25 - Apa Maumu?

34.5K 3.6K 211
                                    

Jadi Jaemin, bagaimana Jeno? Apa ia bisa memuaskanmu?" Tanyanya terus terang.

Spontan Jaemin hampir menyemburkan kembali air yang diminumnya. Apa apaan ayah anak ini? Apa pembicaraan seperti ini wajar? Pikirnya.

Akhirnya Jaemin hanya mengangguk pelan, sambil tangannya mencubit paha Jeno di bawah meja menyuruhnta untuk menghentikan ayahnya.

***

Jeno terbahak-bahak di mobil karena selama sarapan tadi Doyoung asik menanyakan Jaemin mengenai kegiatan mereka semalam.

"Diamlah, kepalaku pusing mendengar suaramu." Ketus Jaemin merasa overheat akibat serangan pertanyaan Doyoung.

Jeno memelankan tawa nya menjadi cekikikan. Mereka sudah sampai di sekolah.

"Jadi kau mau seperti apa?" Tanya Jeno sebelum keluar mobil.

"Apanya?" Tanya Jaemin balik.

"Kau mau kugendong seperti apa? Gaya pengantin atau back hug?"

"Apa itu benar-benar sebutannya?" Tanya Jaemin merasa aneh mendengar Jeno menyebutnya seperti itu. Jeno hanya mengedik kan bahunya.

"Hmm.." Jaemin berpikir sebentar namun Jeno keluar sebelum mendengar jawabannya.

Akhirnya Jeno malah menggedong Jaemin dengan bridal style.

"Apa yang kau lakukan? Oh Gila, aku seperti perempuan diangkat seperti ini." Keluh Jaemin tapi tetap mengalungkan tangannya di leher Jeno.

Jeno tersenyum jahil pada Jaemin, mereka melewati koridor kelas yang mulai ramai dan semua mata langsung melihat mereka.

Jaemin sungguh malu, ia tak keberatan tentang gosip lain tapi hal ini sangat membuatnya malu akhirnya ia malah menyembunyikan wajahnya di bahu Jeno.

"Padahal aku memakai sabunmu, kenapa tubuhku tidak beraroma sepertimu." Ujar Jaemin tiba-tiba, posisinya membuat ia bisa mencium aroma Jeno dengan jelas.

"Entahlah, mungkin karena pheromone kita berbeda." Jawab Jeno, ia mengeratkan gendongannya membuat Jaemin makin tenggelam pada tubuhnya.

"Beda apanya?" Jaemin bertanya polos, Jeno meliriknya sambil mengulum bibirnya menahan hasrat untuk mencium Jaemin.

"Jelas beda, Pheromone sebagai yang diatas dan dibawah itu Be-Da." Jawab Jeno percaya diri.

"Cih, itu hanya saat bersamamu. Saat bersama cewek lain tentu aku akan diatas juga. Jawabanmu tidak memuaskanku." Bantah Jaemin.

Tiba-tiba Jeno menghentikan langkahnya dan genggaman Jeno di lengan dan paha yang menggendong Jaemin menjadi mengeras.

"Apa yang barusan kau bilang?" Ucap Jeno dengan nada datar namun ia menatap Jaemin dengan merendahkan.

Jaemin merasa bulu kuduk nya berdiri dan tubuhnya meremang mendengar suara Jeno.

"A, aku bilang kalau aku hanya dibawah denganmu." Jawab Jaemin ragu-ragu.

"Apa kau berencana tidur dengan wanita lain?" Tanya Jeno lagi masih dengan tatapan menyeramkan.

"A, aku..." Jaemin tak bisa menjawab, ia tahu semua jawabannya hanya akan membuat Jeno makin menyeramkan.

Jeno akhirnya mengalihkan pandangannya, ia kembali melangkah ke kelas dan mendudukkan Jaemin di kursinya. Ia juga menyiapkan peralatan belajarnya, membuat semua orang yang ada di kelas memperhatikan dengan diam. Entah mereka sadar atau tidak suasana dua orang itu sangat tegang sekarang.

Setelah mengurus Jaemin, Jeno melenggang keluar kelas. Jaemin hanya dapat melihat itu.

Kelas dimulai dan Jeno belum juga kembali ke kelas, Jaemin mulai gelisah tapi ia tak tahu harus apa. Menurutnya menemui Jeno adalah pilihan terbaik, tapi ia sendiri juga takut untuk menemuinya.

Can You Handle Me? || NoMin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang