Bagian dua puluh tujuh

55K 2.3K 81
                                    

Ges kalian Komen apake gitu, kmrn aku keciwah gitu gra² bnyk siders. Gpp kalian gak komen, tapi Vote lahh...

Soal cast nya gak cocok, maaf banget ya.

Intinya komen yang banyak bjar author nya semangat!!

15 komen langsung Up lagi!!!

HAPPY READING!!!!

===



Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Siswa dan Siswi fog'School pun keluar dengan lenggang nya seraya bercanda ria dengan teman sebaya nya sambil menunggu jemputan yang menjemput mereka. Tapi tidak dengan Vanya, gadis itu sekarang tengah berdiri di parkiran menunggu seseorang yang katanya akan menjelaskan semuanya tentang yang ia lihat tadi di kantin.
Vanya menunggu seraya memainkan jari-jarinya entah lah itu sudah menjadi kebiasaan vanya jika bosan sedang melanda nya.

Derupan kaki seseorang terdengar di di telinga Vanya, ia pun menoleh menatap orang itu dengan tatapan meminta penjelasan, ya orang itu adalah Reygan yang tengah berjalan santai dengan Tas yang biasa ia pakai di sebelah lengan nya. Cowok itu pun berjalan mendekati Vanya.

"Hai Va" sapanya.

Vanya hanya tersenyum simpul.

"Gue tau lo kecewa soal yang tadi di kantin" ucap Reygan dengan nada hati-hati dan.

Vanya tersenyum lagi tapi senyum itu justru menunjukan luka bagi Reygan.

"Enggak kok, lagian aku siapa kak Reygan emang nya?" Tanya Vanya.

Pernyataan itu membuat rahang Reygan mengeras dan tatapan matanya menjadi intens. "Lo itu pacar gue Vanya, PACAR GUE" tekan Reygan membuat Vanya mematung.

"Terus kalo aku pacar kak Reygan aku harus apa? Aku harus nangis kejer gitu liat pacarnya gandengan sama cewek lain? atau aku harus lompat-lompat liat pacarnya suap-suapan sama cewek lain? Enggak kan?" Runtuh sudah pertahanan Vanya liquid bening dari matanya sudah membasahi pipi mulusnya. Reygan yang melihat itu pun langsung membawa Vanya ke dalam dekapan nya seraya menyalurkan rasa sakit yang Vanya rasakan.

"Maaf..Maaf..Maaf" hanya itu yang dapat Reygan keluarkan dari bibirnya.

Sungguh ia merasa laki-laki tidak berguna karna membuat gadis yang ia sayang menangis karna nya.

Vanya tidak membalas pelukan Reygan ia hanya diam dengan tatapan kosong nya. Setelah itu ia melepaskan pelukan Reygan.

"Gua harap lo bisa bertahan dengan kondisi ini Va, gue harap lo ngertiin gue. Gue cinta Elo, gue sayang lo dan gue mau lo tetap di samping gue apa pun keadaan nya" lirih Reygan. Kedua Tangannya memegang pundak Vanya.

Vanya mendongkak Menatap wajah Reygan dengan tatapan tak percaya. "Aku akan bertahan semampu aku kak, tapi tolong kasih aku waktu untuk sendiri" pinta Vanya.

Reygan tersenyum dan kembali memeluk Vanya, tapu Vanya tetap diam dan tak membalas pelukan Reygan. Setelah dirasa cukup Reygan pun melepas pelukan nya dan mentap Vanya dengan lekat. "Yaudah ayo pulang, gue anter" ucap Reygan.

"Gak bisa kak, aku udah ada janji habis ini" ucap Vanya.

Reygan tersenyum sambil mengangguk ia tau jika gadisnya itu tengah butuh waktu. "Yaudah gue duluan, lo hati-hati ya" ucap Reygan.

Cup.

Satu kecupan dari Reygan yang mendarat di kening Vanya, dan setelah itu Reygan benar-benar pergi dengan mobilnya, meninggalkan Vanya yang mematung.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang