22 - Lagi?

45K 3.8K 111
                                    

Jeno pun mengubah posisi mereka lagi, membuat mereka tidur dengan Jeno memeluk Jaemin dari belakang tanpa melepas penisnya dari lubang Jaemin.

Jaemin tak ambil pusing karena detik berikutnya pandangan sudah gelap karena kelelahan.

Jeno mendengar suara nafas teratur Jaemin menyadari bahwa pria manis itu sudah tertidur. Ia pun menarik tubuh Jaemin lebih dekat dan menutup tubuh mereka dengan selimut.

***

Jaemin terbangun karena suhu hangat di punggungnya. Ia merasa aneh di bagian selangkangannya. Tentu saja karena semalaman penis Jeno bertengger di dalamnya. Ini masih sekitar 4 pagi.

Jaemin mendesis saat mencoba menggerakkan tubuhnya dan mengeluarkan penis Jeno. Ia merasa bagian bawah sangat pegal, sampai ia tak punya tenaga untuk mendorong Jeno.

Gerakan Jaemin tersebut justru membuat hal yang ingin dikeluarkannya itu malah membesar di bawah sana.

"Sial.." umpatnya.

Jeno ikut terbangun karena keributan yang dilakukan Jaemin. Ia menggeram karena belum berniat membuka mata.

"Jen, keluarkan penismu jika kau sudah bangun." Gerutu Jaemin memujul tangan Jeno yang melingkar di pinggangnya.

"Sebentar lagi." Gumam Jeno setengah sadar.

"Ayolah, ini sudah semalaman didalam tubuhku. Apa kau ingin punyaku longgar saat memuaskanmu?" Ujar Jaemin yang berhasil membuat Jeno membuka matanya.

Akhirnya ia menghela nafas kemudian menjauhkan dirinya, tentu saja ia tak mau jika pantat Jaemin tak lagi meremasnya ketat.

Jaemin segera bangun namun ia hanya menurunkan kakinya dari tempat tidur. Ia tahu sekarang kakinya tak ada tenaga sama sekali.

Jeno ikut bangun dari tidurnya sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. Ia masih mencoba membuka matanya dan sesekali menggeram.

Jaemin melihatnya justru ikutan bangun si kecil yang dibawah.

"Apa kau selalu seperti itu saat bangun?" desis Jaemin dalam hati namun terucap di mulutnya.

Jeno menatap Jaemin menyeringai mendengar suara pelan itu, ditambah penis Jaemin yang setengah berdiri.

"Aku memang paling Hot saat bangun." Jawab Jeno percaya diri, dan menghasilkan Jaemin memutar bola matanya.

"Untuk apa kau bangun pagi? Kau berencana sekolah dengan keadaan seperti itu?" Lanjut Jeno.

"Masih ada waktu untukku mengumpulkan tenaga karena ulahmu." Jawab Jaemin tenang.

Mendengar Jaemin akhirnya, lagi- lagi Jeno membawa Jaemin kedalam kamar mandi.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jaemin.

"Kau bilang masih ada waktu. Kalau menunggumu akan kelamaan, jadi bagaimana biar sekalian kita urus kebutuhan mu ini." Jawab Jeno sambil memandang penid mungil Jaemin.

"Lagi? Apa kau gila? Kita akan sekolah habis ini, kau ingin aku pakai kursi roda?" Bantah Jaemin.

Namun Jeno sudah mengisi air bathub dan memposisikan diri seperti kemarin. Ia duduk di belakang Jaemin sambil memainkan puting dan membuat beberapa bekas ruam di sekitar punggung Jaemin.

"Aaakhh.. Jen.. Pleaseee,.. Jangan Lagi." Ujar Jaemin di selingi desahannya.

"Bagaimana mungkin aku berhenti saat kau sudah setegang ini?" Tukas Jeno sambil menggenggam penis Jaemin yang membuatnya kembali mendesah kuat.

Jeno memposisikan diri agar Jaemin dapat memasukinya dengan nyaman.

"Stoop,.. Jen.. Air,. nyaaa.. masuukk.." Racau Jaemin saat Jeno mempersiapkan lubang Jaemin sebelum menusuknya.

"It's fine. Let's warm you up." Ucap Jeno sambil memasukkan lagi miliknya pada lubang Jaemin.

TO BE CONTINUED..

yeeee, Uas ku selesai...

Semangat yang masih UAS, jangan Lupa Vote and Comment lagi ya... Biar semangat update tiap hari lagi nih...

Can You Handle Me? || NoMin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang