.
.
.
Happy reading :)📌Banyak typo tak diundang!
Kamar bernuansa Hitam putih lengkap dengan aksesoris ring basket adalah kamar milik Reygan. cowok yang suka olahraga bernama basket tapi tidak pernah ikut club basket atau apapun itu yang berhubungan dengan 'Ramai' entah kenapa semenjak orang tua dan orang orang yang ia sayangi itu sibuk dengan keseharian nya, ia tak lagi mengenal arti kebersamaan sesungguhnya.
Reygan kini tengah asik berkutat dengan dunia nya apa lagi kalau bukan 'Game' di ponselnya yang saat ini sedang booming di mana mana. Sampai sampai Reygan di juluki 'Master gamer'. sudah di pastikan prestasi nya di bidang Game sangatlah ahli bahkan ia sampai ikut turnamen Game online seluruh dunia, dan dari situ lah Reygan mendapat gelar
'master Gamer' ."REYGANN!! MAKAN DULU!!" seru seorang gadis cantik yang tak lain adalah Arisa, kaka reygan yang selalu overprotective terhadapnya.
"iya OTW" jawabnya yang masih fokus dengan ponselnya.
"satu menit gak kesini mobil lo!! Gue sitaa!!"
"iya iya nih juga OTW" Reygan berdesis kemudian ia bangkit dari posisinya dan segera menuju ruang makan.
Sesampainya ia di meja makan, sudah ada Ashela dan Devan juga. Ia segera menarik kursi dan duduk dengan hikmat seraya menyantap makanan yang di buat pelayannya hari ini.
"Gue denger ada anak baru di kelas lo?" tanya Devan pada Ashela.
"Hooh, katanya sih anak beasiswa yang pinternya gak ketulungan dan gue rasa di bakalan jadi saingan gue" jawab Ashela dan kemudian menyantap lagi makanan nya.
"Anak baru? Beasiswa? Sejak kapan sekolah itu buka beasiswa?" tanya Reygan.
"Gak tau jelasnya gimana tapi menurut yang gue denger anak beasiswa itu pinternya kebangetan makanya bisa sekolah di situ" jelas arisa.
"Ngapain lagi sih pake ada anak beasiswa segala, ohh gue tau apa buat tanding di olimpiade tingkat internasional itu kali ya?" tebak Devan.
"Seriously? Kenapa harus anak beasiswa itu ikut olimpiade selama ada kita? Bukan nya kita yang selalu wakilin itu?" tanya Ashela.
"Gak tau ahh Gue mau lanjut nge-game aja" ucap Reygan dan berlalu menuju kamarnya dengan berlagak masa bodo.
"Gue heran sama dia, kerjaan nya nge-game mulu tapi kok pinter ya?" tanya Devan seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
"Faktor genetik kali" jawab arisa.
"Hmm maybe?" jawan Devan, "Ehh anak baru di kelas lo namanya siapa Shel?"
"Vanya kalo gak salah"
"Oh, cewek males ahh trauma gue sama makhluk begituan"
"Lah berarti lo trauma ama gue sama kak Arisa juga dong?"
"Itu beda, udah ahh mau bogan dulu" ucap Devan kemudian pergi menuju kamarnya.
Devan memang paling anti sama makhluk bernama Cewek, karna dulu ia pernah patah hati karna cewek dan semenjak kejadian itu Devan menutup pintu hatinya rapat rapat untuk makhluk sejenis cewek, karna baginya semua cewek itu sama aja dan karna itu pula Devan selalu cuek kepada cewek atau siapapun yang ia tak kenal.
Arisa yang tau betul adiknya hanya menggelengkan kepala dan segera membereskan piring piring yang ada di meja makan di bantu oleh Ashela.
~•~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
VANYA
Ficção Adolescente[complete] [Follow dulu sebelum baca biar bacanya lebih enak] "diaa" "oh iya lo belum tau ya?" "tau apa?" "mereka itu Bos complited, anak dari pemilik sekolah serta Pemilik AXENDER COMPANY, mereka itu paling di segani di sini, jangan sampe deh lo...