Bad Wedding [Complete ✓] Tahap Revisi

11

Happy reading
Jangan lupa vote dan coment

****

Dira POV

Aku benci dia, aku kecewa padanya. Kukira dengan hadirnya buah hati di rahim ku ini ia akan mulai menerima ku sebagai istrinya. Meskipun dia hadir karena ketidak sengaja an hari itu, tapi nyatanya itu tak pernah mengubah hati nya, ia takkan pernah mencintai ku.

Hari sudah menunjukkan pukul 04:00 wib, namun sejak semalam aku tidak tidur karna Aku menangis semalaman dan membuat mataku bengkak dan hidungku merah, aku bangun dari tempat tidur dan mengambil koper besar untuk mengemas barang-barang ku. Yah aku memutuskan pergi dari rumah ini dan membesarkan anakku tanpa hadir nya Faisal.

Barang-barang yang aku perlukan sudah ku masukan kekoper ku, aku terduduk dipinggiran kasur tak terasa air mataku menetes.

"Maafin bunda yah sayang, bunda harus pisah kan kamu dengan ayah kamu... Tapi ini demi kebaikan kamu sayang." ucap ku sambil mengelus perut ku yang masih rata, aku bangkit dari kasur dan membawa koperku.

Aku meletakkan sebuah note dan sarapan untuk faisal nanti, meskipun aku membenci nya tapi aku ingin menjadi istri yang baik untuk terakhir kalinya. Karena setelah ini aku akan pergi dari hidup nya dan membesarkan buah hatiku.

****

Saat ini aku berada dirumah yang cukup sederhana namun cukup untuk aku tinggali dan anak ku nanti. Dan aku sudah bilang kalau aku tidak akan pergi kerumah bunda, aku tidak ingin ada yang mengetahui semua ini. Aku tinggal di kota Malang dan aku mempunyai sebuah toko kue yang dulu pernah kubuat saat aku kuliah dulu untuk mencukupi hidup ku karna aku harus mandiri.

Dirumah ini terdapar dua kamar, satu kamar mandi, dapur, ruang makan, dan ruang tamu. Meskipun aku mempunyai uang untuk membeli rumah mewah tapi aku lebih memilih menabung nya untuk persalinan nanti.

Aku meletakkan barang barang ku, dan aku memutuskan untuk membersihkan diriku dan beristirahat karna aku sungguh lelah, setelah perjalanan panjang tadi.

****

Faisal POV

Aku masih memikir kan akan perkataan Dira kemarin. Apa benar dia hamil? Dia hamil karna kejadian hari itu? Benarkah anak itu adalah anakku?dan mengapa kemarin ia bilang akan pergi? Pergi kemana dia? Akh! Kepalaku terasa pusing karena memikirkanya. Di saat aku sedang memikirkan dira ada yang mengetuk pintu ruangan ku.

Tok... Tok... Tokk...

"Masuk."

Ceklek...

"Tuan ada yang ingin bertemu dengan tuan di luar." ucap Ridho sambik menunduk hormat pada ku.

"Suruh saja dia masuk." kataku tanpa mengalihkan pandangan ku dari monitor.

"Baik tuan, saya permisi."

"Hm." kataku.

Tak berselang lama, aku mendengar seseorang mengucapkan salam. "Assalamualaikum,"

"Waalaikum sa... Mom? Apa yang mom lakukan disini?"  tanyaku terkejut karena kedatangan mommy ku kekantor. Ada urusan apa mom sampai kesini?

"Apa mom tidak boleh menemui anak mom?" ucap mom sambil melipat tangan didepan dadanya.

"Bukan begitu mom, kenapa mom tidak kerumah saja?" ah bodoh kau faisal kalau mom mu tau Dira tidak ada dirumah matilah aku.

"Tadi mom sudah kesana, tapi Dira tak ada dirumah. dan rumah mu juga kotor sekali seperti kapal pecah Sal." ucap mom lalu ia duduk disofa.

"Eum... Maaf mom Faisal tidak tahu kalau Dira tidak ada dirumah." bohong, aku bohong. Jelas jelas aku tadi membaca surat yang dira berikan kalau dia akan pergi dari rumah.

"Sudah tahu istrinya tidak ada dirumah kenapa tidak kamu cari?!" kata mommy Mulai emosi.

Aku menghela nafas, mengubah ekspresi wajahku menjadi datar. "Dia bukan istriku, aku tidak pernah mencintainya mom." ucapku cuek

"Dasar tidak tau diuntung, bukan kah Dira wanita cantik, baik, dan dia juga rajin huh?!" ucap mom yang mulai emosi mendengar ucapan ku tadi, wanita baik-baik katanya?

"Baik? Apa wanita baik akan selingkuh dari suaminya mom?" kata ku mempertanyakan sikap Dira dan mengungkit kejadian dulu saat aku melihat Dira sedang bertemu dengan pria lain.

"Kau bilang menantu ku selingkuh? Sadar Faisal! Kamu yang selingkuh dari dia."

"Terserah mom saja, aku tidak ingin berdebat dengan mom." ucap ku sambil duduk kembali fokus pada komputer ku dan tak memperdulikan mom yang sedang menggerutu tak jelas.

Tok..tok..tok...

"Masuk." ucap ku datar

"Hai sayang," sapa seseorang saat pintu terbuka.

"Fika?" tanya ku bangun dari kursi dan menghampiri nya

"Ada apa sayang?" ucap ku memeluknya

"Aku ingin minta uang mu boleh? Aku ingin membeli sepatu terbaru di mall sayang." ucap Fika sambil mengalungkan tanganya dileherku.

"Apa karna wanita ular ini kau melupakan istrimu Faisal?" tanya mommy dengan nada menyindir, yang menyela obrolanku dengan Fika.

"Mom..." kataku menegur mom.

"Cih... Apa bagusnya wanita itu, pakai-pakaian kurang bahan. Apa kau tak punya uang sampai memakai pakaian kurang kain itu?!" ucap mom marah, sambil menatap fika dengan tatapan penuh jijik

Fika mengepalkan tangannya, menahan emosinya yang akan segera meluap. "Jaga ucapan mu nyonya! Kau tidak berhak berkata seperti itu padaku karna aku kekasih direktur di perusahaan ini!" ucap Fika yang tidak terima akan perkataan mommy

"Cih... Kau hanya selingkuhannya! tapi aku adalah ibunya, ibu yang melahirkan faisal!" ucap mom tegas.

Aku melihat wajah Fika yang terkejut.
Namun aku langsung menahan fika yang akan membalas ucapan mom.

"Mom, jangan berkata seperti itu pada kekasihku." ucap ku pelan agar mom tidak semakin emosi.

"Wanita ular seperti itu kau pertahankan? Dan kau membiarkan Dira pergi dari rumah? Kau pikir bunda tidak tahu kalau Dira pergi dari rumah hah?!" ucap mom. Apa? Mom tau kalau Dira pergi dari rumah? Argh! Semakin bertambah saja masalah ku ini.

"Momm... Kau tau?" tanyaku tiba-tiba gugup, lalu aku melepaskan pelukan ku dengan Fika dan menatap mommy.

Mommy bangkit dari duduknya, lalu menghampiri kami berdua. "Iyah mom tau! Mom ingatkan padamu Faisal agar tak tertipu oleh wanita ular ini, camkan itu!" ucap mom sambil berjalan keluar kantor dan aku hanya terdiam dengan perkataan bunda tadi.

****
Sudah direvisi demi kenyamanan pembaca,jika masih ada kesalahan pengetikan,titik,koma, dll tolong dikoreksi ya, terimakasih.

Thanks for reading
See you next part.