#25 (Sebatas Rasa)

5 1 0
                                    

Park Jin Ah POV

Aku yang berlari dari ujung lorong langsung menangkap tangan Mino yang terulur dan bertanya dengan khawatir. "Bagaimana keadaan ibumu?"


"Aku masih belum tahu."


Seunghoon yang baru sampai langsung menepuk-nepuk punggung Mino.


"Sebenarnya dari tadi pagi eomma sudah mengeluh sakit kepala, tapi aku hanya menyuruhnya minum obat." Mino menghela napas. "Lalu setelah aku berangkat, Dara menelepon dan bilang eomma menggigil sambil bicara tidak jelas. Aku langsung kembali pulang dan saat itu eomma sudah pingsan."


"Untungnya Dara ada di rumah," kata Seunghoon. Aku melirik pria itu sambil mengangguk. Dara yang mereka bicarakan sekarang pasti adik perempuan Mino.


"Kau sudah makan siang?" tanya Seunghoon.


Mino menggeleng. "Aku tidak mau ke mana-mana dulu sampai dokternya keluar."


"Kalau begitu biar kami belikan," ujarku.

"Tidak, tidak. Biar aku yang beli. Kau temani Mino saja di sini." Seunghoon mengibaskan tangannya.


"Tidak bisa. Masa kau sendirian?"


Mino langsung menangkap tanganku. "Masa aku sendirian?"


Seunghoon yang melihat pemandangan itu langsung mendengus. "Lihat, kan? Dia tak mau ditinggal olehmu."


Mino terkekeh pendek, "Dia tak mungkin tersesat kok, iya kan Seunghoon?"


"Ya ya ya, aku sudah hapal seluk beluk seluruh bangunan di Seoul! Jangan khawatir," kata Seunghoon sarkas. Ia kemudian menggeleng-geleng bosan sebelum akhirnya berlalu dari lorong itu.


Setelah Seunghoon sudah tak terlihat lagi, aku baru duduk di samping Mino dan ikut menatap pintu ruang ICU yang tertutup.


"Terima kasih ya sudah datang."

"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja aku datang!"

"Tunggu! Di mana gelangnya?" Mino tiba-tiba saja menarik pergelangan tanganku.

"Ada di tas."

"Kau malu memakainya?"

"Bukan begitu, tch.. kau tak akan percaya."

"Ada apa?"

"Tadi aku habis melawan Hani. Dan dia benar-benar ketakutan padaku. Sepertinya gelang darimu itu berfungsi."


"Sungguh?"

"Ya. Dia mati-matian merebut gelang itu, dia tak suka aku memakainya. Aku sudah berusaha menjaganya, tapi akhirnya gelang itu putus dan aku refleks menamparnya."


"APA?!" Mino berteriak seakan-akan aku sudah menganiaya Hani dengan sadis. Aku memutar mata melihat reaksinya itu.

Let Love LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang