Bagian enam

91.8K 3.6K 122
                                    


Happy reading:)

📌Banyak typo tak diundang!

Hari Jumat adalah hari yang di tunggu-tunggu para murid, karna selain jadwal mata pelajaran yang sedikit,free class juga selalu ada di hari jumat barokah ini. Betapa baik nya para guru di hari jumat.

Tetapi tidak semua orang suka dengan adanya free class, termasuk vanya. Dia sama sekali tidak menyukai free class karna dengan adanya free class pelajaran yang seharusnya di ajarkan hari ini menjadi hilang dan ia ketinggalan materi hari ini. Pikirnya.

"Va, ada yang nyariin lo tuh" ucap Clara.

"siapa?" tanya Vanya seraya menutup buku novel nya.

"Devan, anak ips 1, eh btw lo ada urusan apa sih sama geng mereka?" tanya clara yang kepo. sedikit informasi Clara adalah orang yang selalu ingin tau apa saja yang berurusan dengan gosip terbaru, bisa di bilang 'stalker'.

Seketika ekspresi Vanya yang tadinya masa bodo berubah menjadi tegang.
"ada apa devan nyariin aku?" tanya Vanya.

"samperin makanya!"

"iya deh" Vanya berdiri dari tempat duduknya menuju ke luar kelas.

Setelah keluar kelas ia melihat sosok laki laki dengan rambut berjambulnya itu yang bisa bikin kaum hawa meelting tapi tidak untuk vanya, yang ada malah perasaan takut.

"ada apa?" tanya Vanya to the point.

"gue cuma mau bilang, kalo lo mau selamat, Jauhin kakak Gue!!" Tegas Devan dengan nada membentak.

"me-memang nya k-kenapa?" tanya Vanya gelagapan.

"Jawaban nya LO GAK PANTES BUAT KAKAK GUE!!" lagi lagi suara meninggi yang di keluarkan dari mulut Devan, membuat Vanya yang takut menjadi tambah takut.

"jangan diem aja JAWAB!! lo punya mulut Kan?!!"

"ii-iya" jawab Vanya seraya menundukan kepalanya.

"Bagus!! Sampe gue liat lo deket deket sama kakak gue Reygan. Abis lo!!" ancamnya dan pergi meninggalkan Vanya yang masih gemetar ketakutan.

Clara yang melihat sahabatnya di bentak dan di maki seperti itu tidak bisa apa apa selain diam. sebenarnya ia ingin menolong Vanya tapi apa daya jika ia ikut menolong Vanya, yang ada dia yang kena dan lebih parahnya lagi masalah Vanya tambah panjang.

Setelah Devan pergi, kaki jenjang milik Clara dengan sigap mengarah ke Vanya yang masih mematung kemudian langsung memeluk vanya erat.

"Va, lo gak papa kan? Maaf tadi gue gak tolongin lo, karna lo pasti tau lah akibatnya kalo gue ikut campur." ucap Clara seraya melepas pelukan nya.

"iya aku gak papa kok ra, makasih ya udah peduli sama aku. Yaudah yuk masuk kelas!" ajak Vanya dengan senyuman nya seolah menandakan ia baik baik saja, padahal di dalam lubuk hati nya ia merasa Cemas dan takut tapi ia tidak ingin membuat sahabatnya khawatir.

"ke kantin aja kuy! Lagian dikit lagi istirahat juga"

"yaudah deh" Vanya pasrah dan berjalan bersama menuju kantin

~•~•~

"Woyy masbro Reygann!!" pekik Andreo salah satu teman se-genk Reygan seraya berlari kecil menuju meja Reygan.

Selain bos complited, Reygan juga memiliki genk yang terdiri dari beberapa teman teman
se-balapan liar nya dan ada beberapa juga dari teman sekolahnya. Genk itu kerap di sebut dengan The blacknight. Genk Rahasia yang bahkan anggota keluarga Reygan pun tidak ada yang mengetahuinya.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang