Happy reading
Jangan lupa voment****
Dira pov
Aku sedang berada di kantor ku menyelesaikan tugas-tugas ku yang sudah ku tunda beberapa minggu yang lalu karena acara pernikahan, sebenarnya ayah melarang ku untuk bekerja karena aku sudah menikah namun aku tetap kekeuh dengan pendirian ku untuk merintis karir.
Aku tidak pernah melupakan kejadian beberapa minggu lalu atas apa yang pernah ia lakukan padaku, dan selama ini aku masih menghindari nya tetapi aku tetap menjalankan kewajibanku sebagai istri.
“Huh, sangat melelahkan" ucap ku setelah beberapa tugas yg kuselelsaikan.
"Hay Dira, udah lama yah aku gak ketemu sama kamu" ucap Wulan teman kantor ku.
"oh hay juga lan, maaf aku kemarin sibuk dengan pernikahan ku" ucap ku tersenyum pada nya.
"oh iyah aku lupa, heheheh" ucap wulan sambil cengengesan
"Dasar kau ini" ucap ku sambil menggelengkan kepala. Wajar kan saja sikap Wulan dari dulu ketika masa SMA masih saja tak pernah berubah dasar wulan.
"Dira, apa kau baik-baik saja?" ucap Wulan dengan nada khawatir.
"Aku tidak apa-apa Wulan, mungkin hanya kelelahan karna terlalu banyak pekerjaan" ucap ku tersenyum padanya agar tidak cemas dengan keadaanku.
Yah memang sedari tadi aku merasa lelah dan kepalaku terasa pening sekali.
"benarkah? Apa sebaiknya kau pulang saja beristirahat?" ucap wulan.
"tidak perlu Wulan aku tidak apa-apa" ucap ku menyakinkanya.
"Yasudah kalau kau butuh bantuan bilang saja padaku oke" ucap wulan.
"Siap komandan" ucap ku sambil hormat padanya,Seolah bercanda.
"Isshhh kau ini" ucap wulan kesal, dan kembali ke tempat duduk dia bekerja.
Faisal pov
Aku sedang berada di kantor ku menyelesaikan berkas-berkas yg menumpuk karna harus ku tunda dengan pernikahan yg sama sekali tak pernah ku inginkan.
Mengingat pernikahan aku jadi teringat Dira bagaimana keadaan dia? Apa ia baik baik saja? Aku jarang sekali bertemu dengannya beberapa minggu ini setelah insiden itu, ia hanya membuatkan ku sarapan dipagi hari dan langsung pergi kekantornya tanpa berniat bertemu denganku.
Aaagghhhh kenapa aku ambil pusing, lagi pula dia memang istriku, meski memang aku tak pernah mengingin kan nya, aku tidak perduli dengan nya.
Tok... Tok...Tok
Disaat aku sedang melamun, lamunan ku buyar saat ada yg mengetuk pintu ruangan ku. Dan aku pun langsung tersadar.
"Masuk" ucap ku
Ternyata yang datang adalah Fika yah Fika kekasih yang aku cintai.
"Hai sayang...." ucap Fika sambil mengecup pipi ku.
"Hai juga sayang... Ada apa hmm?" ucap ku membelai rambut nya.
"Sayang antar aku ke mall yuk... Aku ingin membeli tas keluaran terbaru sayang" ucap Fika manja.
"Bukan kah baru minggu lalu kau minta di belikan barang-barang mewah?" ucapku.
"Ah Faisal, yang ini tuh keluaran terbaru tahu, yah yah yah kau mau kan mengatar kan ku berbelanja?" ucap Fika sambil mengeluarkan puppy eyes nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Wedding [Complete ✓] Tahap Revisi
ChickLit"Aku ... hamil," lirihku. Aku menunduk, tak berani untuk menatap matanya yang memandangku dengan tajam dan menusuk. Hening. Rasanya, suasana di ruang makan kini terasa semakin mencekam. Aku memberanikan diri untuk mendongak menatapnya secara perlaha...