James POV
Desainer Yu? Apa yang dia lakukan di sana? Aku nyaris menghentikan mobil jika saja akal sehatku tidak datang menampar. Ini gila. Mana mungkin aku sempat berpikir untuk berhenti dan menghampirinya? Memangnya kalau sudah berhenti, aku mau melakukan apa? Mau bilang apa? Aku tak mau dia berpikir macam-macam.
Jadi aku menyimpan rasa penasaranku hingga berhenti di lobi dan menyerahkan kunci pada valet.
"Selamat pagi, Tuan James"
"Ya, pagi," balasku tanpa bisa tersenyum. Percaya atau tidak, tapi wanita di pinggir jalan tadi benar-benar mengganggu pikiranku. Sebenarnya apa yang dia lakukan di sana? Kenapa dia kelihatan mau bunuh diri? Apa yang terjadi?
"Kenapa desainer Yu tidak masuk?"
"Sepatunya kotor, jadi saya tidak perbolehkan masuk. Sesuai perintah Anda, kebersihan adalah yang paling utama," ucap satpam di hadapanku bangga.
"APA KATAMU? YAH! GEDUNG INI MILIKKU! KENAPA JADI KAU YANG MEMUTUSKAN APA SESEORANG BOLEH MASUK ATAU—cih, sudahlah, sekarang lepas sepatumu." Aku berusaha mengabaikan karyawan lain yang berlalu lalang dengan heran. Sepertinya ini kali pertama seorang James Lee marah-marah di lobi. Tapi sungguh, aku tak bisa menahan diri. Untuk kali ini saja, tolong izinkan aku bersikap seperti ini.
"A-apa? Tapi salah saya... apa?"
"Masih bertanya salah apa?" Aku mendecak takjub. Saat itu, Maria, sekretaris pribadiku berjalan sembari membungkuk.
"Tunggu, Maria."
"Ada yang bisa saya bantu James CEO-nim?"
"Suruh semua karyawan melepas sepatunya."
"Apa?"
"Kau tak baca berita? Sedang ada banjir bandang di Mongolia." Maria tak berkutik, benar-benar tidak peka.
"Khusus hari ini, selama berada di gedung J'S, aku mau semua karyawanku bekerja tanpa alas kaki sebagai bentuk empati. Mengerti?" Dan Maria masih tak berkutik.
"Goodness! Do you understand what I said?" Maria yang terlihat syok itu menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Rid off of your heels then!"
"My heels? I have to take off mine too?"
Mata cokelatnya terbelalak tidak terima. Kenapa Maria tidak langsung mengiyakan apa yang kuperintahkan? Aku yakin gadis blasteran Inggris ini mengerti arti 'rid off' dengan baik, lalu kenapa dia harus bertanya lagi? Melihat ketidakgesitannya ini, aku jadi berpikir untuk mencari sekretaris baru. Dalam sekejap, bayangan desainer Yu pun muncul. Gosh, Seriously James? Park Yu Jin lagi?
"Maria sungguh, lepas sepatumu sekarang dan suruh bagian informasi mengumumkannya! Aku mau saat aku sampai di lantai empat, semua karyawan di sana sudah tanpa alas kaki," ujarku pada Maria yang langsung terlihat pucat.
"Termasuk kau." Aku berbalik ke arah satpam tadi. "Sekarang lepas sepatumu dan beri tahu orang itu untuk masuk. Katakan dia tak perlu pakai alas kaki," ujarku sembari menunjuk Yu Jin. Untuk beberapa saat, Maria dan satpam itu hanya bergeming memandangiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Love Lead
ФанфикPerjalanan tiga kakak beradik (Park Yu Jin - Park Jin Ah - Park Hyo Jin) untuk menemukan cinta sejatinya. Author : Salsa