33 - Mark Lee

28.6K 3.3K 463
                                    

"Kudengar kau hari ini membolos." Itu kalimat pertama yang dikatakan orang tua Jaemin padanya. Jeno hanya diam memperhatikan di belakang.

Jaemin menghiraukan ucapan mereka dan terus menarik tangan Jeno menuju kamarnya. Namun begitu membuka kamar, seseorang menyambut Jaemin dengan pelukan tepat di depan mata Jeno.

***

Jaemin terkejut dengan tiba-tiba menerima pelukan. Di sisinya, Jeno tak kalah terkejut. Ia merasa Jeno menggenggam tangannya sangat erat, dengan cepat ia melepas pelukan itu.

"M.. Mark? Apa yang kau lakukan disini?" Ujar Jaemin kemudian mundur agar memberi jarak diantara mereka.

"Apa? Tentu saja menemuimu. Kemarin aku bertemu orang tuamu saat acara dari JCC Corp. Mereka kemudian mengajakku kesini untuk menemuimu." Jawab Mark semangat, ia berusaha mengambil tangan Jaemin namun dihindari si empunya.

"Baiklah, kau sudah menemuiku. Kau bisa pulang sekarang." Ujar Jaemin makin menjauhkan diri dari Mark.

"Apa yang terjadi padamu, Nana? Kenapa kau menjadi seperti ini? Dulu kau begitu menempel padaku? Apa karena orang ini?" Sergah Mark tak terima dengan Jaemin yang menolaknya.

Karena merasa disinggung, akhirnya Jeno mengambil aksi dengan menyembunyikan Jaemin di belakang punggungnya.

"Jaemin tak nyaman denganmu. Bisakah kau pergi?" Ujar Jeno.

"Punya hak apa kau mengusirku?" Mark tak terima perlakuan Jeno yang jelas lebih muda dari nya.

"Tentu saja aku punya hak. Bukankah sudah jelas kalau Jaemin disini memilihku." Bisik Jeno dihadapan Mark.

Dibelakangnya, Jaemin merasa takut apa yang akan terjadi pada Jeno dan dirinya setelah ini. Keluarga Mark bukanlah hal yang mudah ditangani.

"Aku sudah seperti kakaknya dan orang tuanya memilihku. Kau punya apa untuk melawanku?" Tantang Mark balik pada Jeno yang mulai mengganggu baginya.

"Kau tak pernah tahu siapa lawanmu." Balas Jeno sambil tersenyum miring.

"Okelah, malam ini aku mundur. Kita lihat bagaimana kau bisa menemui Jaemin setelah ini." Ucap Mark yang hendak berjalan keluar.

"Selamat malam, Jaeminie.. Aku akan menginap disini malam ini. Besok kita bisaa bicara lagi." Ujar Mark pada Jaemin yang masih dibelakang Jeno.

Mendengar suara Mark, tubuh Jaemin seketika meremang merasakan sensasi buruk darinya.

"Apa kau akan baik-baii saja? Siapa dia?" Tanya Jeno setelah Mark pergi.

"Keluarganya dan keluarga sudah dekat sejak lama. Orang tuanya salah satu rekan kerja orang tuaku. Dia... Tunanganku." Jawab Jaemin.

Kata terakhir itu seakan bom nuklir bagi Jeno.

"Orang tuamu mengizinkan hubungan seperti itu?" Jeno selama ini mengira orang tua Jaemin adalah tantangan terbesar bagi hubungan mereka.

"Apa kau tak bisa melihat? Bagi mereka ini semua hanya tentang bisnis." Lirih Jaemin sambil berjalan lemas menuju tempat tidurnya. Kedatangan Mark sepertinya akan merepotkan.

"Begitukah? Mereka seperti itu? Hmm.." Gumam Jeno sambil tersenyum tipis.

"Apa kau akan menikah dengannya kalau begitu?" Lanjut Jeno

Jaemin mengangkat bahunya. "Apa kau bisa mencegahnya?" Jawab Jaemin pasrah.

"Untukmu, aku bisa melakukan apapun." Ujar Jeno kemudian mengecup Jaemin singkat, ia berjalan meninggalkan kamar Jaemin.

"Ada sesuatu yang harus kuurus." Ujar Jeno sambil menutup pintu kamar Jaemin.

Jeno bergegas pulang, ia menggebrak ruang kerja Doyoung.

"Hubungi 'Dia'" Sentak Jeno begitu saja

TO BE CONTINUED...

Jangan Lupa Vote and Comment ya..

Can You Handle Me? || NoMin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang