"Fasterrr.. Jeno, Pleaseee .. Oh My God, There... Jeno.. Aaahk" Jaemin meracau tak tentu pada Jeno.
Tak berapa lama Jeno pun menggeram tanda ia keluar di dalam sana. Ia menjatuhkan diri di samping Jaemin.
Jeno memeluk Jaemin yang berkeringat dan terengah-engah.
"Ronde 2?"
***
Jaemin maupun Jeno terbangun akibat suara dering hape Jaemin. Dengan malas ia menggapainya dan Jeno kembali menariknya dalam pelukan dengan mata tertutup.
"Halo?" Ujar Jaemin.
"Ayah dan ibu di rumah... Dan.." Suara Taeyong terdengar di seberang sana.
Cukup mendengar kalimat pertama, Jaemin langsung memutus panggilan telfon mereka. Ia langsung mematikan ponselnya dan berbalik ke arah Jeno yang masih terpejam.
Jaemin menggeliat masuk kedalam dekapan Jeno dan menggesek-gesek hidung di dada Jeno.
"Siapa?" Tanya Jeno dengan suara serak khas bangun tidur.
"Kakakku." Jawab Jaemin singkat kemudian memeluk Jeno erat dan menelusukkan kepalanya di leher Jeno.
Jeno pun memberi ruang agar Jaemin bisa makin mendekat dan mengeratkan pelukannya.
"Dia bilang apa?"
"Orang tuaku kembali." Jaemin hanya menjawab sesingkat mungkin tak ingin membahasnya.
Mendengar itu, Jeno sedikit membuka matanya kemudian melirik jam yang sudah sore.
"Kau mau menginap?" Tanya Jeno karena melihat sepertinya Jaemin tidak begitu antusias dengan kepulangan orang tuanya.
Kemudian Jaemin menggeleng di leher Jeno.
"Aku harus pulang jika itu ayah dan ibuku." Jawab Jaemin.
"Baiklah, biar kuantar." Ujar Jeno sambil bangun dari tidurnya.
Dengan malas, Jaemin ikut bangun. Mereka mulai mengumpulkan pakaian masing-masing sedangkan Jeno berganti pakaian.
Jaemin memeluk Jeno yang baru mengganti pakaiannya. Ia menghirup dalam aroma tubuh Jeno. Jeno pun membiarkannya, jika Jaemin seperti ini mau rasanya ia membiarkannya memeluknya kemana pun ia pergi.
Jaemin tak ingin pulang dalam hatinya. Bertemu orang tuanya adalah pilihan terakhir baginya tapi ia tak bisa menolak. Kenikmatan yang diberikan Jeno akan segera tergantikan dan ia seakan ditarik kembali ke dunia nyata.
***
Jeno mengantar Jaemin, sebelum Jaemin keluar ia menggenggam tangan Jeno seakan meminta keberanian darinya.
"Kau ingin mampir?" Tanya Jaemin kemudian.
"Boleh?"
"Tentu saja." Jawab Jaemin dengan senyuman seadanya. Ia berharap Jeno dapat membantunya mencari alasan bagi orang tuanya.
Jaemin kemudian menarik tangan Jeno memasuki rumahnya. Baru saja membuka pintu mereka sudah disambut oleh kedua orang tua Jaemin.
"Kudengar kau hari ini membolos." Itu kalimat pertama yang dikatakan orang tua Jaemin padanya. Jeno hanya diam memperhatikan di belakang.
Jaemin menghiraukan ucapan mereka dan terus menarik tangan Jeno menuju kamarnya. Namun begitu membuka kamar, seseorang menyambut Jaemin dengan pelukan tepat di depan mata Jeno.
TO BE CONTINUED..
Jangan Lupa Vote and Comment Ya...
Maaf ngga update harian, lagi liburan disini sinyal susah. Aku udah nulis kadang ngga ke save 😢😢😢
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Handle Me? || NoMin~
Teen Fiction[COMPLETED] 🔞🔞🔞🔞 "Sisi gelap laki-laki itu justru terlihat begitu indah dimataku." - Lee Jeno "This is me, I never hide.. It's just the World who never find Me." - Na Jaemin BxB Yaoi Boys Love.. Homophobic Ngga usah sok Mampir,.. ~Hanya khayalan...