamil Sebulan,Amara minta pertanggung jawaban dari Satya tapi Satya memutuskan Amara dan meninggalkan Amara serta anak kami,Amara tidak ingin membunuh Anak Amara,Dia nggak salah Apapun,Yang Salah Amara dan Satya" Ucap Amara menutup wajahnya sambil menangis.
          Theo terkejut mendengar perkataan Amara.Dia mengenal Satya pria yang pernah datang ke rumahnya.Pria yang sopan tapi Aneh menurutnya ternyata Dia seorang Pria yang nggak lebih dari Bajingan.
Theo mengingat Saat Amara mengajak Satya bertemu dengan Dia dan Lidya saat Mereka berpacaran ke 3 Bulan.
         
               Satya dan Amara berjalan memasukin rumah Amara dan mereka baru Pulang dari sekolah.Satya emang berniat mampir ke rumah dan Kepo dengan Isi rumah Amara.Amara terkejut melihat Mobil di parkiran depan rumahnya.
"Kenapa sayang" Tanya Satya.
"Ada kedua orang tua aku" Ucap Amara.
"Nggak apa apa,Aku kan mau ketemu calon mertua aku,Ayo" Ucap Satya menarik Tangan Amara memasukin rumah Amara.
          Amara terkejut karena Satya malah girang ketemu orang tuanya.
Amara dan Satya melihat kedua orang tua Amara dan Amara hendak berjalan melewati mereka tapi Satya menahan tangan Amara.
"Selamat Siang Om,Tante" Ucap Satya tersenyum menyalim Tangan Theo dan Lidya.
           Lidya dan Theo bingung melihat Satya menyalim tangan Mereka.Amara aja jarang menyalim tangan Mereka.
"Sayang,Salim dong" Ucap Satya mendorong tangan Amara.
"Aku nggak mau" Ucap Amara menolak.
"Kalau nggak mau aku cium kamu di depan Orang tua kamu,Biar langsung kita dinikahin,Kalau aku sich mau" Ancam Satya.
            Amara kesal dan Menyalim tangan Theo dan Hendak menyalim tangan Lidya tapi Lidya menarik Tangannya menjauh dari Amara.
Theo Terdiam untuk pertama Kalinya Amara menyalim tangannya sejak Kejadian itu dan Theo Melihat Pria di samping Amara.Dia tersenyum ke Satya karena Merasa berterima Kasih ke Satya yang sudah berhasil mengubah Sikap Amara menjadi Lebih baik.
"Om,Tante,Pasti bingung kan siapa Saya,Saya Satya Aldrie anaknya Rindu dan Rivan,Saya calon menantu Om dan Tante" Ucap Satya tersenyum.
             Amara menginjak kaki Satya.
"Aw Sakit Sayang" Ucap Satya.
"Kamu tuch apaan sich ngomong kayak gitu,Pakai sebutin nama orang tua kamu lagi dan Calon menantu segala" Ucap Amara kesal dengan Sikap Aneh Satya.
"Kan aku sengaja sebut Nama orang tua kamu,Biar nanti kalau Papa kamu suruh aku sebut nama orang tua aku untuk melamar kamu kan" Ucap Satya tersenyum Aneh.
            Amara mencubit lengan Satya.
"Aw Sakit sayang" Ucap Satya kesakitan dan mengosok lengannya.
            Theo tertawa melihat tingkah Aneh Satya.Lidya hanya menatap malas Satya.Theo berdiri dan Merangkul bahu Satya.
"Udah lah Amara,Calon menantu dicubitin terus,Kapan kamu mau menikahin anak saya" Tanya Theo Iseng.
"Secepatnya Om kalau perlu hari ini juga" Ucap Satya.
          Amara menatap Satya melotot dan Menginjak Kaki Satya.
"Aw saya sakit" Ucap Satya memegang Kakinya yang di injak Amara.
            Theo tertawa melihat Tingkah mereka.
"Om kalau Om Pilih saya jadi Calon menantu Om,Om pasti Beruntung karena Saya sudah bisa menjinakkin anak om" Ucap Satya tersenyum.
"Emang Anak om Binatang" Tanya Theo tertawa kecil.
"Dia kayak kucing galak om tapi saya sudah jinakin kayak kucing yang imut" Ucap Satya tersenyum.
"Satya,Kamu bicara aneh aneh aku banting kamu ya" Ucap Amara kesal.
"Kan Om,Anak om ini suka pengen banting saya,Mau banting kemana,Ke kamar" Ucap Satya aneh.
"SATYA ALDRIE" Ucap Amara kesal.
"Iya AMARA VANELA" Ucap Satya tersenyum lebar.
            Amara memukuli Satya dengan kesal.Theo tertawa melihat Tingkah aneh Satya.Tapi Dia merasa putrinya sangat beruntung memiliki Satya yang aneh dan membuat Putrinya bahagia.

Cewek Preman ♤END♤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang