21 - Mendesahlah Hanya Untukku

59.7K 4.1K 113
                                    

Jeno memegang bahu Jaemin dan memaksanya turun agar lubangnya itu segera dapat memuaskan batang nya yang sudah tak tahan ingin diremas.

"Hey.. Aaakh..Ap.. yang ..kau lakukan, sial." Jaemin mendesah karena Jeno memaksakan kembali penisnya kedalam lubangnya yang bahkan belum siap.

"Time to give up."

***

Jaemin merasa perih di lubangnya karena Jeno yang memasukkan paksa penisnya kedalam sana. Kaki Jaemin bergetar dengan matanya yang mulai buram.

"Kau curang." Ujar Jaemin sambil memeluk Jeno.

Jeno menyeringai melihat Jaemin yang sudah bergetar diatasnya. Ia menangkup wajah Jaemin kemudian mencium bibirnya diatasnya.

Jeno mengusap mata Jaemin yang berair akibat menahan sakit.

"Maaf, sepertinya masih terlalu sakit untukmu." Bisik Jeno, Jaemin hanya menggeleng dalam diam.

Benak Jaemin masih tidak ingin menyerah namun kakinya sudah tak bisa menahan berat tubuhnya. Akhirnya Jaemin berinisiatif dengan mengetatkan lubangnya disaat Jeno masih menciumnya.

Seketika Jeno mendesis, "Shitt. Belum menyerah kah?" Ujarnya. Lubang Jaemin kembali mengetat dengan kuat, sambil Jaemin mulai dapat kembali duduk diatas Jeno.

"Not so easy to make me give up." Ujar Jaemin yang duduk diatas Jeno sambil mengusap bibirnya dengan jempolnya.

Jeno menyeringai bergairah melihat Jaemin yang penuh tantangan seperti itu di depannya.

Jaemin kemudian tidak melakukan apa-apa pada penis Jeno di lubangnya. Ia hanya mengecup dalam leher Jeno meninggalkan beberapa hickey disana.

"Sepertinya kau juga tidak akan bisa sekolah dengan ini semua." Ujar Jaemin senang melihat karyanya.

"Well, tidak masalah jika itu buatanmu. Aku akan dengan senang hati memamerkannya keseluruh sekolah."

Jaemin memutar bola matanya, kenapa sulit sekali membuat Jeno mengalah padanya. Ia sangat patuh diluar ranjang tapi tak pernah ada kata tunduk di dalam ranjang.

Jaemin tak suka jika ada sesuatu diluar kendalinya, dan itulah Jeno baginya. Makin memberontak, makin tertarik Jaemin kepadanya. Tanpa disadarinya, Jeno pun menganggap Jaemin seperti itu.

Akhirnya Jaemin mulai menggerakkan pinggulnya perlahan dengan mengetatkan lubangnya secara bergantian. Dengan posisi ini Jaemin merasa penis Jeno masuk lebih dalam daripada sebelumnya, hingga ia bisa merasakan dengan jelas setiap benda itu menyentuh dinding prostatnya.

Jeno menyeringai penuh nafsu, ia dengan sabar membiarkan Jaemin melakukan hal yang diinginkannya. Jeno menikmati pemandangan Jaemin melakukan semuanya.

Wajah Jaemin yang penuh kesan erotis terpampang jelas di depan Jeno, dengan tubuh yang mengkilat karena keringat Jaemin mengeluarkan desahannya dengan leluasa.

"Aaakh... Aaahh... Mmphh," Jaemin memainkan puting dadanya sendiri, ia sebentar lagi akan mencapai klimaks.

Melihat itu Jeno mulai menggerakkan pinggulnya menumbuk prostat Jaemin lebih kuat hingga membawa Jaemin ke puncaknya.

Jaemin terjatuh tepat di pelukan Jeno setelah mendapat pelepasannya. Entah perasaan apa di benak Jeno, tapi ia tersenyum lebar memeluk Jaemin diatasnya.

"Kau kalah, aku bahkan belum keluar. Ckckck, I'm sorry dear but its not time to sleep yet." Bisik Jeno di telinga Jaemin.

Jaemin memutar bola matanya, ia menyerah.

Jeno dengan sekali gerak, ia membalik posisi mereka kemudian membuat Jaemin menungging di hadapannya.

Jeno mengarahkan penisnya ke lubang Jaemin lagi, sebelum itu ia mengusap punggung Jaemin yang berkeringat di hadapannya.

"Bahkan punggungmu sangat mempesona dengan keringatmu ini." Ujar Jeno sambil menciumi punggung hingga leher Jaemin, membuatnya mau tak mau mulai merasa bergairah lagi.

Ia tak tahu kenapa, tapi bagi Jaemin kulitnya selalu menjadi sensitif dengan sentuhan Jeno, seakan kulitnya memang menantikan Jeno untuk menyentuhnya selama ini.

Setelah memastikan Jaemin kembali mendesah kenikmatan dengan sentuhannya, Jeno mulai melancarkan aksinya untuk menggempur lubang surga Jaemin yang terlihat sudah berkedut di depannya.

"Aaakh,.. Mmmpph.. Jen... thereee.."

"Mendesahlah hanya untukku Nana-ya." Ujar Jeno yang ketagihan mendengar suara Jaemin mendesah menginginkan dirinya.

Jaemin meracau keenakan dengan gerakan Jeno kasar namun terus memenuhi lubangnya dengan kenikmatan.

Jeno sendiri menggeram karena tiap kali ia menyentuh dinding prostat Jaemun maka penisnya pun terasa dipijat erat oleh lubang Jaemin.

Tak puas dengan posisi itu, Jeno akhirnya mengangkat tubuh Jaemin hingga Jaemin mengangkang di pangkuannya sambil membelakanginya. Kini penis Jeno tertelan sampai akhir oleh lubang Jaemin.

Jaemin melenguh karena lubangnya terasa penuh karena dengan posisi ini penis Jeno masuk sangat dalam dan makin lama penis itu terus membesar dibawah sana.

Jeno dengan mudah menaik turunkan tubuh Jaemin agar terus memijat penisnya. Ia memainkan puting Jaemin dari belakang dan tak lupa memberi banyak hickeys di sekitar leher dan bahu Jaemin.

"Ketatkan lubangmu Jaemin, atau aku tak akan puas." Ujar Jeno dengan suara berat di leher Jaemin.

Tak menunggu lagi, Jaemin melakukannya membuat Jeno mencengkeram erat tubuh Jaemin pertanda ia akan sampai. Tubuh Jaemin juga mulai bergetar pertanda ia juga akan datang.

"Bersamaan, babe." Bisik Jeno.

Akhirnya tubuh Jaemin menegang karena klimaks dan membuat lubangnya mengetat hingga berhasil membawa Jeno ikut sampai ke puncak kenikmatannya.

Mereka berdua mengambil nafas kasar, Jaemin masih terus bersandar pada Jeno. Hari ini adalah yang pertama baginya namun ia klimaks hingga 3 kali, tak dipungkiri tubuhnya terasa sangat lelah.

Jeno pun mengubah posisi mereka lagi, membuat mereka tidur dengan Jeno memeluk Jaemin dari belakang tanpa melepas penisnya dari lubang Jaemin.

Jaemin tak ambil pusing karena detik berikutnya pandangan sudah gelap karena kelelahan.

Jeno mendengar suara nafas teratur Jaemin menyadari bahwa pria manis itu sudah tertidur. Ia pun menarik tubuh Jaemin lebih dekat dan menutup tubuh mereka dengan selimut.

TO BE CONTINUED..

Jangan Lupa vote and Comment nya.

Aku masih sampai minggu depan, jadi belum bisa update tiap hari ya...

Can You Handle Me? || NoMin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang