Kyuhyun sedang berbicara ditelpon dengan seseorang saat Hyera melangkah hendak bersiap untuk mandi mendahului Kyuhyun dan membiarkan pria itu menyelesaikan urusan kantornya, saat pria itu menoleh Hyera memberikan isyarat jika dirinya yang akan mandi terlebih dahulu dan dibalas anggukan oleh pria itu. Kyuhyun membuka ikatan jubah handuknya masih dengan ponsel yang ditempelkan pada telinganya menggumamkan sesuatu untuk mengakhiri percakapannya.
"Baiklah kalau begitu, aku percayakan semuanya padamu. Dan jangan sampai wanita itu tahu, aku sedang sibuk aku tutup telponnya" Tawa pak Kim terdengar diseberang sana mendengar ucapan Kyuhyun sebelum ia menutup telponnya.
Melihat pantulan dirinya dijendela kaca yang menyuguhkan pemandangan laut lalu tersenyum nakal.
🐣
Kyuhyun menggeliat dalam tidurnya. Meraba kasur sebelahnya kosong dan dingin. Ia membuka matanya dan melihat sekeliling tidak menemukan sosok wanita yang menemani tidurnya dua hari ini.Melirik jam dinding 09:30. Istrinya pasti sudah dipantai. Gadis itu sangat menyukai pantai sampai mereka membuat kesepakatan untuk datang lagi kesana pukul 8 pagi. Tapi sepertinya Kyuhyun tidak bisa dibangunkan.
Kapan lagi ia bisa bangun siang seperti ini lagi nanti setelah kembali bekerja?
Menyibakkan selimut lalu berjalan kekamar mandi untuk segera menyusul istrinya.🐣
Hyera menghirup bau laut dihadapannya. Meresapi angin diwajahnya. Tersenyum bahagia dengan memperhatikan orang yang berlalu lalang, seorang pria yang berselancar diatas ombak, turis yang berjemur, anak yang menerbangkan layang-layang. Burung yang terbang berkelompok, pesawat yang bergerak lambat dan hal lain dihadapannya. Terlampau sering ia mendapati tatapan pria kepadanya, memandangnya kagum. Melirik ponselnya yang masih belum berdering artinya Kyuhyun masih belum bangun.Hyera baru bisa terlelap tanpa gangguan Kyuhyun jam 3 pagi setelah pria itu benar-benar kelelahan mungkin. Wanita penjaga bar terbuka ini ikut tersenyum saat Hyera tertawa kecil dengan pikirannya dan wajahnya memerah mendapati tatapan menggoda dari wanita berambut blonde itu sampai seseorang menginterupsi senyumnya.
"Apa kau nona Hyera? "
Ragu namun akhirnya Hyera menganggukan kepalanya juga menjawab pria berjas hitam ini.
"Ada seseorang yang ingin menemui anda"
Setelah berjalan sekitar 10 menit mengikuti pria berjas hitam itu. Akhirnya disinilah ia, seseorang yang ingin menemuinya adalah seseorang dengan wajah yang ia kenal. Untuk beberapa saat Hyera hanya memandang datar pria yang sedang duduk menunggunya. Dengan setelan jas berwarna biru tua bermotif garis yang tidak dikancing dan tidak berdasi, Kancing teratas dibiarkan membuka sama persis dengan suaminya.
"Silahkan duduk" ucap pria berjas biru tua yang mengajaknya itu mempersilahkan ia duduk membuyarkan lamunannya tentang pertanyaan: Kenapa ayah Kyuhyun menemuinya?
Hening beberapa saat hingga...
"Tinggalkan anakku"
Kedua alis Hyera menaut saat mendengar suara ayah mertuanya. Ia baru saja menikah dengan Kyuhyun, apa ayahnya tidak tahu itu?
"Tidak akan" jawab Hyera mantap membuat ayah mertuanya menoleh langsung kemanik matanya. Terdengar geraman dari orang di hadapannya tidak membuat Hyera takut. Ia menghormati pria ini namun ia tetap akan berada disisi Kyuhyun selama pria itu masih mempertahankannya.
"Kenapa? Kau menginginkan hartanya? Berapa yang kau inginkan? " Nyeri terasa diujung hatinya. Ia tidak miskin tapi ia juga tidak kaya. Ia merelakan beasiswanya hanya untuk orang yang lebih membutuhkan daripada dirinya. Ia menyumbangkan sebagian uang tabungannya pada panti sosial.
"Jikapun Kyuhyun lebih miskin dari saya. Saya tetap akan berada disisinya. Permisi" Hyera bangkit dan berlalu meninggalkan tuan Cho dengan kemarahan yang terlihat jelas.
Sesuatu menyeruak didalam matanya memaksa keluar. Hyera mengipas-ngipaskan tangannya berharap air matanya tidak jatuh. Hatinya sakit, hatinya perih merasakan seseorang yang berarti bagi suaminya mengibarkan bendera perang padanya dan dengan jelas dirinya menantang. Ia tidak tahu perbuatannya benar atau salah yang jelas itu keinginan hatinya bersama dengan pria yang juga mencintainya.
Ia tidak mungkin merasakan sesak jika tidak ada Cinta dalam hatinya untuk pria itu. Tidak perlu dipertanyakan lagi. Ia amat sangat mencintai pria yang sudah menjadi suaminya itu.
Perkenalan mereka memang singkat layaknya detik menjadi menit. Tapi membuat keduanya jatuh dengan satu detik bagai selamanya. Setiap pertemuan mereka membangun dinding kokoh untuk menjaga satu perasaan yang tumbuh disana dan tidak akan ada yang bisa menghancurkannya.
Seseorang menarik lengannya kasar membuat tubuh kurusnya dengan mudah berputar menghadap sipelaku. Hyera menemukan Kyuhyun dengan nafas memburu, keringat membasahi pelipisnya. Matanya mengeluarkan sorot kekhawatiran.
Sejak Kyuhyun tidak menemukan Hyera dipantai ia berkeliling mencari dibar terbuka yang kemarin mereka tempati tidak ia temukan, kembali kekamar hotel juga tidak ada. Kyuhyun mencari kesana sini sambil mencoba menghubungi gadis itu namun tidak ada jawaban. Hingga ia melihat tubuh gadisnya terdiam ditengah jalan khusus pejalan kaki membuat orang menatapnya aneh.
Masih mengatur nafasnya karena tempat ia berdiri dan tempat gadisnya berdiri tadi lumayan jauh membuat ia berlari untuk cepat sampai ditempat gadisnya.
"Kau dari mana saja? "
Bukannya menjawab Hyera malah berhambur memeluk Kyuhyun. Pertemuannya dengan ayah Kyuhyun membuat sesuatu terampas darinya dan ia membutuhkan pelukan dari pria ini untuk menenangkannya. Menghirup aroma Kyuhyun yang sudah bagai candu untuknya.
Kyuhyun tau, ada sesuatu yang tidak beres dengan gadisnya. Namun ia membalas pelukan Hyera dengan lembut menenangkan istrinya dengan kecupan sayang dipuncak kepala.
🐣
Ketukan telunjuk sebagai tanda pemilik telunjuk itu sedang menunggu hingga deringan telpon dimejanya menghentikan aktivitasnya itu. Seseorang bergumam diujung sana.
"Beli semua sahamnya"
"..."
"Bagus"
TBC.........
KAMU SEDANG MEMBACA
The One I Love
FanfictionHanya satu dan hanya akan ada dirinya dalam hati dan hidup Kyuhyun. Gadis itu telah membuatnya menemukan setitik harapan akan pelangi yang masih menanti dalam kehidupannya dengan cara sangat sederhana yang tidak pernah Kyuhyun bayangkan sebelumnya.