8. 🍑Kerja Kelompok🍑

173 18 1
                                    

Benar kata orang, menunggu itu suatu hal yang tidak menyenangkan, dan sangat membosankan.

Rencananya, kegiatan hari ini adalah, aku dan Kelvin akan melakukan wawancara kepada warga desa, mengenai mata pencarian masyarakat yang ada di desa ini. Tadi malam aku dan Kelvin sudah membuat janji kepada Pak Burhan-pemilik ternak ayam. Jadi, kami berdua akan mewawancarai Pak Burhan mengenai peternakan ayamnya tersebut.

Aku yang sudah begitu semangat, dan berniat akan berangkat jam 08.00, mendadak jadi malas, dan rasanya pengen balik lagi ke dalam kamar.

Why?

Karena si Kelvin mandinya sudah seperti seorang Putri kerajaan.


LUAMA BANGET....


Bikin orang kesal.


Buat aku menunggu sampai berlumut. (Ok, mungkin itu terlalu berlebihan).

Selambat-lambatnya aku mandi sebagai seorang perempuan, paling lambat hanya 40 menit. Lah, ini si Kelvin nyampe berjam-jam.

Aku yang sudah kesal, menghentak-hentakan kaki, mondar-mandir tidak jelas di teras depan, nungguin si Kelvin yang belum juga keluar kamar. 


...Dan, setelah keluar dari kamar....


Bukannya merasa bersalah, dan minta maaf karena sudah membuat orang lain menunggu, Kelvin malah berjalan dengan santainya sambil bersiul, lalu nyeletuk. "Eh, gue ganteng gak hari ini?"

What?

Aku melongo.

Sumpah, rasanya ingin sekali aku tarik itu rambutnya lalu ceburin cowok ini ke danau SEKARANG JUGA.

Ok, tenang Atika, tenang.

Ucapkan mantra dalam hati: ingat perempuan harus selalu jaga sikap.

Alhasil, aku dan Kelvin berangkat wawancara jam 11, menggunakan sepeda tandem yang sudah disediakan oleh Pak RT-khusus untuk orang-orang yang berkunjung ke desa ini.

Tapi....

Satu kelompok dengan Kelvin buatku merasakan suatu hal yang baru, sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Aku tidak mengerti, sebenarnya manusia sejenis apa Kelvin ini. Dia membuatku merasakan banyak hal dalam satu waktu.

Yang pertama, dia sudah membuatku naik pitam, dan ingin sekali ceburin cowok itu ke dalam danau. Lalu setelahnya, dia membuatku merasakan kebebasan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Bernyanyi-nyanyi ria di atas sepeda,  ketawa-ketawa gila dan berteriak bebas dengan lantangnya di tengah jalan yang membelah sawah dan ladang.

Awalnya, aku malu sendiri dan geleng-geleng kepala melihat Kelvin bernyanyi membawakan lagu rasa sayange dengan begitu kencang.

Atau, aku merasa kesal dan memukul punggunggnya dengan kamera karena mengayuh sepeda tidak benar dan membuatku hampir jatuh.

Tapi....

Ntah sihir apa yang sudah diberikan cowok itu kepadaku.

Yang selanjutnya, aku jadi ikut ketawa-ketawa sambil bernyanyi lagu rasa sayange mengikuti Kelvin.

Diarry AtikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang