Park Yu Jin POV
Aku tak percaya CEO perusahaan sekelas J'S adalah seorang bandit kecil seperti itu. Mungkin ia mengira dengan kekuasaannya, ia bisa menggodaku dengan melakukan perbuatan tak bermoral dan bertingkah seenaknya. Aku tak percaya aku memiliki pemikiran seperti ini, tapi tiba-tiba saja aku merindukan perusahaan lamaku. Aku sama sekali tak sudi diatur oleh anak kecil yang memakai jins dan kaos di tempat kerja. Sudah kubilang aku ini bergolongan darah A. Dan menurut artikel golongan darah yang sering sekali kubaca, orang-orang bergolongan darah A cenderung lebih merasa nyaman di situasi yang mengikat dan lingkungan yang teratur. Padahal gedungnya sangat mewah dan pegawai-pegawai di sini terlihat luar biasa disiplin, tapi kenapa CEO-nya begitu? Padahal, tadi saat aku mendorong pintu masuk ruangannya, aku sudah tersenyum membayangkan pria tampan berdasi biru dengan wajah serius yang menenangkan. Tapi...
BRUUKKKK!
Bintang-bintang yang kulihat tadi pagi kembali berputar-putar di atas kepalaku. Bersamaan dengan itu, aku yang tergeletak menyedihkan di lantai ini diberikan hiburan oleh Tuhan. Seorang pria berwajah menenangkan lengkap dengan dasi biru terlihat di hadapanku. Mataku mengerjap beberapa kali. Walau denyutan di keningku terasa semakin sakit, aku tetap tak bergerak dan menunggu pangeran berwajah tenang itu mengulurkan tangannya dan membantuku. Astaga~ ini akan menjadi momen romantis pertamaku sejak delapan tahun terakhir. Sepertinya aku harus membuat novel roman setelah ini.
Tangan pria itu mulai bergerak dan terulur ke depan. Aku menahan senyumku kuat-kuat.
"Astaga! Ada bekas make up di tiangnya!" Seketika bintang-bintang yang sedang berputar di atas kepalaku jatuh menubruk muka. Aku langsung terbelalak syok dan cepat-cepat berdiri.
"A-apa?" Aku pasti salah dengar.
"Tolong hati-hati! Tiang ini diimpor langsung dari Latvia. Anda tahu di mana itu Latvia? Itu jauh!" Aku tak bisa berkata-kata selama beberapa saat. Dia tidak serius, kan? Ya Tuhan!
"Heh, mana inisiatifmu? Keluarkanlah tisu dan bersihkan ini!"
"YAA! Kau menayakan inisiatifku? Sekarang kutanya di mana sopan santunmu? Aku baru saja terjatuh menabrak tiang dan kau malah mengomel karena bekas make up-ku tertinggal di sana."
"Saya sedang memberi peringatan, bukan mengomel. Lagi pula mana mungkin saya menyalahkan tiang? Dari tadi tiang ini tak bergerak, sudah pasti Anda yang bermasalah."
"B-bermasalah katamu? Kau tahu apa yang bermasalah, huh? PERUSAHAAN INI! TERUTAMA KAU, CEO-MU DAN TIANG INI! SEMUANYA BERMASALAH!" Aku mengakhiri teriakanku dengan tendangan keras di tulang keringnya. Pria itu langsung menjatuhkan tas kerja dan memegangi lututnya sambil mengaduh kesakitan. Sementara aku berjalan cepat ke arah lift, mati-matian menahan diri untuk tidak menangis histeris dan berteriak memaki seisi gedung—termasuk tiang terkutuk itu.
**********
James POV
Ruangan kebesaran CEO yang dikelilingi kaca satu arah langsung terlihat begitu pintu lift terbuka. Beberapa karyawan yang berlalu lalang di lantai empat seketika berhenti dan membungkuk hormat memberiku salam. Sudah berapa kali kubilang untuk tidak menunduk sedalam itu? Bukan apa-apa, aku hanya jadi merasa tua karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Love Lead
FanfictionPerjalanan tiga kakak beradik (Park Yu Jin - Park Jin Ah - Park Hyo Jin) untuk menemukan cinta sejatinya. Author : Salsa