26 - He's Gone

30.9K 3.5K 277
                                    

Secara tidak langsung Jeno mengatakan ia menyusahkannya. Ia merasa tertusuk sesuatu di dadanya, ia bahkan tak meminta Jeno melakukannya tapi kini Jeno menyalahkannya?

Jaemin tak tahan dengan Jeno yang berubah secepat ini. Ia pun menduduki perut Jeno, membuatnya meringis kemudian menatap Jaemin.

"Apa yang kau mau?" Tanya Jeno. Lagi-lagi hal itu menyulut sesuatu dalam diri Jaemin, itu harusnya jadi pertanyaanku!! Batinnya.

***

"Apa yang membuatmu begini?" Ujar Jaemin berusaha menenangkan suaranya.

"Aku hanya lelah, kau sebaiknya ke kelas. Kau tidak akan mau melewatkan kelas, bahkan saat kusuruh bolos saja kau menolak." Jawab Jeno, menghela nafas.

Jaemin menunduk, ia bingung. Jeno seakan menyudutkannya. Tanpa pikir panjang Jaemin membuka kancing kemeja Jeno dengan paksa, matanya menggelap.

Jeno terkejut dengan aksi Jaemin.

"Hey hey, apa yang kau lakukan? Apa kau gila? Melakukan ini di sekolah." Seru Jeno berusaha menghentikan aksi Jaemin. Ia menggenggam kedua tangan Jaemin.

Jaemin tak berhenti, ia langsung membungkam Jeno dengan bibirnya meskipun lengannya tertahan. Jeno tak siap dengan itu hingga ia kesulitan bernafas karena ciuman Jaemin yang tak beraturan.

"Jaemin... Stop.. Hey.." Jeno berusaha menghentikan Jaemin di sela-sela ciuman Jaemin.

Jeno akhirnya jengah karena Jaemin tak juga berhenti. Ia mendorong keras tubuh Jaemin hingga terbentur pagar pembatas.

Jeno mengambil nafas panjang, ia melihat mata Jaemin yang tak fokus lagi. Ia pun menghampiri Jaemin kemudian memeriksa keadaannya akibat benturan tadi.

"Kau tidak apa? Maaf aku kelepasan." Ujar Jeno. Ia melihat air mata Jaemin jatuh di pipinya, kini Jeno merasa sangat bersalah.

Jaemin tak menjawab, pikirannya sudah kemana-mana. Jeno mendekapnya erat, berusaha memperbaiki kesalahannya.

"Kau tidak tahu orang macam apa aku. Kau seperti ini makin membuatku ingin memiliki mu hanya untukku seorang. Aku takut pada diriku sendiri, aku takut tak bisa meninggalkanmu." Bisik Jeno lembut di telinga Jaemin, ia mengecup halus telinga, pipi hingga mulut Jaemin.

Sedangkan Jaemin seakan kehilangan pikirannya. Ia hanya mendengar ucapan Jeno samar-samar.

Jeno akhirnya menggendong tubuh Jaemin. Ia membawa Jaemin ke ruang kesehatan. Setelah melihat matanya tertutup, Jeno mengecup panjang dahi Jaemin sebelum meninggalkannya.

Hari berikutnya... Jeno seakan menghilang...

TO BE CONTINUED...

Jangan Lupa Vote And Comment ya guys..

Sorry Author demam, jadi belum bisa update teratur.. 🙏🏼🙏🏻🙏🏻

Can You Handle Me? || NoMin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang