28 - Going Crazy

31.1K 3.3K 184
                                    


"Tenanglah, kau orang pertama yang bisa membuatnya seperti ini. Percaya pada Jeno. Dan... beri dia waktu." Lanjut Doyoung.

Jaemin pulang setelah itu, entah kenapa ia tidak terima alasan Jeno untuk kabur darinya. Hanya karena Jaemin mengatakan hal sepele waktu itu, Jeno langsung berubah? Apa salahnya ia membicarakan padanya?

***

Taeyong menghela nafas melihat tingkah adiknya yang belum membaik sedikit pun sejak beberapa hari yang lalu. Jaemin sekarang sudah kembali seperti dulu.

Selama ini, ia bersikap bagaikan malaikat sempurna bukan hanya sekedar bermain topeng di depan orang lain, tapi memang ia menyembunyikan sifat aslinya atau ia ingin percaya bahwa ia memang orang baik seperti orang lain pikirkan.

Sebelum orang tua mereka meninggalkan mereka di Korea, ia adalah anak bermasalah namun ia mengira dengan menjadi anak baik ia bisa membuat orang tuanya kembali. Tapi sampai sekarang mereka bahkan hanya bertemu sekali atau dua kali dalam setahun.

Dari semua usahanya untuk menutupi masa lalunya ia menjadi anak emas di mata semua orang namun ia tak menyangka akibat satu anak baru yang dikenalnya baru beberapa hari, ia merasa jenuh menjadi anak baik.

Tiap kali pikirannya terganggu ia akan menjadi sangat agresif dan violence hingga membuatnya sulit berpikir jernih.

Jaemin sedang mencoba sabar menunggu bocah brengsek yang meninggalkannya begitu saja, hingga ia menggebrak meja renjun setelah guru keluar.

"Kau ada nomor Jeno?" Tanya Jaemin singkat. Sungguh ia tak peduli dengan image atau apapun itu selain keparat sialan itu.

"Huh? Ah, ya ada." Renjun sendiri terkejut melihat Jaemin seperti ini, bukan hanya renjun namun seisi kelas karena akhir-akhir ini Jaemin seperti tidak membuka ruang untuk orang lain mendekat.

Renjun dengan tergesa-gesa memberikan nomor Jeno pada Jaemin. Yang diterima Jaemin begitu saja sambil berlalu meninggalkan kelas.

Jaemin menuju rooftop sekalian mendial nomor Jeno namun tak terjawab, akhirnya ia mengirim pesan singkat.

Jaemin :
Pengecut sialan!

Dimana kau sembunyi?

Apa dominan malah kabur?

Selesaikan masalahmu denganku, jangan mencari solusi diluar sana.

Seenaknya kau kabur setelah mencetak gol di lubang ku!! Sini biar kuhajar pengecut sepertimu!

Jaemin mengirim pesan berkali-kali namun hanya bertanda ceklis, tak lama kemudian berubah menjadi read. Namun tak kunjung datang balasan dari seberang sana.

Jaemin serasa ngajak berantem dengan Jeno, jelas ia ingin sekali menghajar pria dengan smily eyes itu.

Namun setelah beberapa saat menunggu balasan, tak juga ada. Akhirnya Jaemin makin kesal sendiri dan membuang hapenya entah kemana di rooftop itu.

'Aah, aku juga butuh pelampiasan jika terus seperti ini.' Batin Jaemin.

Ia butuh sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya.

---

Disisi lain, Jeno merasa ponselnya bergetar. Ia membukanya karena sudah memperkirakan siapa yang akan menghubunginya sebanyak itu.

Disaat Jeno sudah mulai tenang dan memang berencana pulang, pesan Jaemin sungguh mood of the day, meskipun tak dibalasnya.

Sepertinya kepergiannya benar-benar berpengaruh pada anak satu ini. Ia mulai bersiap-siap untuk pulang.

---

Keesokan harinya Jaemin masih meratapi ponselnya yang tidak bernotif sama sekali. Moodnya terlalu hancur saat ini dan ia sangat sensitif, rasanya semua hal perlu menjadi sandbag nya.

Sebeluk guru masuk, Jaemin membawa tasnya dan berjalan lemas ke rooftop. Ia melihay ada lagi beberapa anak yang sedang merokok disana.

Ia dengan tegas membuang rokok di tangan mereka. Mereka menatap Jaemin kasar karena membuang rokoknya seenaknya.

Jaemin yang tak ingin berlama-lama hanya mengibas tangannya untuk mengusir mereka dari rooftop.

"Kau seenaknya membuang rokokku, apa kau ingin mati?" Teriak salah satu anak itu.

"Apa kalian tidak tahu siapa aku?" Ujar Jaemin malas.

"Memangnya kau siapa? Bahkan aku tahu kau junior, beraninya bicara seperti itu padaku." Tukas mereka.

Jaemin menghela nafas. "Hey, lebih baik kalian pergi sekarang. Aku sedang tidak dalam mood yang cukup baik untuk menangani kalian dengan lembut."

"Persetan, Junior berani-beraninya.." Seru anak itu dan menerjang kearah Jaemin.

TO BE CONTINUED..

Jangan Lupa Vote and Comment ya..

Untuk ff "Your Chain on My Neck" bakal ku publish entar malam atau besok ya..

Can You Handle Me? || NoMin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang