Ditempat lain Tuan Cho hanya melihat dan menunggu keberhasilan putranya mempertahankan perusahaan. Deringan ponselnya kembali terdengar dengan nama dari kolega bisnisnya yang pasti hendak mempertanyakan jawaban dari perjodohan ini. Ia hendak menerima jika saja istrinya meminta ia memberikan waktu untuk putranya.
Nyonya Cho tahu putra mereka pasti mampu dan suaminya pun tahu dengan jelas. Ada sesuatu yang tidak beres pastinya jika Kyuhyun tidak berhasil.
***
Hampir tiga hari Hyera tidak mendapatkan kabar dari Kyuhyun. Nomornya susah untuk dihubungi membuat Hyera sedikit khawatir seperti saat ini ia melamun didepan mesin kasir membiarkan beberapa orang mengantri untuk membayar.
"Kau bisa bangkrut jika melamun terus" ucap Donghae menyeret pikiran gadis itu kealam sadar yang hanya dibalas cengiran oleh Hyera.
Donghae duduk dimeja dekat kasir tanpa memesan, pelayan disini sudah hafal dengan makanan kesukaan dirinya. Restoran ini tidak telalu besar dan tidak terlalu kecil namun memiliki arsitektur yang membuat siapapun ingin berlama lama disini.
"Masih belum mendapatkan kabar? " tanya Donghae saat Hyera mengantarkan jus stroberinya.
Hyera menggeleng lemah dan duduk dikursi berhadapan dengan pria itu."Apa dia baik baik saja? " pertanyaan Hyera terdengar seperti pernyataan untuk Donghae.
"Tenang saja. Dia hanya sangat sibuk" jawab Donghae menyeruput minumannya.
"Kabari aku jika kau berhasil menghubunginya" kata Hyera lemah dan kembali kebelakang kasir.
***
Dibelahan bumi lainnya. Kyuhyun terus memandangi layar laptopnya mengerjakan sesuatu yang hanya pebisnis yang mengerti. Beserta Alice di sebelahnya dengan setumpuk kertas dan majalah yang berserakan dimeja.
Kyuhyun menyuruh sepupunya ini memilih dan memilah product mana saja yang tidak sesuai dipasaran paris yang langsung wanita itu mengerti.
Alice dengan cekatan mencoret dan memblock gambar produk yang menurutnya tidak akan berhasil.
Keesokan harinya Kyuhyun terus mendiskusikan beberapa yang harus dikembangkan dan dipasarkan atau diolah dan diperbaiki. Saat ini Kyuhyun bekerja seperti orang gila demi dirinya, gadisnya dan yang terakhir perusahaan ini.
Giliran Alice mempresentasikan idenya membuat iklan dimajalah internet dan TV menggunakan aktris yang ia pilih. Ada beberapa pekerja lain yang ikut menyampaikan pendapat dan ada yang langsung setuju dengan idenya saja. Alice sangat sangat membantu.
Kini masalah Kyuhyun hanya mendapatkan investor yang kabur untuk kembali berinvestasi.
Sedikit keanehan disini tidak ada satu perusahaan besar pun yang ingin berinvestasi padanya walaupun dengan ide secemerlang ini?
Hingga tiba-tiba kepalanya berdenyut hebat dan semuanya menjadi gelap.***
Masih dengan posisi yang sama Donghae mengunyah daging terakhirnya dengan pelan merasakan betapa lembutnya daging sapi ini hingga tiba tiba getaran diponselnya terasa. Saat melihat nama yang tertera dilayar membuat ia mengernyitkan dahi bingung. Ibu Kyuhyun menelpon. Tumben sekali.
"Hallo eommanim " sapa Donghae sopan seolah wanita itu ada dihadapannya.
Suara isakan Ibu Kyuhyun terdengar diujung telpon.
"Eomonim ada apa? " Donghae sedikit panik dan cepat cepat menelan daging yang sedari tadi dimulutnya.
"Hae tolong Kyuhyun. Jiyeon menelpon memberitahu jika Kyuhyun pingsan dengan darah dihidungnya..." Suara Nyonya Cho terdengar khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One I Love
FanfictionHanya satu dan hanya akan ada dirinya dalam hati dan hidup Kyuhyun. Gadis itu telah membuatnya menemukan setitik harapan akan pelangi yang masih menanti dalam kehidupannya dengan cara sangat sederhana yang tidak pernah Kyuhyun bayangkan sebelumnya.