Kyuhyun memasuki apartemennya, membuka sepatunya berjalan sambil mengendurkan dasinya menuju lemari es. Meminum air dari botolnya dengan tatapan terus menuju pintu kamar gadisnya. Sampai beberapa saat pintu itu tidak kunjung terbuka tidak seperti biasanya yang mendengar suara pintu apartemen terbuka saja gadis itu langsung meloncat keluar dari kamarnya untuk menemui Kyuhyun.
Meletakkan kembali botol air mineral ketempatnya. Ia berjalan dan membuka pintu kamar Hyera. Tidak mendapati gadis itu diranjang lalu melangkahkan kakinya kearah kamar tidak ada juga. Kyuhyun berjalan kearah kamarnya. Tidak ada. Dibalkon juga tidak ada. Kemana gadisnya? Mengeluarkan ponsel disaku celananya untuk menghubungi Hyera dan terdengar deringan ponsel Hyera diatas meja ruang TV. Gadisnya tidak membawa ponsel. Beralih menghubungi Donghae tidak ada jawaban.
Rasa khawatir menyergap Kyuhyun. Melepaskan jas dan membuangnya kesofa disusul dasinya, menggulung lengan kemejanya sampai siku lalu menyambar kunci mobilnya dan berjalan keluar.
Dengan tidak sabaran Kyuhyun terus menekan-nekan tombol lift agar terbuka padahal angka 20 tertera yang berarti sebentar lagi lift akan segera terbuka mengingat ia dilantai 28. Terus menghubungi Donghae yang masih tidak memberikan jawaban. Kemana mereka berdua? Jika memang mereka pergi bersama itu tidak akan masalah bagi Kyuhyun. Namun jika Hyera tidak bersama Donghae dan sesuatu terjadi pada gadisnya, demi Tuhan ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri.
Lift berdenting terbuka menampakkan seorang gadis membawa kantung belanjaan.
"Oh! Oppa? "
Nafas lega menjadi jawaban Kyuhyun melihat Hyera, kembali memasukkan ponselnya kesaku celana dan mengambil alih kantung belanjaan gadis ini.
"Kau sudah pulang? " melihat jam ditangannya masih menunjukkan pukul 17:40
Tanpa ingin menjawab Kyuhyun hanya memandangi Hyera, hari ini gadis itu berhasil membuat jantungnya hampir mencelos.
"Tumben sekali ini masih so-- "
"Aku mencarimu" Jawab Kyuhyun datar dan dingin memotong ucapan gadis ini.
Mendengar suara Kyuhyun sarat akan kekhawatiran membuat Hyera menghentikan langkahnya, memandangi mata Kyuhyun mencari kebohongan namun nihil. Hyera asli melihat Kyuhyun dengan raut wajah khawatir keringat disekitar dahi dan pelipisnya. Rambutnya berantakan siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa itu diacak secara sengaja. Bukan terkena angin atau semacamnya.
Hyera menatapnya dengan tatapan maaf, bibir gadis itu sedikit mengerucut menahan sesuatu yang menyeruak lewat matanya. Ia takut pria itu akan marah.
Kyuhyun meletakkan kantung belanjaan kelantai lalu menarik Hyera kedalam pelukannya. Menciumi Puncak kepalanya, mengendus harum sampo stroberi yang gadis ini gunakan.
"Lain kali jika pergi keluar kabari aku"
Hyera mengguk patuh sebagai jawaban. Ia melepaskan pelukan Kyuhyun, memasukan pasword lalu membuka pintu disusul pria itu dibelakang dengan belanjaannya.
"Ayo makan malam diluar"
Ucap Kyuhyun tiba-tiba membuat Hyera menoleh kearahnya namun tidak menjawab atau berkomentar apapun. Gadis itu diam saja sedang memikirkan nasib belanjaannya yang akan sia sia.
Ini paris dengan sejuta keindahan. Menikmati makan malam di kota romantis bersama pangerannya? Tentu saja itu seperti mimpi tapi bagaimana dengan bahan masakan dihadapannya?
Kyuhyun mengerti kemana pandangan gadis ini. Melihat kantong belanjaan ini Hyera pasti berpikir akan membuang bahan masakannya. Tapi itu hal sepele untuk Kyuhyun, jika ia mau ia bisa menggantinya dengan membeli ratusan hektar kebun sayur, peternakan sapi dan apapun yang bisa dimasak untuk gadisnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One I Love
FanfictionHanya satu dan hanya akan ada dirinya dalam hati dan hidup Kyuhyun. Gadis itu telah membuatnya menemukan setitik harapan akan pelangi yang masih menanti dalam kehidupannya dengan cara sangat sederhana yang tidak pernah Kyuhyun bayangkan sebelumnya.