"Hoooo, hebat juga kau sampai membuatnya menginap. Padahal kalian kenal aja belum ada seminggu." Goda Doyoung."Yaah!" Sergah Jeno tak tahan dengan tingkah ayahnya.
"Kembali saja ke ruang kerja sana! Jangan ganggu." Ucap Jeno setelah menyiapkan makan malam. Ia melangkah kembali ke kamarnya.
***
Jeno masuk ke kamarnya dan belum menemukan Jaemin. Ia pun memeriksa ke kamar mandi, seketika ia terkejut
Jaemin sedang membersihkan lubangnya yang terlihat mengeluarkan cairan Jeno sebelumnya.
"A, Apa yang kau lakukan?" Tanya Jeno, ia tak tahan melihat posisi Jaemin yang memperlihatkan dengan jelas lubang pink itu dihadapannya.
"Masih bertanya? Ini kan ulahmu, ayahmu bahkan memberikanmu kondom kenapa tidak kau pakai, aku yang susah jadinya." Gerutu Jaemin sambil menghentikan kegiatannya.
Jeno menyeringai melihat Jaemin seperti itu, ia segera membuka pakaiannya kemudian menarik Jaemin kedalam Bathtub.
Jeno mendudukkan Jaemin di depannya.
"Biar aku tanggung jawab." Ujar Jeno. Jaemin membiarkan Jeno menggerayangi tubuhnya.
Jeno mulai mengusap tubuh Jaemin, kemudian mulai memainkan jarinya di lubang Jaemin. Ia mencoba membuka lubang itu hanya dengan jarinya.
Jaemin mendesah dan makin bersandar pada Jeno. Sentuhan Jeno kini menjadi candu baginya.
Jeno terus mencoba memainkan jarinya dibawah sana, sambil sebelah tangannya memainkan jarinya didalam mulut Jaemin.
"Mendesah saja, itu makin membuatku bersemangat." Ujar Jeno, namun Jaemin justru menjilat jari Jeno yang ada di mulutnya.
Air liur Jaemin sudah mengalir hingga lehernya. Jeno melihat milik Jaemin yang sudah berdiri lagi.
Jeno menghela nafas, "Jika seperti ini, kita tidak akan pernah makan." Gumamnya.
Setelah selesai dengan lubang Jaemin, akhirnya Jeno malah menggenggam milik Jaemin yang sudah menegang kuat.
"Jen... Haah, haaah.." Jaemin mendesah di telinga Jeno. Membuat Jeno memalingkan wajahnya untuk mencium bibir Jaemin yang makin diemut makain manis di mulutnya.
"Kau sangat sensitif, apa mungkin selama ini kau memang seperti ini?" Ujar Jeno yang dibalas gelengan kecil dari Jaemin.
Jaemin seperti anak kecil dalam pelukannya. Jeno melihat Jaemin sebentar lagi akan mencapai puncaknya sehingga ia mulai mempercepat gerakannya mengocok milik Jaemin.
" faster... Jen.. Aaah." Desah Jaemin yang tak menunggu lama berhasil mencapai puncaknya. Tubuh Jaemin melemas bersandar pada Jeno.
Jeno kemudian mengangkat Jaemin untuk membersihkan tubuhnya dibawah Shower, dengan hati-hati ia membasuh setiap inci tubuh Jaemin.
"Kau diam saja, biar aku yang mengurus semuanya." Ujar Jeno lembut sambil memakaikan bathrobe pada Jaemin.
Dengan telaten Jeno mengurus Jaemin hingga menggendongnya ke meja makan, ia tahu kondisi Jaemin sekarang pasti amat lelah.
(Jeno bucin banget, njirr..) AbaikanTO BE CONTINUED..
Jangan Lupa Vote and Comment ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Handle Me? || NoMin~
Teen Fiction[COMPLETED] 🔞🔞🔞🔞 "Sisi gelap laki-laki itu justru terlihat begitu indah dimataku." - Lee Jeno "This is me, I never hide.. It's just the World who never find Me." - Na Jaemin BxB Yaoi Boys Love.. Homophobic Ngga usah sok Mampir,.. ~Hanya khayalan...