35 - Engagement

34.7K 3.4K 1K
                                    

Taeyong yang melihat itu menatap nyalang pada Mark, seandainya Jaehyun tidak sesuai kebutuhan orang tuanya mungkin nasibnya akan sama dengan Jaemin.

"Aku percaya padanya." Jawab Jaemin sambil berjalan menuju kamarnya.

***

Keesokan harinya, berita mengenai putra bungsu Perusahaan L.N dan Putra tunggal Perusahaan Lee bertunangan menjadi trending. Tak ada satu orang pun di sekolah yang tidak membicarakan hal itu.

"Ya, Na Jaemin akan tunangan dengan penerus Perusahaan Lee."

"Hoel~ aku kira ia bersama Jeno. Ternyata hanya sensasi."

"Aku bahkan tak pernah tahu jika ia bisa memikirkan hal lain selain pelajarannya."

"Dia bahkan tak masuk hari ini, sepertinya pertunangan orang kaya itu merepotkan."

Setiap orang membicarakan Jaemin, disisi lain Jeno sibuk berkutat dengan laptopnya bahkan tak mendengarkan obrolan di sekitarnya.

"Hey, Jeno. Kukira kau sungguh-sungguh dengan Jaemin. Tapi sekarang ia bertunangan, lalu bagaimana hubungan kalian?" Tanya Renjun setibanya di samping Jeno.

"En." Balas Jeno, ia bahkan tak sempat memperhatikan ucapan Renjun.

"Hoel~ Daebak.. Kau sama sekali tak peduli?" Lanjut Renjun.

"Ada hal lain yang perlu kuurus dibanding memperhatikan gosip." Jawab Jeno singkat.

"Lalu, apa kau akan datang? Acara pertunangannya? Ah, apa kau bahkan mendapat undangannya? Hm, Mengetahui ayah Jaemin sepertinya hanya orang-orang penting yang akan diundang." Cetus Renjun tak berhenti, Jeno tak menghiraukan membuatnya seakan bicara sendiri.

"Iiss, kau membuatku menjadi seperti bicara sendiri." Keluh Renjun, akhinya Jeno menghentikan pekerjaannya.

"Tenanglah, Jaemin hanya akan pernah bersamaku. Karena itu, biarkan aku mengurus semuanya dulu." Ujar Jeno sambil tersenyum miring, siap membuat kejutan untuk semua orang.

***

Jaemin terus memainkan jarinya gelisah. Seminggu berlalu sejak Jeno tak memberinya kabar. Hari ini adalah acara pertunangannya. Kini ia sedang bersiap untuk mengenakan pakaiannya. Kamar hotelnya terasa sangat pengap, entah karena mental atau memang suhunya.

Jaemin sangat cemas, jika malam ini selesai, ia takut Jeno benar-benar tidak akan bersamanya lagi. Tiba-tiba ia merasa seseorang mengelus punggungnya, sentuhan itu membuatnya bergidik.

Dilihatnya orang itu adalah Mark yang sudah siap dengan setelannya. Entah bagaimana tapi ia selalu merasa bergidik di dekatnya. Bahkan Jeno terasa lebih menakutkan tapi ia tak pernah menolak sentuhannya, tapi ada apa dengan Mark? Seakan berdekatan dengan nasib buruk.

"Apa kau masih mengharapkan bocah itu datang? Menyerahlah, ia tidak mungkin datang. Hanya orang-orang yang terlibat dengan perusahaan yang bisa masuk." Ujar Mark sambil tersenyum puas, tujuannya akan tercapai.

Jaemib masih menunggu Jeno, hingga acara pun akan dimulai Jeno tak kunjung datang. Akhirnya Jaemin seakan pasrah dengan nasibnya nanti.

Saat tinggal beberapa tamu penting untuk datang, tiba-tiba beberapa bodyguard datang dan terlihat manajer hotel mendatangi orang tua Mark dan Jaemin.

Jaemin melihat orang-orang digiring keluar dari aula. Ia memperhatikan orang tuanya yang marah pada manajer hotel tersebut.

"Maaf kepada semua hadirin. Acara ini akan dibatalkan karena pihak hotel kami membatalkan kontrak sewanya. Kepada hadirin dipersilahkan keluar, untuk kelanjutan acara harap konfirmasi pada yang bersangkutan." Ujar Manajer Hotel tersebut, hal ini jelas mempermalukan Pihak keluarga mereka yang artinya diusir dari hotel ini.

Can You Handle Me? || NoMin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang