Aku up nih fast Update kan?
Vot men jan forget :)
HAPPY READING GUYS!!!!
====
Vanya termenung di dalam kelas sendiri entah mengapa mood nya pagi ini sangat tidak baik. Padahal ia tidak melakukan apa apa. Tapi tadi ketika ia ingin memasuki sekolah matanya menangkap dua sosok yang tak asing baginya. Mereka berdua sedang merangkul mesra seraya melewati Vanya. Hati Vanya teriris melihat dua insan yang kasmaran itu. Reygan dan Abella. Vanya merutuki dirinya sendiri yang telah lancang jatuh cinta pada Reygan. Ia benar-benar menyesal dengan rasa cintanya. Andai saja ia bisa memilih kepada siapa hatinya akan berlabuh pasti ia tidak akan pilih Reygan. Vanya menyesal percaya kata-kata Reygan, dan Vanya menyesal mengenal Reygan.
Apa Reygan datang hanya untuk membuat Vanya kecewa?
Dulu Vanya sempat berfikir bahwa Reygan datang atas nama takdir tuhan, agar ia bisa merasakan indahnya jatuh cinta. Tapi anggapan Vanya salah. Reygan datang bukan untuk mengajarkan cinta tapi menorehkan luka.
Tuhan itu adil.
Tuhan memberikan Cinta lengkap dengan kecewa. Mungkin Tuhan ingin Vanya belajar mencintai dan terlukai.
Agar ia terbiasa."Vanya!" Panggil Clara.
Vanya terkesiap dan langsung menatap Clara kikuk. "Ehh ada apa Ra?" Tanya Vanya.
Clara mengerucutkan bibirnya. "Lo tuh! Dari tadi gue panggil-panggil malah asik ngelamum, emangnya mikirin apa sih? Sampe gue dicuekin?" Tanya Clara sebal.
"Ehh maaf Ra, aku lagi banyak pikiran aja akhir-akhir ini"
"Banyak pikiran apa mikirin kak Reygan?" Tanya Clara memicing.
"Ya itu salah satunya" jawab Vanya lesuh.
Clara memeluk Vanya dari samping."Cowok kayak gitu gak pantes ada di pikiran lo! Ngapain lo mikirin dia. Udah sekarang gak usah galau-galauan cowok di dunia ini bukan dia doang" oceh Clara seraya melepaskan pelukan nya.
Vanya tersenyum manis membuat senyum itu menular ke Clara. "Iya Ra, aku cuma kaget aja ini pertama kalinya aku jatuh cinta dan ini juga pertama kalinya aku kecewa. Dan itu semua terjadi bersamaan" jawab Vanya sambil tersenyum miris.
"Gue ngerti posisi lo kok, tenang gue selalu di sini gue siap dengerin curhatan lo. Jadi jangan sungkan buat cerita apa pun ke gue. Selagi gue bisa bantu pasti gue bantu"
"Makasih Ra" jawab Vanya.
Clara tersenyum sambil mengangguk.
"Vanya di cariin Devan di depan!!" Teriak salah satu Siswi. Hani namanya.
Kening Vanya dan Clara berkerut.
"Devan?" Tanya Vanya.
Hani mengangguk. "Iya Devan, Cepaetan temuin, Kasian dia udah nunggu" jawab Hani.
Vanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu ia menengok ke Arah Clara. "Ra, kok Devan nyariin aku sih? Aku jadi takut" ucapnya pada Clara.
"Udah samperin aja, siapa tau mau ngasih duit" jawab Clara nyeleneh.
"Ada ada aja kamu Ra, yaudah aku ke depan dulu" jawab Vanya.
Clara mengangguk dan Vanya pun bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas guna menemui Devan.
Sebenarnya Vanya agak takut ketika berhadapan dengan Devan tapi dari pada ia dapat masalah mending ia temui Devan, lagian belum tentu juga Devan akan memarahinya. Vanya sekarang sudah berada di depan kelas dan ia langsung di sambut oleh wajah tampan Devan yang tengah berdiri di depan pintu kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANYA
Fiksi Remaja[complete] [Follow dulu sebelum baca biar bacanya lebih enak] "diaa" "oh iya lo belum tau ya?" "tau apa?" "mereka itu Bos complited, anak dari pemilik sekolah serta Pemilik AXENDER COMPANY, mereka itu paling di segani di sini, jangan sampe deh lo...