16

2.7K 167 5
                                    


Pagi yang cerah bersama semburat cerah dari pasangan suami istri ini. Dua minggu menjalani hari dengan manis tanpa gangguan atau teror yang pernah dialaminya. Kyuhyun benar-benar merasakan indahnya hidup dengan Hyera disisinya. Mengawali hari dengan senyum cantik istrinya dan menutup hari dengan kehangatan tubuh keduanya.

Hyera meletakkan roti gandum dengan segelas kopi diatas meja dihadapan Kyuhyun. Selalu ceria mengawali hari bersama suaminya, banyak hal baru yang mereka ketahui tentang masing-masing seperti Kyuhyun yang mendengkur halus saat tidur, bermain game saat buang air dan banyak hal lainnya yang membuat Hyera semakin mencintai pria ini.

Lain halnya dengan Kyuhyun. Ia semakin merasa ada sesuatu yang aneh dengan keadaan tenang seperti ini. Ayahnya tidak mungkin menyerah secepat ini. Kyuhyun memang tidak memperpanjang kasus penyekapannya dan ibunya juga tidak pernah membahas lagi, begitu juga teror yang pernah Hyera alami.

"Oppa? "

Suara panggilan Hyera membuyarkan lamunan otak Kyuhyun. Ia meraih kopinya dan bangkit untuk pergi kekantor.

"Baik-baik dirumah, jika sesuatu terjadi kabari aku atau Donghae jika aku tidak menjawabnya" ucap Kyuhyun mengelus Puncak kepala Hyera.

Hyera mengangguk mengerti lalu mengecup pipi suaminya sebelum ia masuk kedalam mobil dan pergi.

Hari ini Hyera berencana menata ulang perabotan yang ia beli beberapa hari yang lalu bersama Kyuhyun. Ia juga akan membersihkan ruang perapian dan mengganti karpet lantai disana,  mencuci pakaian dan membersihkan ruang kerja Kyuhyun.

Beberapa jam berlalu semua sudah Hyera lakukan. Ia sedang menonton TV dengan segelas ice coffe dan beberapa buku yang menjadi tugas kuliahnya sampai suara bell berbunyi nyaring.

Ia menekan interkom dan melihat seorang pria yang tidak ia kenal. Mengenakan jaket dan topi hitam didepan rumahnya. Pria itu membawa sesuatu ditangannya seperti lukisan mungkin.

"Siapa? " tanya Hyera mengingat Kyuhyun selalu waspada jika ada orang asing yang bertamu kerumahnya. Walaupun hanya kurir atau tukang pos.

"Nyonya aku mengantarkan pesanan tuan Kyuhyun, sebuah foto pernikahan"

Hyera mengkerutkan dahinya bingung. Foto pernikahan?  Kenapa Kyuhyun tidak membahasnya?  Mungkin dia lupa. Pikir Hyera lalu membukakan pintu kurir itu.

Hyera mempersilahkan kurir itu masuk meletakkan foto pernikahannya yang lumayan besar masih dibalut dengan kertas coklat. Lalu berterima kasih sebelum kurir itu pergi. Ada yang aneh dengan petugas pengirimannya kali ini, ia mengenakan masker dan rambutnya panjang. Seorang wanita bisa jadi kurir barang juga ya?

Tidak lama setelah ia menutup kembali pintu dan mencoba membuka keras pelindung foto pernikahannya. Hyera berjengit mundur melihat gambar dirinya dalam foto itu. Benar jika ini memang foto pernikahannya, Kyuhyun dengan tuxedo putih tersenyum sangat tampan tapi tidak dengan dirinya. Gaun yang ia kenakan berlumuran darah sampai menggenang dibagian bawah, dalam foto itu juga matanya mengeluarkan darah seolah dirinya menangis. Menangis darah.

Donghae memandangi foto pernikahan menyeramkan ini lekat-lekat. Seingatnya, foto ini ia ambil tanpa darah. Sangat jelas ini sebuah teror. Hyera berkacak pinggang masih memandangi foto tersebut disebelah Donghae yang juga shock dengan hasil jepretannya.
Tidak ingin menikmati pemandangan menyeramkan ini Hyera langsung menelpon Donghae untuk datang kerumahnya,  ia belum menghubungi Kyuhyun mengingat ini baru jam dua siang ia tidak ingin mengganggu suaminya bekerja. Ia tidak akan membiarkan pekerjaan suaminya semakin menumpuk karena pulang cepat dihari senin.

Hyera memutuskan tidak ambil pusing dengan foto itu dan membiarkan foto menyeramkan itu ditempat semula. Ia akan memberitahu Kyuhyun nanti sampai deringan telpon disebelah aquarium berbunyi.

The One I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang