09.

45.3K 1.7K 14
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan coment

*****

Dira pov

Huek...

Pagi hari, saat bangun tidur aku sudah merasakan kalau ada yang aneh pada diriku. Karena saat bangun tidur, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang menjolak dalam perutku membuatku berlari kearah toilet dan memuntah kan semua isi perutku, tapi hanya cairan bening yang keluar.

"Eughhhh, mungkin aku masuk angin. Karna dari semalam aku belum makan," ucapku setelah membersihkan mulutku di wastafel.

Setelah selesai membersihkan diri, aku menuju ke dapur untuk membuat makanan, saat aku sedang memasak ada yang mengetuk pintu rumahku dan Faisal.

Ah ngomong ngomong soal Faisal, pria itu baru pulang jam satu pagi dan belum keluar hingga kini, tanpa berniat meminta maaf padaku atau pun bertemu.

'Siapa pagi-pagi begini bertamu?' batinku.

Aku pun langsung melangkahkan kaki ku menuju ke pintu utama untuk membukakan pintu, tak lupa setelah mematikan kompor dan melepas apron yang aku kenakan.

Aku membuka pintu, lalu melihat siapa yang datang. "Iyah tunggu sebentar, maaf anda siapa yah? Ada yang bisa saya bantu?" tanya ku bingung pada seseorang yang tadi mengetuk pintu. Kini ada seorang wanita berpakaian terlalu ketat dan make up yang berlebihan didepanku dengan tatapannya yang angkuh padaku, dan membuat ku terheran. kenapa dia datang sepagi ini? Apa dia ingin bertemu Faisal?.

Ia menatapku penuh selidik, dari atas hingga bawah. "Oh jadi kamu, perempuan yang udah ngerebut kekasih orang." kata perempuan itu sinis yang membuatku bingung, apa maksud nya? Aku perebut kekasih seseorang? Apakah dia kekasih Faisal?

Aku mengernyitkan dahi ku, "Ma__ Maksud kamu apa?" tanyaku bingung.

Perempuan itu berdecih lalu menyilangkan tangannya didepan dada, "Pura-pura gak tau, kalau kamu mau tahu. perkenalkan, aku Fika Geraldi. Kekasih nya Faisal, dan kamu udah ngerebut Faisal dari aku kamu tahu itu... bitch?"

Plak

Aku refleks sungguh, karena apa yang diucapkan wanita itu sungguh keterlaluan, apa dia tak pernah berfikir kalau apa yang ia ucapkan membuat orang lain terluka? Aku tahu kalau Faisal tak pernah mencintai ku.

"BERANINYA KAMU NAMPAR AKU HAH!" bentak wanita itu memegang pipi nya yang memerah.

Aku memandang pipi nya yang ia pegangi dan merasa bersalah, "ma__maaf aku tak sengaja,"ucap ku gugup karena merasa bersalah, aku menunduk menatap tangan ku yang tadi menamparnya.

"Ada apa ini?" tanya Faisal dengan nada datar, yang kini sudah berada disamping Fika menatapku dan dirinya.

"Sayang. Lihat, dia sudah berani menamparku." ucap Fika manja lalu memeluk lengan Faisal.

"Apa? Dia menamparmu? Kau baik-baik saja sayang?" ucap Faisal sambil menyentuh pipi Fika lembut dengan tatapan khawatir nya.

Sungguh sangat sakit saat melihat suami ku bermesra-mesraan dengan wanita lain di rumah ku, DIDEPAN MATAKU.

Ingin aku menangis dan menampar wanita itu tapi aku sadar batas dan siapa diriku.

"Berani sekali kamu menampar wanita yg kucintai Hah!" bentak Faisal yang kini telah melepaskan pelukannya dengan Fika lalu menghadapku dan menatap ku tajam.

"Mas Faisal maaf, b__bukan begitu aku tidak sengaja sungguh." ucap ku gugup dan menunduk takut.

Plak

Sshh sakit, Faisal menamparku kasar hingga aku merasakan sudut bibirku berdarah, aku meringis dan memegangi pipi ku yang tadi ditampar oleh nya. Tetapi luka ini tak seberapa sakit dibandingkan dengan luka dihatiku melihat suamiku menamparku demi wanita lain.

"Itu balasan karena kamu berani menyakiti wanitaku." ucap nya seraya menatapku dengan tajam dan tatapan membenci.

"Ayo sayang kita pergi, nanti kita akan terlambat." ucap Faisal lalu merangkul pinggang ke kasih nya itu dengan senyum manis dan penuh kasih sayang.

"Daahh bitch."ucap Fika dengan senyum mengejek lalu pergi meninggalkan ku yang menangis dalam diam menahan semua rasa sakit.

Aku terduduk dilantai dengan pintu rumah yang masih terbuka "Hiks... Hiksss... Bunda... hiks Dira gak kuat bunda hiks..." tangisan ku pecah mengingat semua yang terjadi. Kenapa? Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa yaallah.

Aku hanya bisa menangis dan menangis dipagi hari, aku memutuskan untuk tidak kekantor dulu dan berniat beristirahat karena aku merasa badan ku lemas sekali.

Aku pun bangkit lalu menutup pintu dan melangkah kearah dapur dan mengambil kotak P3K untuk mengobati luka di sudut bibirku.

Drttt... Drrttt...

Saat aku sedang mengobati luka ku ponsel ku bergetar disaku celana dan aku melihat ada yang menelfon.

081256XXXXXX is calling

siapa ini? Apakah Faisal? Ah itu tidak mungkin, aku pun mengangkat telfon itu.

"Halo... Assalamualaikum, maaf ini siapa yah?" ucap ku ketika sambungan berlangsung.

"Waalaikum salam, hahaha kau melupakan ku Dira? Padahal baru kemarin kita bertemu." ucap seseorang disebrang sana.

Bertemu? Bahkan aku kemarin tidak bertemu siapa siapa kecuali karyawan kantor dan...

"Bagas? Apa ini kau?"

"Akhirnya kau ingat juga Dira, kau ini bagaimana sih padahal kau baru kemarin memberikan ku nomor telpon mu." ucap Bagas terkekeh

mengingat kemarin rasa bersalahku muncul kembali, apa Bagas sudah memaafkanku? Kalau benar baguslah aku pun senang.

"Hehehehe maaf Bagas aku lupa." Ucap ku dengan suara serak karena sedari tadi aku menangis.

"Dira... Kamu menangis? Hey kenapa suara mu seperti habis menangis?" tanya Bagas yang membuat ku bingung menjawab aku.

"tidak Bagas, aku tidak papa. Suaraku serak karena baru bangun tidur." kataku berbohong.

"Sungguh? Kau ini dasar kebo, jam segini baru bangun, astaga." ucap Bagas seraya tertawa pelan.

"Iihhh bagas kamu nyebelin!" omel ku kesal.

"Hahaha aku hanya bercanda Dira,"

"Isshhh kau in... Huek huek." ucapan ku terpotong karna aku kembali merasakan mual lalu aku menutup mulut ku menahan rasa ingin muntah.

"Dira? Kamu kenapa? Apa kamu baik baik saja?"

"Tidak bagas huek... Aku gapapa, hanya masuk angin saja, aku tutup telpon nya yah assalamualaikum." ucap ku dengan rasa mual yang kembali melanda.

"waalaikum sa..."

Ucapan Bagas terputus karna aku mematikan telpon sepihak dan berlari kekamar mandi karena aku merasa mual, setelah membersihkan diri aku berniat kerumah sakit.




****

Sudah direvisi demi kenyamanan pembaca, jika masih ada kesalahan pengetikan,titik,koma dll tolong dikoreksi ya, terimakasih

Jangan lupa vote dan coment

Thanks for reading
See you next part

Bad Wedding [Complete ✓] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang