10

2.9K 190 6
                                    

Kyuhyun tersenyum lebar mendengar jawaban gadisnya. Jawaban telak untuk seorang orangtua, namun ia terlalu mengenal ayahnya. Tidak pernah suka kekalahan. Ayah Kyuhyun berdecak menanggapi jawaban Hyera.

"Tapi yang jelas kalian harus segera putus karena perjodohan Kyuhyun akan segera dilaksanakan"

"Apa maksud ayah? Pearsi sudah aku pertahankan sesuai perjanjian kita" Kyuhyun mulai kesal atas sikap ayahnya.

"Tidak pernah ada perjanjian seperti itu" jawab ayah Kyuhyun final dengan penekanan disetiap kalimatnya sebelum menyentakkan sendoknya kasar keatas meja lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

Kyuhyun menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi tidak menatap kepergian ayahnya. Merasa telah tertipu dengan pria paruh baya itu. Sedangkan nyonya Cho memandang Hyera dengan tatapan meminta maaf lalu pergi menyusul suaminya.

Kepedihan terasa dihati keduanya. Bagaikan Palu memukul menancapkan paku kedalam inti hatinya Kyuhyun terdiam memandangi kursi kosong dihadapannya begitu pula Hyera menatap nanar es krim dihadapannya.

***

Donghae baru akan memasuki mobilnya yang terpakir didepan restoran yang hampir setiap hari ia kunjungi. Berniat mengobrol dengan gadis itu namun ia tidak berada disana. Sampai sebuah ketukan dikaca jendelanya mengagalkan Donghae menginjak pedal gas mobilnya lalu membuka kaca mobilnya.
Hyera dengan wajah lesu memandangnya.

"Bisa aku mendapatkan tumpangan? Kakiku pegal sekali" ucap gadis itu memijit kedua lututnya. Hyera menolak ajakan Kyuhyun untuk mengantarkannya. Gadis itu pikir ia lebih baik jalan kaki dan memikirkan semuanya. Kejadian tadi terlalu mengguncang hatinya. Ketidaksukaan ayahnya Kyuhyun padanya terlalu terang-terangan. Meminta mereka mengakhiri hubungan tepat diwajahnya amat sangat menyakiti hatinya. Diamnya Kyuhyun juga membuat dirinya teramat frustasi. Apa dia harus menyerah hanya karena ini?  Atau mungkin bertahan sebentar lagi sampai Kyuhyun memutuskan semuanya?  Entahlah hari ini terlalu buruk.

"Masuklah. Kau terlalu cantik hari ini untukku tolak" jawaban Donghae membuat gadis ini langsung melenggang mengitari mobil dan duduk disebelahnya.

"Panas sekali hari ini" ucap Hyera mengipas-ngipaskan tangannya lalu mengarahkan wajahnya didepan Ac mobil.

"Aku dengar kau makan siang bersama Kyuhyun" tanya Donghae menyedot minumannya. Kini mobil yang ditumpangi mereka sudah melenggang dijalanan.

"Ya dan aku bertemu dengan kedua orangtuanya" jawab Hyera membuat Donghae hampir tersedak.

"Seriously? " Hyera mengangguk sebagai jawaban.

"Ayahnya meminta kami putus"

Sudah Donghae duga. Berhasil atau tidak berhasil mempertahankan Pearsi temannya itu tetap akan dijodohkan.

"Lalu? " tanya Donghae penasaran.

"Kyuhyun menolak dan ayahnya berkata jika tidak pernah ada perjanjian diantara mereka lalu pergi begitu saja.  Aku terkejut mendengar ucapan ayahnya"

Donghae terdiam tidak mampu bersuara. Memang ayahnya Kyuhyun lebih mengerikan dari anaknya.

"Oppa.. " Hyera memandangi Donghae dengan berkaca-kaca.

"Aku harus bagaimana?" Tangisnya pecah tidak bisa ia tahan lagi.

"Biarlah itu urusan Kyuhyun. Kau hanya perlu mendampinginya untuk saling menguatkan" Jawaban Donghae membuat Hyera menghentikan tangisnya. Pria ini benar, ia perlu menguatkan dan meyakinkan Kyuhyun jika dirinya pantas bersanding bersamanya.

***

Dua bulan berlalu semenjak pertemuannya dengan orangtua Kyuhyun. Hyera kini menjalani hari-harinya seperti biasa. Kuliah, membantu ibunya direstoran. Menemani Kyuhyun bekerja dihari libur. Makan bersama kedua pria itu dan ibunya dan sesekali keluar bersama Anna.

The One I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang