Bagian empat belas

65.6K 2.6K 146
                                    

Happy reading:)


📌Banyak typo tak diundang!

Reygan membuka pintu kamar adiknya,Devan. Ia berniat untuk mengajak Devan jogging besok. Mengingat besok adalah hari minggu dan tidak ada acara apapun jadi ia menggunakan kesempatan ini untuk olahraga. Semenjak sebulan lalu ia di tugaskan belajar menjadi karyawan di kantor papahnya, ia jadi jarang olahraga. Di tambah lagi kesibukan nya menjadi Ketua osis yang membuat waktu nya berkumpul bersama teman teman sering terpotong akibat ada rapat dadakan.

Dilihatnya Devan sedang asik berbaring di kasur king size nya sambil mendengar kan musik Rock yang keluar dari speeker miliknya. Devan itu suka banget sama musik Rock, karna menurutnya musik Rock itu mampu menghilangkan stress nya akibat tugas yang menumpuk. berbeda dengan Reygan yang benci akan suara bising musik Rock yang membuat telinganya ingin copot. Ia lebih suka Tidur untuk menghilangkan semua rasa stress nya.

Reygan duduk di bibir kasur milik Devan, sepertinya Devan belum menyadari kedatangan Reygan karna terlalu menghayati musik Rock-nya.

"Dev" panggil Reygan.

Namun tidak ada respon dari Devan.

"DEVAN!!" pekik Reygan membuat Devan terlonjak kaget.

"ishh lo apaan sih, dateng dateng ngagetin aja!" sentak nya.

"selow dong, gue cuma mau ajak lo jogging aja"

"jogging?" Reygan pun mengangguk. "Boleh deh, gue juga booring di rumah, sama siapa aja emang?" lanjut Devan.

"Sama Vanya, terus temen temen nya vanya juga, ada temen gue juga sih"

Kayak nya lo emang mau main-main sama gue Vanya-batin Devan

"Oh, yaudah udah selesaikan?". "kalo udah selesai sana pergi gue mau lanjut ritual gue" usir Devan.

"Bacot" jawab Reygan dan keluar dari kamar Devan yang sebelumnya menutup pintu kamar devan dulu, karna kalau tidak Devan bisa ngoceh-ngoceh gak jelas.

Reygan kembali ke kamarnya dan segera mengambil ponselnya yang berada di nakas dekat tempat tidurnya, Bukan!! Kaliini bukan untuk bermain Game. Ia ingin mengabari Vanya soal acara jogging nya besok.
Jari jari nya lincah mengetik pesan untuk vanya.

To vanya: va, besok gue sama yang lain ke panti lo ya, sekitar habis subuh kita sampe, siap siap yah.
Good night:).

Reygan tersenyum simpul tak lama Vanya pun membalas pesan Reygan membuat Reygan semakin melebarkan senyum nya.

From Vanya: iya, aku tunggu, night to:).

Setelah membaca balasan pesan dari Vanya, ia pun mematikan ponselnya dan menaruhnya di nakas setelah itu ia membaringkan tubuhnya di kasur dan kemudian telelap dalam alam mimpi.

~•~•~

Pagi hari ini dimana matahari belum menampakan sinarnya. Reygan sudah siap dengan pakaian olahraga. setelah melakukan kegiatan Rutin nya sebagai seorang muslim. Ia berjalan menuju Ruang makan untuk sarapan bersama Saudara nya yang sudah menjadi rutinitas di setiap hari.

Reygan meneliti pakaian Ashela dan Arisa, ada yang berbeda di pagi hari ini. Biasanya di hari libur Ashela dan Arisa sarapan dulu baru mandi, tapi kaliini mereka sudah siap dengan pakaian seperti orang ingin olahraga.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang