Huahhhh.....
Beneran deh aku terhura.. Baru sebentar aja aku tinggal viewersnya udah banyak banget nambahnya. Bikin pengen update terus.. Apalah dayaku yang gak bisa ngetik cepet 😥😥
Fyi, untuk satu bab aku bisa nyicil ngetik ampe 3-4 harian, tergantung gimana riweuhnya sikon di rumah..
Jadi aku mau ngucapin makasih banyak buat yang masih sabar menunggu. Yang selalu ninggalin jejak dari awal bab sampai yang terbaru. Yang -aku nggak tau khilaf atau beneran niat- buat follow aku. Juga yang sempetin baca karya-karya aku lainnya sambil nunggu cerita ini...
Makasih banyak semuanya.. Maaf aku belum sempat balas komennya satu-satu ya....
Sayang kalian 😙😙😙
💝Sebelumnya ketidakhadiran Sofie menjadi topik hangat di lingkungan sekolah. Berbagai spekulasi bermunculan, terlebih saat surat dokter yang seharusnya hanya diterima oleh kepala sekolah justru malah tersebar luas.
Namun pagi ini saat si bahan pergunjingan menampakkan diri di ruang guru, tak ada seorang pun yang membahas atau sekedar berbasa-basi untuk mencari tahu kebenaran berita gadis itu. Ada hal yang lebih menarik untuk dijadikan bahan ghibah pagi ini. Sebuah gambar postingan di akun media sosial milik pria yang digadang-gadang sebagai pasangan dari guru terjudes paling cuek seantero SMA Bima Sakti, Anggita.
Bukan hanya fotonya yang menarik, sederet kalimat berbahasa asing yang jika diterjemahkan memiliki artian 'tengah malam bersama' dengan inisial AG, ditambah emoticon wajah dengan kedua mata berbentuk love, juga waktu pengunggahan yang menunjukkan pukul satu dini hari jelas menimbulkan banyak pertanyaan yang menuntut jawaban sejelas-jelasnya.
Maka tak heran saat si pembuat kehebohan menginjakkan kaki di ruang guru berbagai pertanyaan langsung menyerbunya. Membuat guru matematika itu melayangkan tatapan horor nan tajam pada setiap orang yang bertanya. Terlebih saat rentetan kalimat sindiran tertuju bukan hanya padanya.
"Tunggu apalagi sih, Bu, usia sudah matang. Calon juga sudah ada. Sayang lho, Bu, kalo rahim subur dianggurin gitu aja."
"Atau kayak Sofie tuh, nyicil duluan."
Ingin rasanya Gita meremas mulut-mulut usil itu. Namun melihat Sofie yang menyunggingkan cengiran membuatnya hanya mampu menghela napas.
"Nggak perlu nikah kalau cuma pengen punya anak. Tinggal adopsi saja dari panti asuhan. Beres." sarkasnya yang membuat suasana menjadi hening. "Pernikahan bukan hanya tentang anak atau suami serta istri. Ada tanggung jawab besar yang tersembunyi di baliknya. Jangan karena malu punya usia matang jadi pengen cepat-cepat lepas masa lajang. Kalau dua tiga minggu setelahnya digugat cerai karena ketauan suami udah nggak perawan, apa gunanya?"
"Bu Gita nyindir saya!?" tembak Siska yang mendadak berang. Sudah jadi rahasia umum memang, pernikahan guru akuntansi yang kala itu baru berjalan dua bulan berakhir karena terpergok sang suami sedang melakukan nananina dengan mantan kekasihnya. Sayangnya proses perceraian itu harus berjalan alot karena saat itu Siska dinyatakan sedang mengandung lima bulan. Berita yang sangat menghebohkan, dua tahun lalu.
"Saya cuma ngomong apa adanya. Kalau Ibu tersinggung ya itu bukan urusan saya."
Skakmat!
Beberapa guru ikut menahan tawa mendengar perdebatan panas di depannya. Entah karena menyetujui pendapat Gita atau karena menyimpan dendam tersembunyi pada infotainmen berjalan yang bergegas meninggalkan ruang guru sambil membawa buku kebesarannya.
See?
Tukang nyinyir sekalipun bisa menjadi korban nyinyiran bila kondisi dan keadaan mendukung. Jadi mulailah memilah ucapanmu. Jangan sampai menjadi boomerang yang suatu saat balik menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovephobia (Sudah Terbit)
RomansaCover cantik by Milly_W Cover cetak by Tia Oktiva Anggita tak pernah menuliskan kata 'pacaran', 'tunangan' apalagi 'menikah' dalam kamus hidupnya. Gita tak ingin berurusan dengan hal apapun yang bersangkutan dengan sang ayah, termasuk menikah. Tuju...