7 - You Just Need to Excite Me

52.1K 5.1K 149
                                    

Otak Jeno hanya butuh sepersekian detik untuk merespon perkataan Jaemin. Dengan cepat ia melespan penutup matanya dan mengubah posisi mereka.

"Ini baru benar." Smirk di bibir Jeno merekaj membuat dimple nya muncul begitu saja.

Jaemin tidak mengatakan apa-apa, ia masing memasang senyuman dengan ekspresi menantang tertuju pada Jeno.

"Dengan kata lain, kau ingin kubuat bergairah, huh? What a bad boy." Bisik Jeno pada Jaemin.

"Ternyata kau cukup pintar jika mengenai hal seperti ini." Ucapan Jaemin masih mengandung sarkas yang terus memompa gairah Jeno.

Kini ekspresi Jeno sudah memancarkan sinar mendominasi yang membuat Jaemin tanpa sadar menjilat bibirnya. Jeno yang melihatnya makin bernafsu, tapi ia tak ingin bermain tergesa-gesa. Ia hanya menggeram.

Jaemin terkekeh pelan, karena secara tidak langsung ialah yang memegang kendali sekarang tanpa disadari Jeno.

Dengan sekali hentakan, Jeno membalikkan tubuh Jaemin dan melipat kedua tangannya kebelakang. Ia mengambil dasinya tadi untuk mengikat tangan Jaemin.

"Giliranku yang mendominasi, little fox." Ujar Jeno, ia meninggalkan Jaemin untuk mengambil dasi Jaemin di lemarinya. Jaemin hanya diam memperhatikan, suara Jeno entah kenapa sangat menarik di telinganya.

Jeno menutup mata Jaemin, jujur saja ini diluar perkiraan Jaemin. Jeno mengubah posisi mereka dimana ia memeluk Jaemin dari belakang sambil duduk di pangkuan Jeno.

Jeno mulai memasuki hoodie Jaemin dan menggerayangi tubuhnya. Ia menjilati daun telinga Jaemin hingga leher dan bahunya.

Samar-samar Jaemin sendiri mulai mendesah pelan saat Jeno mulai memainkan putingnya.

"Jaemin-ah, kemarin kau menolakku dengan kasar. Tapi jujur saja, kau menginginkannya, kan?" Ujar Jeno sambil memiting puting Jaemin membuatnya mendesah keras.

Jaemin tak menjawab, ia menggigit bibirnya untuk tak merespon. Melihat itu, Jeno makin ingin melihat Jaemin yang benar-benar menyerahkan dirinya padanya.

Perlahan ia mengusap bagian selangkangan Jaemin dari luar. Hal itu membuat Jaemin tersentak, dengan cepat ia merapatkan kakinya membuat tangan Jeno terjepit diantaranya.

"Hm? Kenapa?"Tanya Jeno.

"Jangan disana." Jawab Jaemin sambil terengah-engah.

Tangan Jeno yang terjepit itu pun malah memainkan jarinya mengusap tonjolan kecil dibawah sana.

"Kau yakin? Kau makin mengeratkan kakimu, seakan tak ingin melepas tanganku." Ucap Jeno kemudian menghisap kuat kulit leher Jaemin.

Dengan pandangan tertutup membuat indra peraba Jaemin menjadi lebih sensitif. Hanya dengan hisapan Jeno di lehernya, berhasil membawa Jaemin mencapai puncaknya. Ia mendesah kuat dan tubuhnya sepenuhnya bersandar pada Jeno.

"Kau sungguh menginginkan ini kan? Hanya dengan sentuhanku kau bisa klimaks. Waktunya kau memuaskanku." Ucap Jeno.

Namun Jaemin dengan cekatan melepaskan diri dari ikatan Jeno yang sudah longgar akibat aktivitas mereka. Ia melepas penutup matanya dan menjauhkan diri dari Jeno.

Jeno hanya diam dengan wajah penuh tanda tanya.

"Aku hanya ingin kau memuaskanku bukan sebaliknya. Ini yang perlu kau lakukan untuk membalas yang kemarin, kan?" Respon Jaemin sambil memperbaiki pakaian dan mengibaskan rambutnya ke belakang.

"What? Lalu bagaimana denganku?" Ujar Jeno yang dari tadi menahan sesak di bagian bawahnya.

"Kamar mandiku terbuka." Jawab Jaemin santai sambil menunjukkan kamar mandinya. Ia pun segera berdiri keluar kamar.

"Damn you, Jaemin!!" Seru Jeno dari dalam kamar yang di dengar Jaemin.

Jaemin hanya diam di depan pintu kamarnya. Jantungnya masih berdetak kuat membayangkan apa yang akan terjadi jika mereka meneruskan permainan berbahaya tadi.

TO BE CONTINUED..

Can You Handle Me? || NoMin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang