Lima

7.6K 886 4
                                    

Maaf banget baru update..
Masih adakah yang menunggu Pak dokter dan Bu guru??

Happy reading 😊

 
💝

 

 
Drrt... drrt....

Gita merogoh saku seragam saat ponselnya bergetar tanpa mengalihkan mata dari salah satu lembar jawaban ulangan harian kelas XII IPA 1. Sebuah pesan chat masuk menambah daftar panjang pesan-pesan yang belum dibacanya sejak pagi tadi. Tanpa melihatpun Gita sebenarnya sudah mengetahui asal muasal pesan itu. Siapa lagi kalau bukan Claudia, gadis kecil yang sudah sebulan ini rajin bertukar pesan dengannya.

Tidak seperti anak kecil lain yang takut berbicara dengan orang asing, gadis berusia tujuh tahun itu justru terlihat sangat senang berbincang dengan dirinya dan Jimmy saat mereka bertemu lagi di taman rumah sakit tempo hari. Entah apa yang terjadi, Gita cukup terkejut melihat Claudia berjalan cepat ke arahnya sambil mengusap mata berkali-kali. Bahkan gadis kecil itu meminta Gita untuk mengobati lukanya. Menilai Claudia tidak dalam keadaan baik-baik saja, Gita memutuskan untuk menjadi pendengar dari segala keluhan gadis kecil itu. Di depannya, di samping Claudia, Jimmy ikut mendengarkan walau tanpa suara.

"Mommy bilang, Daddy sudah bahagia di surga. Jadi aku tidak boleh terlalu banyak menangis. Aku harus menjadi wanita yang kuat dan cerdas, tidak boleh membebani ayah dan keluarganya."

"Tapi tetap saja aku tidak menyukai Tante Gladis. Kalian tahu, dia seperti memiliki niat buruk pada ayah. Ah, apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Gita kembali tersenyum mengingat ekspresi Claudia saat itu. Perubahan raut wajah yang begitu cepat membuat gadis polos itu menjadi semakin menggemaskan. Belum lagi nada bicaranya yang sejak awal sudah menarik perhatian Gita. Dua hari menemani Jimmy di rumah sakit terasa lebih menyenangkan dengan kehadiran gadis kecil cerewet itu.

"Saya baru tau kalau jawaban soal logaritma bisa bikin orang bahagia."

Gita menoleh pada Wahyu yang tersenyum manis di mejanya. Masih dengan senyuman di wajah Gita mengangguk sekali sebelum kembali berpaling pada ponselnya yang lagi-lagi bergetar. Pesan masuk lainnya, masih dari nomor yang sama.

 
Claudia Ayah
Online

 
Bunda

Bunda sibuk?

Bundaaaaaaaa

Bbbbbbuuuuuuunnnnddddaaaaaaa

Ok. Aku tidak akan mengganggumu lagi.

Bunda i need u now

😟😟😟

OMG!!!!

😭😭😭😭😭😭

😴😴😴😴😴😴😴😴😴

Bundaaaaaaaa

A+N+G+G+I+T+A = BUNDA ♥

 
Gita terkekeh membaca rentetan pesan Claudia yang berasal dari satu nomor, sementara masih ada dua nomor lain yang digunakan gadis itu untuk mengirim pesan yang juga belum sempat Gita baca. Tanpa membuka pesan lain, jari Gita menari lincah di atas keyboard layar ponselnya, mengetik sebuah kalimat sebelum sebuah panggilan mengejutkannya. Menggeleng pelan, Gita menjawab panggilan itu.

"Ass---"

"Finally! Aku hampir mati karena bosan di sini!!"

"Assalamualaikum, Claudia," ulang Gita setelah lepas dari kagetnya karena pekikkan dari ujung sana.

Lovephobia (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang