Bagian dua puluh enam

59.3K 2.2K 81
                                    

Tiati Gaes banyak tipoo uhuuu..

Vote komen setelah membaca ya, gak juga gpp:)

Te Amo.

Yg kepo sama key boleh di Follow IG key : @Keyralvia_

Kalian DM aku apa ke ntr aku follback :)

Reygan berjalan menyusuri koridor sekolah seraya menggenggam erat tangan Vanya posesif seperti tak mau kehilangan gadisnya. Karna perlakuannya siswa siswi yang sedang berlalu lalang di koridor mendadak berhenti melihat Reygan sang 'Prince of Fog school' , gandengan sama Vanya Siswi beasiswa yang jarang di bicarakan. Sontak Reygan dan Vanya menjadi pusat perhatian, banyak yang mengabadikan momen seperti ini dengan memotret dan memposting di media sosial. Sedangkan Vanya ia hanya menunduk ia takut sedari tadi penghuni sekolah menatapnya dengan tatapan jijik dan benci.

'Ngapain tuh cewek udik deket deket Reygan.'

'Sok kecakepan, cakepan juga panci bolong mak gue.'

'Reygan kayak jalan sama pembantunya.'

'Mata Reygan harus di periksa deh, masa suka sama upik abu gitu.'

Vanya semakin menunduk, ia tidak berani menatap mata orang yang benci padanya. Sedangkan Reygan ia menggenggam tangan Vanya Lebih erat seraya berbisik.
'jangan takut ada gue disini'.

Semburat merah mewarnai pipi Vanya. Rasanya seperti di terbangkan ke langit ke tujuh. Sikap Reygan benar-benar membaut Vanya semakin yakin kalau ia  benar-benar mencintai Reygan.

Reygan menghentikan langkah nya di depan pintu kelas Vanya. "Belajar yang bener, kalau ada apa-apa bilang sama gue" kata Reygan seraya mengacak acak gemas rambut Vanya.

Vanya mengangguk. "Kak Reygan juga" jawabnya. Reygan tersenyum membuat Vanya ingin mati saja melihat senyuman manis Reygan.

"Nanti pulang sekolah gue tunggu di parkiran " ucap Reygan dan berjalan menjauh dari Vanya.

Vanya pun masuk ke kelas dengan hati yang bimbang, ada senang dan ragu. Ia tak yakin akan hatinya yang mulai detik ini juga berteriak dan berkata. "Ia mencintai Reygan".Ia duduk dan menaruh tasnya di samping Clara yang sedang asik dengan ponsel nya. Mungkin ia belum sadar kehadiran Vanya.

Vanya mendekat ke arah Clara. "Pagi Clara" sapa Vanya.

Clara menoleh ke arah Vanya. "Pagi juga Vanya, kayak nya lo lagi seneng banget. Ada apa nih?"tanya Clara dengan senyum miring di wajahnya.

Vanya menunduk, sebenarnya ia mau menceritakan pada Clara. Tapi ia bingung mau memulainya dari mana.

"Kok lo udah sekolah aja sih? Emang udah sembuh?" Tanya Clara khawatir.

Vanya mengangguk seraya tersenyum. "Udah kok, lagian cuma luka kecil aja" jawab Vanya.

"Va, tadi lo dianter kak Reygan ya?" Tanya Clara.

Vanya mengangguk lesu dan sepertinya ia harus menceritakan hal ini pada Clara. "Ra, aku sebenarnya udah pacaran sama kak Reygan"lirih Vanya.

Mata Clara sempat melotot tak percaya, tapi setelah itu ia tersenyum penuh arti ke arah Vanya. "Gue sih udah duga itu, tapi gue kira gak secepat ini" Ucap Clara. "Btw, PJ jangan lupa ya, minimal Starbucks lah. Pacar lo kan Holkayy masa iya Starbucks doang  gak mampu heheh" Clara melanjutkan perkataan nya seraya terkekeh geli.

Vanya menyerit tak mengerti. "PJ itu apa? Terus  Starbucks juga apa?" Tanya Vanya.

Clara menepuk keningnya. "Pj itu singkatan dari pajak Jadian. Kalo Starbucks itu minuman, masa gitu aja gak tau" jelas Clara.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang